Merebaknya PMK membuat Ahmad Astadi Priyanto (25), salah seorang peternak sapi di Kabupaten Gresik, Jatim, gagal meraup untung.
Peternak di Desa Gredek, Kecamatan Duduksampeyan, ini bahkan menyebutkan bahwa PMK menjadi pukulan telak bagi peternak.
Pria yang kerap disapa Yayan ini mengatakan, momen menjelang Idul Adha menjadi kesempatan bagi peternak sapi untuk meraih untung karena permintaan sapi meningkat.
Akan tetapi, dengan merebaknya PMK, membuat pengembangan ternak sapi dibatasi.
Baca juga: Sapi Limosin di Lumajang Mati Diduga Terjangkit PMK, Peternak Rugi Puluhan Juta Rupiah
Yayan dan keluarganya sudah lama menjadi peternak sapi. Tujuh tahun belakangan, Yayan dan keluarga menjalankan bisnis penggemukan sapi.
Menjelang Idul Adha, Yayan membeli sapi dari luar desa hingga luar kota untuk digemukkan dan dijual sebagai hewan kurban.
Namun, dengan merebaknya PMK, Yayan terpaksa membatalkan membeli sapi.
"Saya sekarang ada enam ekor sapi di kandang yang siap jual, dengan kapasitas kandang bisa sampai sepuluh ekor sapi. Ini saya sebenarnya niat mau kulakan (membeli), tapi saya batalkan seiring imbauan dari pemerintah," ungkapnya, Kamis (12/5/2022).
Yayan menuturkan, saat momen Idul Adha, dia bisa meraup ratusan juta rupiah dari berjualan sapi.
"Setiap Idul Adha saya biasa jualan sapi itu sampai dapat ratusan juta. Biasanya sembilan sampai 10 ekor. Kalau satu ekor biasanya Rp 20 juta, tinggal dikalikan saja, mas," ungkapnya.
Baca juga: Antisipasi PMK, Wabup Ende Minta Perketat Pengawasan Keluar Masuk Ternak
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Lumajang, Miftahul Huda; Kontributor Gresik, Hamzah Arfah | Editor: Pythag Kurniati, Andi Hartik)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.