Foto Mas Say Laros di Rowo Bayu itu lah yang viral di media sosial dan disebut sebagai sosok Bima.
Namun tak semua percaya. Bahkan ada yang menyebut jika ia yang ada di belakang cerita misteri itu.
"Tapi sudah terlanjur tersebar yang gimana lagi. Saya tidak tahu cerita itu benar atau tidak dan terjadi di Banyuwangi. Saya tegaskan jika saya bukan Bima," ungkap dia.
Efek dari fotonya yang disebut sebagai sosok Bima, Mas Say Laros mengakui banyak menerima hujatan. Namun itu terjadi dua tahun lalu.
"Mulai ada yang komen aneh-aneh di Facebook dan juga DM menuduh saya macem-macem. Sampai saya ini penasaran seperti apa sih sosok Bima ini," kata dia.
Setelah viral dua tahun lalu, foto Mas Say Laros yang disebut sebagai sosok Bima kembali bermunculan setelah film tersebut KKN Desa Penari tayang di bioskop.
"Tapi sekarang ya cuek. Terserah walaupun masih banyak yang tanya apa saya Bima. Baru saja ini ada yang DM menanyakan hal yang sama. Tapi belum saya baca," katanya.
Baca juga: Mudik Naik Sampan dari Jembrana ke Banyuwangi, Hermanto Hilang di Selat Bali
Mas Say Laros juga bercerita jika pengikut di Instagramnya juga pernah melonjak dratis dari 5.000 pengikut menjadi 27 ribu pengikut.
Lagi-lagi karena ada akun Instagram yang mention akun Instagramnya dan menyebut Mas Say Laros sebagai sosok Bima.
"Mau marah tapi ya sudah lah. Mau apa lagi," kata dia.
Di situs tersebut terdapat sumber mata air yang dikenal dengan Sumber Kaputren.
"Jadi mungkin karena di situs sejarah, ada mata air terus juga Banyuwangi disebut-sebut sebagai lokasi cerita, akhirnya foto saya dicomot," kata dia.
Mas Say Laros bercerita jika masyarakat sekitar meyakini jika Sumber Keputren di Rowo Bayu adalah tempat mandi para putri Kerajaan Blambangan cikal bakal Kabupaten Banyuwangi.
Baca juga: Mengenal Telaga Rowo Bayu, Tempat yang Dikaitkan Kisah KKN Desa Penari
"Itu kan situs sejarah. Karena untuk mandi para putri. laki-laki tak boleh mencuci muka karena akan membawa sial. Tapi benar tidaknya saya tidak tahu. Namun ya harus tetap menghargai keyakinan penduduk sekitar," kata dia.
Dengan latar belakang sejarah, Mas Say Laros menduga foto tersebut dikait-kaitkan dengan KKN Desa Penari.
"Saya bermain media sosial sudah cukup lama mulai di Facebook, Youtube hinga Instagram. Niatnya untuk memberikan informasi tentang sejarah, seni dan budaya serta wisata di Banyuwangi. Tapi ya kita tidak pernah bisa mengendalikan orang lain bukan?," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.