"Alhamdulillah, cukup. Lagi pula toh ini musibah bukan disengaja kok, tidak apa-apa, anak saya juga selamet nggak sampai kejatuhan plafon. Itu saya sedang pasang kaca rumah," papar dia.
Saat kejadian, istri Fathur, Kudsiah ikut menyaksikan aktivitas pemusnahan tersebut sebab jaraknya sangat dekat kurang dari 150 meter.
"Istri saya juga ikut nonton, wong cuma di depan itu. Rumah saya ini paling dekat jaraknya," kata Fathur.
Baca juga: Puluhan Rumah Rusak akibat Pemusnahan Petasan di Bangkalan, Polisi Siap Ganti Rugi
Saat meledak Kudsiah tidak kaget. Namun berselang 3 menit, anaknya yang sedang tidur beteriak menangis karena rumahnya rusak bagian plafonya.
"Istri saya langsung balik ke rumah karena dengar suara anak nangis sambil bilang rusak ancur. Pas dilihat ternyata kaca pecah, plafon ancur berjatuhan. Anak saya panik itu, istri panik juga, saya langsung pulang dari tempat mancing," ucap dia.
Sementara itu, anak pertamanya sedang tidur di kamar yang plafonnya nyaris jatuh mengenai tubuhnya.
Beruntung putra dari sepasang suami istri itu tidur berselimut.
Setelah memastikan anaknya aman, Kudsiah langsung menjemput salah satu petugas yang sedang ikut dalam giat pemusnahan tersebut.
"Langsung istri saya mendatangi salah satu petugas kalau rumahnya rusak akibat ledakan ini, itu langsung di bawa ke sini. Untuk dimintai tanggung jawabnya," tutur Fathur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.