Salin Artikel

Tradisi Malam Selawe di Gresik Kembali Digelar Usai 2 Tahun Ditiadakan

Tradisi malem selawe di kawasan wisata religi Sunan Giri sudah berlangsung turun temurun dan rutin diperingati masyarakat sekitar maupun warga Gresik, bahkan luar kota.

Dalam tradisi malem selawe, warga biasa melakukan itikaf dan mengaji di sekitar area makam Sunan Giri.

Pada tahun ini, Pemerintah Kabupaten Gresik kembali mengizinkan tradisi malam selawe digelar. 

Acara pun berlangsung meriah karena di sisi kanan dan kiri akses menuju makam dan sekitar kompleks pemakaman dipenuhi pedagang berjualan. 

"Malem selawe di wisata makam Sunan Giri mampu menjadi penggerak ekonomi masyarakat. Mereka para pedagang, memanfaatkan momentum malem selawe untuk berjualan. Dari mulai kuliner, mainan anak, hingga fashion," ujar Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani saat mengunjungi malem selawe, Rabu (27/4/2022) malam.

Sesuai kepercayaan umat muslim, malam ke-25 Ramadhan merupakan salah satu malam ganjil pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan.

Pada zaman dulu, Sunan Giri mengajak para muridnya untuk meningkatkan ibadah dengan itikaf dan tradisi ini masih dilestarikan warga sampai saat ini.

Yani, sapaannya, mengatakan, ada ribuan peziarah yang sempat mengunjungi wisata kompleks makam Sunan Giri saat malem selawe.

Ia bersyukur tradisi kembali dapat digelar sehingga memberi angin segar bagi masyarakat, terutama bagi para pedagang dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

"Alhamdulillah, masyarakat Gresik terutama pedagang dapat kembali menikmati tradisi malam selawe di wisata religi Sunan Giri. Tentu dapat berdampak positif bagi pedagang terutama pelaku UMKM, sebab ekonominya berangsur pulih dan meningkat," kata Yani.

Serupa dengan tradisi sanggring kolak ayam yang ada di Desa Gumeno, Kecamatan Manyar, Yani berharap, masyarakat dapat terus melestarikan agenda tradisi malem selawe di kawasan wisata religi Sunan Giri karena memberi banyak manfaat. 

"Pertama adalah mengasah spiritualitas, yang kedua adalah mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat," ucap Yani.

Salah seorang warga, Zamroni (31) mengku bersyukur tradisi malem selawe kembali digelar dan berlangsung semarak.

Dua tahun sebelumnya tidak dilaksanakan, sebab ada pembatasan seiring meningkatnya kasus Covid-19.

"Semoga kasus Covid-19 dapat terus melandai, sehingga tradisi malem selawe di Giri bisa terus digelar rutin dan meriah," tutur Zamroni.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/04/28/082106778/tradisi-malam-selawe-di-gresik-kembali-digelar-usai-2-tahun-ditiadakan

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com