Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Malam Selawe di Gresik Kembali Digelar Usai 2 Tahun Ditiadakan

Kompas.com - 28/04/2022, 08:21 WIB
Hamzah Arfah,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Tradisi malam selawe atau malam 25 Ramadhan di kawasan wisata religi Sunan Giri, Kecamatan Kebomas, Gresik, Jawa Timur, berlangsung meriah usai dua tahun absen imbas pandemi Covid-19. 

Tradisi malem selawe di kawasan wisata religi Sunan Giri sudah berlangsung turun temurun dan rutin diperingati masyarakat sekitar maupun warga Gresik, bahkan luar kota.

Dalam tradisi malem selawe, warga biasa melakukan itikaf dan mengaji di sekitar area makam Sunan Giri.

Pada tahun ini, Pemerintah Kabupaten Gresik kembali mengizinkan tradisi malam selawe digelar. 

Baca juga: Mengenal Tradisi Sanggring di Gumeno Gresik, Berbagi Kolak Ayam di Malam Ke-23 Ramadhan

Acara pun berlangsung meriah karena di sisi kanan dan kiri akses menuju makam dan sekitar kompleks pemakaman dipenuhi pedagang berjualan. 

"Malem selawe di wisata makam Sunan Giri mampu menjadi penggerak ekonomi masyarakat. Mereka para pedagang, memanfaatkan momentum malem selawe untuk berjualan. Dari mulai kuliner, mainan anak, hingga fashion," ujar Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani saat mengunjungi malem selawe, Rabu (27/4/2022) malam.

Sesuai kepercayaan umat muslim, malam ke-25 Ramadhan merupakan salah satu malam ganjil pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan.

Pada zaman dulu, Sunan Giri mengajak para muridnya untuk meningkatkan ibadah dengan itikaf dan tradisi ini masih dilestarikan warga sampai saat ini.

Baca juga: Tipu Pembelian Spare Part Mobil ke Konsumen, Montir di Gresik Ditangkap

Yani, sapaannya, mengatakan, ada ribuan peziarah yang sempat mengunjungi wisata kompleks makam Sunan Giri saat malem selawe.

Ia bersyukur tradisi kembali dapat digelar sehingga memberi angin segar bagi masyarakat, terutama bagi para pedagang dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

"Alhamdulillah, masyarakat Gresik terutama pedagang dapat kembali menikmati tradisi malam selawe di wisata religi Sunan Giri. Tentu dapat berdampak positif bagi pedagang terutama pelaku UMKM, sebab ekonominya berangsur pulih dan meningkat," kata Yani.

Serupa dengan tradisi sanggring kolak ayam yang ada di Desa Gumeno, Kecamatan Manyar, Yani berharap, masyarakat dapat terus melestarikan agenda tradisi malem selawe di kawasan wisata religi Sunan Giri karena memberi banyak manfaat. 

"Pertama adalah mengasah spiritualitas, yang kedua adalah mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat," ucap Yani.

Baca juga: Menengok Masjid Jami Pekojan, Jejak Peninggalan Bangsa Gujarat di Semarang

Salah seorang warga, Zamroni (31) mengku bersyukur tradisi malem selawe kembali digelar dan berlangsung semarak.

Dua tahun sebelumnya tidak dilaksanakan, sebab ada pembatasan seiring meningkatnya kasus Covid-19.

"Semoga kasus Covid-19 dapat terus melandai, sehingga tradisi malem selawe di Giri bisa terus digelar rutin dan meriah," tutur Zamroni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com