Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Fotonya Viral, Pria Banyuwangi Ini Kerap Disebut Sosok Bima di KKN Desa Penari

Kompas.com - 14/05/2022, 16:36 WIB
Rachmawati

Penulis

Foto Mas Say Laros di Rowo Bayu itu lah yang viral di media sosial dan disebut sebagai sosok Bima.

Salah satu unggahan yang menggunakan foto Mas Say Laros yang disebut sebagai sosok Bima di KKN Desa PenariPotongan layar Instagram Salah satu unggahan yang menggunakan foto Mas Say Laros yang disebut sebagai sosok Bima di KKN Desa Penari
Ia berusaha menjelaskan kepada rekan dan kerabat jika ia bukan sosok Bima yang ada di cerita KKN Desa Penari.

Namun tak semua percaya. Bahkan ada yang menyebut jika ia yang ada di belakang cerita misteri itu.

"Tapi sudah terlanjur tersebar yang gimana lagi. Saya tidak tahu cerita itu benar atau tidak dan terjadi di Banyuwangi. Saya tegaskan jika saya bukan Bima," ungkap dia.

Efek dari fotonya yang disebut sebagai sosok Bima, Mas Say Laros mengakui banyak menerima hujatan. Namun itu terjadi dua tahun lalu.

"Mulai ada yang komen aneh-aneh di Facebook dan juga DM menuduh saya macem-macem. Sampai saya ini penasaran seperti apa sih sosok Bima ini," kata dia.

Setelah viral dua tahun lalu, foto Mas Say Laros yang disebut sebagai sosok Bima kembali bermunculan setelah film tersebut KKN Desa Penari tayang di bioskop.

"Tapi sekarang ya cuek. Terserah walaupun masih banyak yang tanya apa saya Bima. Baru saja ini ada yang DM menanyakan hal yang sama. Tapi belum saya baca," katanya.

Baca juga: Mudik Naik Sampan dari Jembrana ke Banyuwangi, Hermanto Hilang di Selat Bali

Mas Say Laros juga bercerita jika pengikut di Instagramnya juga pernah melonjak dratis dari 5.000 pengikut menjadi 27 ribu pengikut.

Lagi-lagi karena ada akun Instagram yang mention akun Instagramnya dan menyebut Mas Say Laros sebagai sosok Bima.

"Mau marah tapi ya sudah lah. Mau apa lagi," kata dia.

Foto di situs sejarah Rowo Bayu

Wana Wisata Rowo Bayu yang ada di Bayu, Kecamatan Songgon, Banyuwangi.KOMPAS.COM/IRA RACHMAWATI Wana Wisata Rowo Bayu yang ada di Bayu, Kecamatan Songgon, Banyuwangi.
Mas Say bercerita foto tersebut diambil pada Agustus 2017 saat ia berkunjung di salah satu situs sejarah Rowo Bayu.

Di situs tersebut terdapat sumber mata air yang dikenal dengan Sumber Kaputren.

"Jadi mungkin karena di situs sejarah, ada mata air terus juga Banyuwangi disebut-sebut sebagai lokasi cerita, akhirnya foto saya dicomot," kata dia.

Mas Say Laros bercerita jika masyarakat sekitar meyakini jika Sumber Keputren di Rowo Bayu adalah tempat mandi para putri Kerajaan Blambangan cikal bakal Kabupaten Banyuwangi.

Baca juga: Mengenal Telaga Rowo Bayu, Tempat yang Dikaitkan Kisah KKN Desa Penari

"Itu kan situs sejarah. Karena untuk mandi para putri. laki-laki tak boleh mencuci muka karena akan membawa sial. Tapi benar tidaknya saya tidak tahu. Namun ya harus tetap menghargai keyakinan penduduk sekitar," kata dia.

Dengan latar belakang sejarah, Mas Say Laros menduga foto tersebut dikait-kaitkan dengan KKN Desa Penari.

"Saya bermain media sosial sudah cukup lama mulai di Facebook, Youtube hinga Instagram. Niatnya untuk memberikan informasi tentang sejarah, seni dan budaya serta wisata di Banyuwangi. Tapi ya kita tidak pernah bisa mengendalikan orang lain bukan?," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenal Unan-unan, Tradisi Warisan Lima Tahunan Suku Tengger

Mengenal Unan-unan, Tradisi Warisan Lima Tahunan Suku Tengger

Surabaya
Keluarga Pedangdut Via Vallen Buka Suara Usai Rumahnya Digeruduk

Keluarga Pedangdut Via Vallen Buka Suara Usai Rumahnya Digeruduk

Surabaya
Bebas Bersyarat, Mantan Bupati Malang Rendra Kresna Ingin Rehat Sejenak dari Dunia Politik

Bebas Bersyarat, Mantan Bupati Malang Rendra Kresna Ingin Rehat Sejenak dari Dunia Politik

Surabaya
5 Orang Pengeroyok Anggota Perguruan Silat di Banyuwangi Jadi Tersangka

5 Orang Pengeroyok Anggota Perguruan Silat di Banyuwangi Jadi Tersangka

Surabaya
Komnas PA Dampingi Korban Pencabulan Polisi di Surabaya

Komnas PA Dampingi Korban Pencabulan Polisi di Surabaya

Surabaya
Belasan Ribu Lahan Tadah Hujan di Nganjuk Bakal Dilakukan Pompanisasi

Belasan Ribu Lahan Tadah Hujan di Nganjuk Bakal Dilakukan Pompanisasi

Surabaya
Usai ke PDI-P, Bupati Jember Daftar Penjaringan Bacabup ke PKB

Usai ke PDI-P, Bupati Jember Daftar Penjaringan Bacabup ke PKB

Surabaya
Eks Lokalisasi Gunung Sampan di Situbondo Diubah Menjadi Wisata Karaoke

Eks Lokalisasi Gunung Sampan di Situbondo Diubah Menjadi Wisata Karaoke

Surabaya
Harga Gula di Kota Malang Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Gula di Kota Malang Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Surabaya
Mobil Pribadi Terjebak di Sabana Bromo, Begini Aturannya

Mobil Pribadi Terjebak di Sabana Bromo, Begini Aturannya

Surabaya
Makan Korban WNA, Spot Foto di Kawah Ijen Banyuwangi Akhirnya Ditutup

Makan Korban WNA, Spot Foto di Kawah Ijen Banyuwangi Akhirnya Ditutup

Surabaya
Respons Kuasa Hukum Korban Kekerasan atas Bantahan Anak Anggota DPRD Surabaya

Respons Kuasa Hukum Korban Kekerasan atas Bantahan Anak Anggota DPRD Surabaya

Surabaya
Sepekan PDI-P Buka Pendaftaran Pilkada Madiun, Belum Ada yang Ambil Formulir

Sepekan PDI-P Buka Pendaftaran Pilkada Madiun, Belum Ada yang Ambil Formulir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Ribuan Ulat Bulu “Serang” Permukiman di Ponorogo, Warga: Gatal-gatal meski Sudah Mandi

Ribuan Ulat Bulu “Serang” Permukiman di Ponorogo, Warga: Gatal-gatal meski Sudah Mandi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com