Gandi sempat memutuskan untuk membatalkan pernikahan tiga hari sebelum pelaksanaan akad nikah dan resepsi.
Namun atas saran orangtuanya, resepsi tetap dilangsungkan.
Biaya pernikahan bahkan membuat orangtua Gandi meminta menggadaikan motor yang dimiliki untuk menambah biaya hiburan musik.
“Saya sampai malam baru menemukan orang yang mau menerima gadai sebesar Rp 1,5 juta. Uang itu yang saya bawa kabur,” kata Gandi.
Gandi menungkapkan, saat ini sedang berusaha keras untuk mengumpulkan uang dari pekerjaannya melangsir kelapa sawit agar bisa mengganti biaya pernikahannya yang gagal.
Dia mengaku berupaya mengganti biaya yang dikeluarkan oleh keluarga RD, sesuai dengan kesepakatan yang telah ditandatangani orangtuanya.
“Saya akan berusaha mengganti uang itu karena kalau tidak diganti orangtua saya akan dipenjara. Perjanjian itu sudah ditandangani,” jelasnya.
Baca juga: Tanggul Penahan Longsor Kali Gandong Ambles, Dinas PU Magetan: Itu Pergerakan Konstruksi
Bahkan saat ini dia mengaku sedang berusaha untuk menjual tanah warisan dari orangtuanya di Kabupaten Sragen untuk mengganti biaya pernikahan.
Meski demikian, Gandi memastikan uang tersebut belum cukup untuk mengganti biaya resepsi yang dikeluarkan keluarga mempelai perempuan.
“Itu warisan bapak kandung saya, kalau yang sekarang itu bapak sambung. Itu pun belum cukup,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.