Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Fotonya Viral, Pria Banyuwangi Ini Kerap Disebut Sosok Bima di KKN Desa Penari

Kompas.com - 14/05/2022, 16:36 WIB
Rachmawati

Penulis

KOMPAS.com - Film KKN di Desa Penari mencatatkan rekor baru dalam perfilman Indonesia.

Hingga Kamis (12/5/2022), film garapan sutradara Awi Suryadi ini sudah meraih lebih dari 4,5 juta penonton hanya dalam waktu 12 hari penayangan.

Film KKN di Desa Penari tayang di bioskop sejak 30 April 2021.

Tingginya animo masyarakat menonton film KKN di Desa Penari berimbas pada sektor wisata di Banyuwangi, Jawa Timur.

Menurut keterangan Manoj Punjabi, Banyuwangi kini mulai banyak dilirik wisatawan yang penasaran dengan lokasi KKN di Desa Penari.

Baca juga: Gara-gara KKN di Desa Penari, Banyuwangi Dilirik Banyak Wisatawan

Namun tak hanya Banyuwangi, kisah misteri KKN Desa Penari juga berdampak pada Mas Say Laros, pria warga Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi.

Fotonya kerap diunggah akun media sosial dan disebut sebagai sosok Bima yang ada di kisah tersebut.

Saat dihubungi Kompas.com, pria yang berprofesi sebagai guru tersebut membenarkan jika fotonya kerap dicomot dan disebut sebagai sosok Bima.

Foto tersebut adalah foto yang ia ambil saat berkunjung ke Situs Sumber Kaputren di wisata Rowo Bayu Songgon, Banyuwangi pada tahun 2017.

Baca juga: Terpengaruh Wabah PMK, Harga Sapi di Tingkat Peternak di Banyuwangi Melonjak

Saat itu ia membuat vlog untuk akun Youtubenya Mas Say Laros Banyuwangi.

"Viralnya foto itu sekitar 2 tahun lalu, saat awal-awal cerita KKN Desa Penari viral di Twitter. Awalnya saya enggak tahu, terus ada teman kuliah di Malang yang kirim foto saya yang disebut sebagai sosok Bima," kata Mas Say saat dihubungi Kompas.com Sabtu (14/5/2022).

Sebagai pegiat media sosial, ia berusaha mencari tahu awal fotonya viral di media sosial.

Usut punya usut, ternyata foto Mas Say tersebut diunggah di akun Youtube pesohor negeri dan di akun tersebut, foto Mas Say Laros disebut sebagai sosok Bima.

"Ya antara kaget dan sama pingin tertawa saja kok bisa saya disebut Bima," kata Mas Say Laros.

Baca juga: Liga Selancar Dunia Bakal Digelar di Banyuwangi Akhir Bulan Ini

Tak hanya itu. Ternyata  akun Twitter @SimpleM81378523 sempat mencuit sebuah foto sebuah telaga dalam tweet klarifikasi soal kisah KKN Desa Penari yang merupakan foto Telaga Rowo Bayu Banyuwangi.

Foto Mas Say Laros di Rowo Bayu itu lah yang viral di media sosial dan disebut sebagai sosok Bima.

Salah satu unggahan yang menggunakan foto Mas Say Laros yang disebut sebagai sosok Bima di KKN Desa PenariPotongan layar Instagram Salah satu unggahan yang menggunakan foto Mas Say Laros yang disebut sebagai sosok Bima di KKN Desa Penari
Ia berusaha menjelaskan kepada rekan dan kerabat jika ia bukan sosok Bima yang ada di cerita KKN Desa Penari.

Namun tak semua percaya. Bahkan ada yang menyebut jika ia yang ada di belakang cerita misteri itu.

"Tapi sudah terlanjur tersebar yang gimana lagi. Saya tidak tahu cerita itu benar atau tidak dan terjadi di Banyuwangi. Saya tegaskan jika saya bukan Bima," ungkap dia.

Efek dari fotonya yang disebut sebagai sosok Bima, Mas Say Laros mengakui banyak menerima hujatan. Namun itu terjadi dua tahun lalu.

"Mulai ada yang komen aneh-aneh di Facebook dan juga DM menuduh saya macem-macem. Sampai saya ini penasaran seperti apa sih sosok Bima ini," kata dia.

Setelah viral dua tahun lalu, foto Mas Say Laros yang disebut sebagai sosok Bima kembali bermunculan setelah film tersebut KKN Desa Penari tayang di bioskop.

"Tapi sekarang ya cuek. Terserah walaupun masih banyak yang tanya apa saya Bima. Baru saja ini ada yang DM menanyakan hal yang sama. Tapi belum saya baca," katanya.

Baca juga: Mudik Naik Sampan dari Jembrana ke Banyuwangi, Hermanto Hilang di Selat Bali

Mas Say Laros juga bercerita jika pengikut di Instagramnya juga pernah melonjak dratis dari 5.000 pengikut menjadi 27 ribu pengikut.

Lagi-lagi karena ada akun Instagram yang mention akun Instagramnya dan menyebut Mas Say Laros sebagai sosok Bima.

"Mau marah tapi ya sudah lah. Mau apa lagi," kata dia.

Foto di situs sejarah Rowo Bayu

Wana Wisata Rowo Bayu yang ada di Bayu, Kecamatan Songgon, Banyuwangi.KOMPAS.COM/IRA RACHMAWATI Wana Wisata Rowo Bayu yang ada di Bayu, Kecamatan Songgon, Banyuwangi.
Mas Say bercerita foto tersebut diambil pada Agustus 2017 saat ia berkunjung di salah satu situs sejarah Rowo Bayu.

Di situs tersebut terdapat sumber mata air yang dikenal dengan Sumber Kaputren.

"Jadi mungkin karena di situs sejarah, ada mata air terus juga Banyuwangi disebut-sebut sebagai lokasi cerita, akhirnya foto saya dicomot," kata dia.

Mas Say Laros bercerita jika masyarakat sekitar meyakini jika Sumber Keputren di Rowo Bayu adalah tempat mandi para putri Kerajaan Blambangan cikal bakal Kabupaten Banyuwangi.

Baca juga: Mengenal Telaga Rowo Bayu, Tempat yang Dikaitkan Kisah KKN Desa Penari

"Itu kan situs sejarah. Karena untuk mandi para putri. laki-laki tak boleh mencuci muka karena akan membawa sial. Tapi benar tidaknya saya tidak tahu. Namun ya harus tetap menghargai keyakinan penduduk sekitar," kata dia.

Dengan latar belakang sejarah, Mas Say Laros menduga foto tersebut dikait-kaitkan dengan KKN Desa Penari.

"Saya bermain media sosial sudah cukup lama mulai di Facebook, Youtube hinga Instagram. Niatnya untuk memberikan informasi tentang sejarah, seni dan budaya serta wisata di Banyuwangi. Tapi ya kita tidak pernah bisa mengendalikan orang lain bukan?," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar Keras, Warga: Dikira Bom

Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar Keras, Warga: Dikira Bom

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar hingga Radius 2 Kilometer

Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar hingga Radius 2 Kilometer

Surabaya
Rumah Ambruk di Bangkalan Akibat Petasan Meledak, 1 Orang Meninggal dan 2 Kritis

Rumah Ambruk di Bangkalan Akibat Petasan Meledak, 1 Orang Meninggal dan 2 Kritis

Surabaya
Arus Balik di Pelabuhan Jangkar Situbondo Didominasi Kalangan Santri

Arus Balik di Pelabuhan Jangkar Situbondo Didominasi Kalangan Santri

Surabaya
3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

Surabaya
PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

Surabaya
2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

Surabaya
Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Surabaya
Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Surabaya
Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Surabaya
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Surabaya
Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com