Supardi (50), pemilik ternak lainnya mengungkapkan, banjir yang melanda tempat tinggalnya membahayakan sapi-sapi miliknya.
Saat banjir mencapai hampir 1 meter, dia pun mengungsikan sapinya ke jalan desa, di dekat Kantor Desa Ketapang Kuning.
Dia mengaku terpaksa tidak tidur di rumah karena harus menjaga dua ekor sapi miliknya yang berada di tepi jalan Desa Ketapang Kuning.
“Di dalam rumah rumah banyak airnya. Waktu itu (ketinggian banjir) sampai satu setengah meter. (Sapi) saya bawa ke jalan saja, biar tidak mati. Kalau kena air kan enggak bisa tidur sapinya,” kata Supardi
Baca juga: Bus Wisata Angkut 40 Pelajar Tabrak Truk di Tol Jombang, Kondektur Tewas
Meski terpaksa mengungsi untuk menjaga ternak miliknya, Supardi tidak mengizinkan anak dan istrinya ikut mengungsi. Mereka diminta menjaga rumah sembari menunggu banjir surut.
“Saya tidur di sini (di dekat kandang darurat), kadang-kadang tidur di balai desa,” kata Supardi.
Dia mengatakan, jika banjir sudah benar-benar surut, dia akan membawa kembali sapi miliknya. Saat ini, beberapa warga masih bertahan di tepi jalan desa dan menunggu surutnya banjir.
Adapun pada Senin, ketinggian banjir di Desa Ketapang Kuning antara 20-30 sentimeter. Banjir di desa itu berdampak pada 900 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di empat dusun.
Baca juga: Sekolah di Jombang Terendam Banjir, Ratusan Siswa Diliburkan
Supervisor Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jombang, Pepy Stevy Maria mengungkapkan, selain intensitas hujan, banjir yang melanda empat dusun di Desa Ketapang Kuning disebabkan meluapnya sungai Marmoyo.
Kondisi terkini, lanjut dia, banjir mulai surut. Dari keempat dusun yang dilanda banjir, saat ini ketinggiannya antara 5-10 sentimeter.
“Hasil koordinasi dengan perangkat desa Ketapang Kuning, kondisi terkini terjadi penurunan debit air,” kata Pusdalops BPBD Jombang, Pepy Stevy Maria, kepada Kompas.com, Selasa.
Dia mengungkapkan, karena kondisi banjir yang terus surut, pihaknya tidak menempatkan relawan di lokasi banjir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.