LAMONGAN, KOMPAS.com - Satgas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Hewan Ternak Lamongan menyatakan, penyakit mulut dan kuku tak hanya menyerang ternak sapi di wilayah itu. Sebanyak 18 ekor domba di Lamongan juga dinyatakan terpapar PMK.
Juru bicara Satgas PMK Hewan Ternak Lamongan Rahendra mengatakan, belasan domba itu tersebar di tiga lokasi.
Baca juga: Dengar Suara Tangis, Warga di Lamongan Temukan Bayi Perempuan di Semak-semak
Rinciannya, sebanyak tiga ekor domba di Desa Lopang Kecamatan Kembangbahu, satu ekor di Desa Soko Kecamatan Tikung, dan 14 ekor di Desa Sekarbagus Kecamatan Sugio.
"Pertama kali ditemukan di Desa Lopang, Kembangbahu, pada tanggal 13 Mei 2022. Sekarang sudah 18 ekor, tersebar di tiga kecamatan," ujar Rahendra, saat dikonfirmasi, Rabu (25/5/2022).
Rahendra yang juga medik veteriner di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan itu menjelaskan, gejala yang dialami domba terjangkit PMK lebih ringan ketimbang sapi.
Sehingga sampai saat ini, belum ditemukan maupun laporan mengenai adanya domba mati usai terpapar PMK.
Untuk domba yang terjangkit PMK di Lamongan, rata-rata hanya mengalami luka kering di bagian mulut. Belasan domba terpapar PMK itu pun ditangani agar penyeberan wabah itu tak meluas.
"Cuaca berdampak penurunan staminanya (domba), sehingga penyakit ini mudah masuk. Bukan secara langsung," ucap Rahendra.
Baca juga: 236 Kasus Gugatan Perceraian Terjadi di Lamongan Usai Lebaran, Didominasi Faktor Ekonomi
Untuk meminimalkan penyebaran PMK pada domba, Satgas PMK Hewan Ternak Lamongan berupaya menutup pasar kambing.
"Kami juga terus melakukan sosialisasi, terutama dengan pedagang dan peternak. Serta melakukan pengawasan lalu lintas yang dicurigai, membawa hewan yang peka terhadap penyakit ini dengan Polres Lamongan," kata Rahendra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.