Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arus Balik di Jalur Pantura Lamongan, Ini Rekayasa Lalu Lintas yang Dilakukan Polisi untuk Cegah Kemacetan

Kompas.com - 06/05/2022, 05:55 WIB
Hamzah Arfah,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Persiapan matang terus dilakukan jajaran kepolisian di Lamongan, Jawa Timur, dalam menghadapi puncak arus balik Lebaran yang diprediksi akan berlangsung akhir pekan nanti.

Salah satu fokus yang menjadi perhatian adalah, rekayasa lalu lintas di Jalur Pantura Lamongan.

Rekayasa lalu lintas dipersiapkan sebagai langkah mengantisipasi kemungkinan kemacetan yang bakal terjadi di Jalur Pantura Lamongan, saat puncak arus balik nantinya.

Baca juga: Volume Kendaraan Mulai Meningkat, Jalur Pantura Lamongan di Babat Jadi Perhatian Polisi

Bahkan, Kapolres Lamongan AKBP Miko Indrayana, terjun langsung melakukan uji coba rekayasa jalan yang telah dibuat dan dipersiapkan tersebut.

"Kami melaksanakan survei bersama tim Patroli Cekal (cegah kemacetan dan kecelakaan Satlantas Polres Lamongan), memastikan kembali bahwa rekayasa jalan yang telah direncanakan dapat berjalan dengan baik," ujar Miko, saat melakukan uji coba rekayasa jalan di Jalur Pantura Lamongan, Kamis (5/5/2022).

Baca juga: Antisipasi Kemacetan Arus Balik, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jalur Pantura Lamongan

Miko menjelaskan, rekayasa jalan yang telah dipersiapkan jajaran Polres Lamongan di antaranya untuk mengantisipasi kepadatan di Jalan Raya Babat, diberlakukan jalur alternatif di simpang pertigaan Mira.

Dengan dari arah Lamongan menuju Bojonegoro, diarahkan untuk putar balik di Jembatan Widang.

Kemudian jalur alternatif Gotong Royong akan ditutup, kecuali bagi warga setempat.

Sementara dari arah Jombang, akan diberi pembatas tengah sampai selatan Stasiun Babat.

Polisi juga bersiap melakukan sterilisasi supaya kendaraan tidak ada yang parkir di badan jalan.

"Putar balik dari barat bisa dilakukan di SPBU Banaran, sedangkan dari selatan dapat dilakukan di selatan perlintasan rel kereta api Babat," ucap Miko.

Miko mengatakan, rekayasa jalan bakal diberlakukan sewaktu-waktu dengan melihat kondisi perkembangan situasi di lapangan.

Yakni, apabila petugas menilai diperlukan untuk dilakukan, melihat dari intensitas volume kendaraan.

Sehingga pihak kepolisian menghimbau kepada masyarakat dan pengguna jalan, supaya mematuhi petunjuk, rambu lalu lintas dan arahan dari petugas.

Sebab dengan begitu, arus lalu lintas tidak akan terganggu dan menjadi lancar, serta meminimalisir kemacetan.

"Jangan ada yang melanggar rambu lalu lintas maupun tidak mematuhi petunjuk dari petugas. Karena rekayasa ini dibuat, untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada seluruh pengguna jalan," tutur Miko.

"Jangan mengedepankan ego pribadi, karena tertib berlalu lintas merupakan cerminan budaya bangsa," imbuh Miko.

Di Kabupaten Lamongan hingga saat ini, arus balik sudah terjadi sejak H+1 Lebaran dengan volume kendaraan mulai menunjukkan peningkatan.

Namun belum ada kemacetan berarti dengan lalu lintas terpantau ramai lancar.

Kendati demikian, pihak kepolisian di Lamongan enggan terlena dan terus melakukan persiapan dalam menghadapi puncak arus balik, yang diprediksi kemungkinan berlangsung pada akhir pekan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Suami Istri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru Sepulang Silaturahmi

Kronologi Suami Istri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru Sepulang Silaturahmi

Surabaya
Jasad Bapak dan Anak yang Tercebur di Sungai Kalimas Gresik Ditemukan

Jasad Bapak dan Anak yang Tercebur di Sungai Kalimas Gresik Ditemukan

Surabaya
PDI-P Persilakan Anang Hermansyah Ikut Pendaftaran Bacabup-Bacawabup Jember

PDI-P Persilakan Anang Hermansyah Ikut Pendaftaran Bacabup-Bacawabup Jember

Surabaya
TKW Asal Madiun Robohkan Rumah Miliknya Usai Diceraikan Suami

TKW Asal Madiun Robohkan Rumah Miliknya Usai Diceraikan Suami

Surabaya
DPC PDI-P Jember Buka Pendaftaran Bacabup Bacawabup Pilkada 2024

DPC PDI-P Jember Buka Pendaftaran Bacabup Bacawabup Pilkada 2024

Surabaya
3 Dusun di Lumajang Terisolasi Imbas Jembatan Putus akibat Banjir Lahar Semeru

3 Dusun di Lumajang Terisolasi Imbas Jembatan Putus akibat Banjir Lahar Semeru

Surabaya
UPDATE Banjir dan Longsor Lumajang, 3 Meninggal dan 17 Jembatan Rusak

UPDATE Banjir dan Longsor Lumajang, 3 Meninggal dan 17 Jembatan Rusak

Surabaya
Petasan Meledak Jelang Pernikahan di Bangkalan, Calon Pengantin Kritis

Petasan Meledak Jelang Pernikahan di Bangkalan, Calon Pengantin Kritis

Surabaya
Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar Keras, Warga: Dikira Bom

Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar Keras, Warga: Dikira Bom

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar hingga Radius 2 Kilometer

Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar hingga Radius 2 Kilometer

Surabaya
Rumah Ambruk di Bangkalan Akibat Petasan Meledak, 1 Orang Meninggal dan 2 Kritis

Rumah Ambruk di Bangkalan Akibat Petasan Meledak, 1 Orang Meninggal dan 2 Kritis

Surabaya
Arus Balik di Pelabuhan Jangkar Situbondo Didominasi Kalangan Santri

Arus Balik di Pelabuhan Jangkar Situbondo Didominasi Kalangan Santri

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com