Menurutnya, kejadian tersebut baru pertama kali terjadi di sekitar wilayahnya. Dia pun sudah mengimbau kepada para ketua RT di lingkungannya untuk melakukan pendataan penghuni kos sebagai antisipasi kejadian serupa.
"Saya instruksikan waspada dan betul-betul didata. Sebenarnya, RT juga sudah mengasih selembaran formulir ke pemilik kos untuk pendataan, tapi nyatanya jarang diisi. Ada yang ngekos sebulan terus pindah, maka penting juga tugas dan tanggung jawab penjaga kos," katanya.
Jurnalis Kompas.com mendatangi lokasi penangkapan itu. Saat itu, seorang ibu penjaga kos datang dari dalam dan menghampiri, tetapi enggan untuk diwawancara.
"Mohon maaf mas, saya tidak bisa mengeluarkan statement, silakan ke pihak yang bersangkutan saja," kata wanita berdaster yang tidak diketahui namanya itu.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Malang Kota, AKP Bayu Febrianto membenarkan adanya penangkapan terduga pendukung ISIS itu. Menurutnya, penangkapan tersebut dilakukan oleh petugas kepolisian dari Mabes Polri.
"Iya betul memang ada penangkapan, tetapi kami dari Polresta Malang Kota hanya koordinasi dan mendampingi saja, dan sepenuhnya dilakukan oleh Mabes Polri," kata Bayu saat dihubungi via telepon, Selasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.