LUMAJANG, KOMPAS.com - Rencana polisi mengurai kemacetan jelang Lebaran dengan menertibkan Pasar Wates Wetan, Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, bakal menemui kendala. Sebab, pedagang pasar yang sering disebut pasar tumpah keberatan dengan skema penataan.
Rohmad, pedagang pisang itu mengatakan, proses pemindahan tidak akan semudah yang direncanakan. Rohmad menyebut, kemacetan di lokasi itu bukan karena pedagang yang ada di pinggir jalan, melainkan kendaraan yang bongkar muat barang dagangan.
"Sebenarnya bukan pedagang ini yang buat macet, tapi mobil yang bongkar muatan itu kan banyak dan di dalam penuh jadi antre sampai ke jalan," kata Rohmad di sela berjualan, Selasa (12/4/2022).
Baca juga: Demo Mahasiswa di Lumajang, Tolak Kenaikan Harga BBM hingga Sengkarut Tambang
Rencananya, skema mengurai kemacetan akan dilakukan dengan memindahkan pedagang baju yang sekarang ada di belakang untuk pindah ke depan. Sedangkan pedagang pisang akan dipindah ke belakang.
Padahal, pedagang baju di pasar itu belum lama dipindah ke belakang. Sebelumnya, pedagang baju menempati posisi bagian depan.
"Ini belum lama penjual baju dipindah ke belakang, apalagi untuk pindah biayanya mereka tanggung sendiri," tambahnya.
Baca juga: Doodle Art Sarjana Teknik Pertanian di Lumajang, Goresan Tangan Mengundang Rupiah
Kasat Lantas Polres Lumajang AKP Bayu Halim Nugroho mengaku sudah berkoordinasi dengan pedagang dan dinas terkait untuk mengantisipasi kemacetan jelang Lebaran di pasar itu.
"Kami koordinasi dengan dinas terkait dan pedagang dalam mengatasi persoalan ini. Sehingga persoalan kemacetan yang menjadi rutinitas di area tersebut bisa teratasi," ujar Bayu.
Selain menghalau agar pedagang tidak sampai tumpah ke jalan, rencananya di beberapa titik jalur mudik akan didirikan pos yang akan bersiaga selama 24 jam. Pos itu untuk mengurai kemacetan dan untuk mempercepat penanganan jika sewaktu-waktu terjadi kecelakaan.
"Kami cari solusi bersama sehingga penanganannya dapat dilakukan dengan tepat dengan demikian keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas bisa berjalan aman," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.