Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jembatan Ngaglik 1 Lamongan Patah dan Ambles, Polisi: Tidak Ada Korban Jiwa

Kompas.com, 29 Maret 2022, 17:35 WIB
Hamzah Arfah,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Jembatan Ngaglik 1 yang berada di Jalan Poros Nasional, Jalur Pantura Lamongan, tiba-tiba patah dan ambles, Selasa (29/3/2022).

Pihak kepolisian memastikan, tidak ada korban jiwa dalam insiden jembatan ambles di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Lamongan, Jawa Timur tersebut.

Baca juga: Jembatan Ngaglik di Jalan Poros Nasional Lamongan Ambles, Warga Sempat Dengar Suara Keras

Kapolres Lamongan AKBP Miko Indrayana menjelaskan, jembatan tersebut ambles sekitar 1 meter.

Petugas kepolisian pun diterjunkan ke lokasi untuk mengatur arus lalu lintas,

"Untuk korban jiwa, sampai saat ini saya pastikan nihil. Menurut saksi yang melihat, kejadian berlangsung sekitar pukul 13.00 WIB," ujar Miko, saat ditemui di lokasi kejadian, Selasa.

Baca juga: Tawuran Berujung Maut di Lamongan, 5 Pelaku Ditangkap, 4 Orang Masih Diburu

Saat ini, petugas masih melakukan sejumlah rekayasa lalu lintas dan pengalihan arus di lokasi kejadian supaya kendaraan dapat tetap berjalan.

Kendaraan masih dapat melintasi Jembatan Ngaglik 1, lantaran hanya bagian tengah jembatan yang ambles.

Sementara bagian kanan dan kiri jembatan, masih dapat dilewati oleh kendaraan kendati harus berjalan dengan cukup pelan dan hati-hati.

"Arus lalu lintas sementara bergantian. Dengan kendaraan dari arah Tuban menuju Surabaya dan sebaliknya, bisa melewati Jalur Daendles, atau juga bisa melewati Kedungpring menuju Babat," kata Miko.

Baca juga: Polisi Tangkap Pelaku Penipuan Minyak Goreng di Lamongan, Begini Modusnya

Minta segera ditangani

Miko mengatakan, Jembatan Ngaglik 1 berada di jalan poros nasional dan berperan penting dalam menunjang perjalanan dari wilayah Kabupaten Tuban menuju Surabaya, maupun sebaliknya.

Sehingga Miko mengharapkan, pihak terkait untuk segera melakukan penanganan atas musibah yang terjadi.

"Sementara ini kami mengurai arus lalu lintas di lokasi, termasuk akan berkoordinasi dengan rekan (kepolisian) Gresik dan Tuban untuk jalur pengalihan alternatif bagi para pengendara mobil," tutur Miko.

Baca juga: Oknum Guru di Lamongan Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Bansos Bedah Rumah Warga

Mengacu papan yang terpasang di sekitar lokasi dengan tertanda Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Jembatan Ngaglik 1 tercatat dengan nomor 28.006.002.0 dengan lokasi -7.10938 LS dan 112.3997 BT.

Adapun panjang jembatan 25 meter (1 bentang). Jembatan Ngaglik 1 dibangun pada 1993.

Setelah jembatan ambles, petugas mengimbau pengendara lebih berhati-hati.

"Kami juga mengimbau kepada para pengendara, meskipun jembatan masih dapat dilewati, untuk tetap berhati-hati dan mengikuti petunjuk dari petugas saat melintas," ucap Miko.

Sementara dari penuturan salah seorang saksi mata yang melihat kejadian, Supri (56), sempat terlihat beberapa kendaraan di atas Jembatan Ngaglik 1 pada saat kejadian patah dan ambles berlangsung.

"Tadi (saat kejadian) ada dua sepeda motor, satu pikap dan satu truk gandeng. Untuk truk, gandengannya malah sempat kayak terbang karena ambles jembatannya," kata Supri.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau