Hujan Deras dan Puting Beliung Rusak 42 Rumah Warga di Blitar

BLITAR, KOMPAS.com - Angin puting beliung disertai hujan deras yang melanda pada Senin (28/3/2022) malam membuat puluhan bangunan di Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, rusak.

Setidaknya ada 42 rumah dan satu gudang pupuk yang rusak di bagian atap.

"Peristiwanya sekitar habis azan maghrib terjadi hujan deras. Petir sambar menyambar dan angin sangat kencang. Kemudian datang angin berputar yang membuat genteng rumah saya rontok," ujar Sunarti, warga RT 4 Dusun Gambar, Desa Sumberasri, Kecamatan Nglegok, kepada wartawan, Selasa (29/3/2022).

Baca juga: Pemuda Blitar Lolos Turnamen Dunia Apex Legends di Swedia, Berebut Hadiah Senilai Rp 14 Miliar

Dikatakan Sunarti, warga di desa itu panik akibat angin puting beliung yang disertai hujan deras itu. Warga bertahan di dalam rumah meski angin bertiup kencang. Sebab, hujan deras melanda dan petir menyambar.

Warga akhirnya terpaksa keluar rumah setelah atap rumahnya rusak. Meskipun hujan deras masih melanda.

Baca juga: Wali Kota Blitar Akan Terbitkan SE Larangan Buka Puasa Bersama bagi ASN dan Pejabat

Kepala Desa Sumberasri, Saniadi mengatakan, sejauh ini pihaknya telah mendata 42 rumah dan satu bangunan gudang yang atapnya rusak akibat terpaan angin puting beliung.

"Sejauh ini 42 rumah warga yang terdampak di 12 RT di desa kami. Juga atap gudang pupuk milik perusahaan perkebunan," kata Saniadi, Selasa.

Saniadi bersyukur sebab bencana hujan deras dan puting beliung di desanya tidak melukai warga.

KOMPAS.COM/ASIP HASANI Personel TNI dan Polri bergotong royong memperbaiki atap rumah warga Desa Sumberasri, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar yang rusak diterpa angin puting beliung pada Senin malam, Selasa (29/3/2022)

Menurut Wahyudi, belum ada bantuan dari pemerintah bagi warga terdampak bencana tersebut.

Baca juga: Tenggelamkan Anjing ke Bak hingga Mati, Warga di Blitar Dijerat Pasal Penganiayaan Hewan

Namun, personel BPBD dan relawan telah diterjunkan ke lokasi untuk membantu warga melakukan perbaikan.

"Bersama warga, personel TNI dan Polri kami melakukan penanganan langsung. Genteng atau asbes yang masih layak pakai kita naikkan lagi," ujarnya.