Memang, pihak desa tidak menginginkan banyak penjual di lokasi wisatanya. Mereka ingin agar kealamian air terjun tetap terjaga.
"Warung atau penjual di dalam lokasi wisata kita minimalkan penjual untuk menjaga keasrian hutan," ungkap Riza.
Meski belum rampung seratus persen, secara bertahap pembangunan wisata air terjun tersebut ditargetkan selesai tahun ini.
Baca juga: Rencana Penertiban Pasar Tumpah Lumajang, Ini Tanggapan Pedagang
Padatnya kegiatan desa dalam menangani pandemi Covid-19 menjadi salah satu faktor terhambatnya pembangunan.
"Kurangnya tempat istirahat, ruang ganti dan kamar mandi, Insyaallah tahun ini launching mohon doa dan dukungannya karena kemarin² kita terkendala kegiatan covid yang cukup menghambat," jelasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang