Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Penertiban Pasar Tumpah Lumajang, Ini Tanggapan Pedagang

Kompas.com - 12/04/2022, 19:55 WIB

LUMAJANG, KOMPAS.com - Rencana polisi mengurai kemacetan jelang Lebaran dengan menertibkan Pasar Wates Wetan, Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, bakal menemui kendala. Sebab, pedagang pasar yang sering disebut pasar tumpah keberatan dengan skema penataan.

Rohmad, pedagang pisang itu mengatakan, proses pemindahan tidak akan semudah yang direncanakan. Rohmad menyebut, kemacetan di lokasi itu bukan karena pedagang yang ada di pinggir jalan, melainkan kendaraan yang bongkar muat barang dagangan.

"Sebenarnya bukan pedagang ini yang buat macet, tapi mobil yang bongkar muatan itu kan banyak dan di dalam penuh jadi antre sampai ke jalan," kata Rohmad di sela berjualan, Selasa (12/4/2022).

Baca juga: Demo Mahasiswa di Lumajang, Tolak Kenaikan Harga BBM hingga Sengkarut Tambang

Rencananya, skema mengurai kemacetan akan dilakukan dengan memindahkan pedagang baju yang sekarang ada di belakang untuk pindah ke depan. Sedangkan pedagang pisang akan dipindah ke belakang.

Padahal, pedagang baju di pasar itu belum lama dipindah ke belakang. Sebelumnya, pedagang baju menempati posisi bagian depan.

"Ini belum lama penjual baju dipindah ke belakang, apalagi untuk pindah biayanya mereka tanggung sendiri," tambahnya.

Baca juga: Doodle Art Sarjana Teknik Pertanian di Lumajang, Goresan Tangan Mengundang Rupiah

Kasat Lantas Polres Lumajang AKP Bayu Halim Nugroho mengaku sudah berkoordinasi dengan pedagang dan dinas terkait untuk mengantisipasi kemacetan jelang Lebaran di pasar itu.

"Kami koordinasi dengan dinas terkait dan pedagang dalam mengatasi persoalan ini. Sehingga persoalan kemacetan yang menjadi rutinitas di area tersebut bisa teratasi," ujar Bayu.

Selain menghalau agar pedagang tidak sampai tumpah ke jalan, rencananya di beberapa titik jalur mudik akan didirikan pos yang akan bersiaga selama 24 jam. Pos itu untuk mengurai kemacetan dan untuk mempercepat penanganan jika sewaktu-waktu terjadi kecelakaan.

"Kami cari solusi bersama sehingga penanganannya dapat dilakukan dengan tepat dengan demikian keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas bisa berjalan aman," pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pelaku Perusakan Mobil Ambulans RSUD Sampang Minta Maaf

Pelaku Perusakan Mobil Ambulans RSUD Sampang Minta Maaf

Surabaya
Penangkapan Terduga Teroris di Tulungagung, Warga Kaget Sosok Ramah dan Cerdas Itu Diringkus Densus

Penangkapan Terduga Teroris di Tulungagung, Warga Kaget Sosok Ramah dan Cerdas Itu Diringkus Densus

Surabaya
320 Guru Honorer Lolos PPPK di Situbondo Tak Diangkat Jadi ASN, Ini Penjelasan Sekda

320 Guru Honorer Lolos PPPK di Situbondo Tak Diangkat Jadi ASN, Ini Penjelasan Sekda

Surabaya
Anggota Perguruan Silat di Banyuwangi Tewas Saat Latihan, Keluarga Lapor Polisi

Anggota Perguruan Silat di Banyuwangi Tewas Saat Latihan, Keluarga Lapor Polisi

Surabaya
2 Pembunuh Siswi SMP di Surabaya Divonis 9 dan 4 Tahun Penjara

2 Pembunuh Siswi SMP di Surabaya Divonis 9 dan 4 Tahun Penjara

Surabaya
Istri Mendiang Munir, Suciwati Sesalkan Mangkraknya Museum HAM di Kota Batu

Istri Mendiang Munir, Suciwati Sesalkan Mangkraknya Museum HAM di Kota Batu

Surabaya
2 Jemaah Haji Asal Lamongan Meninggal Dunia di Tanah Suci

2 Jemaah Haji Asal Lamongan Meninggal Dunia di Tanah Suci

Surabaya
Mayat Pria Bertato Bunga Mengapung di Sungai Surabaya, Polisi: Identitas Masih Misterius

Mayat Pria Bertato Bunga Mengapung di Sungai Surabaya, Polisi: Identitas Masih Misterius

Surabaya
Terserang Penyakit Langka Atresia Bilier, Balita Asal Madiun Meninggal Dunia

Terserang Penyakit Langka Atresia Bilier, Balita Asal Madiun Meninggal Dunia

Surabaya
Misteri Hilangnya 'Driver Online' Saat Antar Penumpang ke Pantai Balekambang

Misteri Hilangnya "Driver Online" Saat Antar Penumpang ke Pantai Balekambang

Surabaya
Duduk di Rel, Nenek di Madiun Tewas Tertabrak KA Bangunkarta

Duduk di Rel, Nenek di Madiun Tewas Tertabrak KA Bangunkarta

Surabaya
Perjuangan Cak Pir, Marbut Masjid di Jombang yang Akhirnya Bisa Naik Haji

Perjuangan Cak Pir, Marbut Masjid di Jombang yang Akhirnya Bisa Naik Haji

Surabaya
Diduga gara-gara Pakai Kaus Perguruan Lain, Tukang Las di Gresik Dikeroyok Pesilat

Diduga gara-gara Pakai Kaus Perguruan Lain, Tukang Las di Gresik Dikeroyok Pesilat

Surabaya
Polisi Sebut Ibu Balita yang Dibunuh Pengasuh di Sidoarjo Tak Lakukan Penelantaran

Polisi Sebut Ibu Balita yang Dibunuh Pengasuh di Sidoarjo Tak Lakukan Penelantaran

Surabaya
Kebakaran Hutan Arjuno-Welirang Diduga akibat Ulah Pemburu Liar, Pengelola Lapor Polisi

Kebakaran Hutan Arjuno-Welirang Diduga akibat Ulah Pemburu Liar, Pengelola Lapor Polisi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com