Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Korban Banjir di Jombang Tidur Bersama Sapi, Begini Ceritanya

Kompas.com - 15/03/2022, 16:49 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Banjir yang melanda Desa Ketapang Kuning, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, belum surut sepenuhnya, hingga Selasa (15/3/2022) siang.

Di wilayah itu, banjir melanda sejak Jumat (11/3/2022). Beberapa dusun yang terdampak, yakni Dusun Mlerep, Dusun Simowau, Dusun Kemuning dan Dusun Ketatang Rejo.

Baca juga: Manfaatkan Dana Jimpitan, Desa di Jombang Dirikan Dapur Umum untuk Korban Banjir

Warga tidur bersama sapi

Banjir yang melanda Desa Ketapang Kuning membuat sejumlah warga terpaksa mengungsikan hewan ternaknya. Mereka pun terpaksa tidur di luar rumah untuk menjaga ternak yang diungsikan.

Untuk menjaga ternak sapi dari terik matahari dan hujan, warga membangun tenda di tepi Jalan Raya Ketapang Kuning, di dekat kantor desa.

Baca juga: Pernikahan Sejoli di Jombang Tetap Digelar meski Banjir, Keluarga: Tadi Basah Semua, tetapi...

Mulyo (52), warga Dusun Ketapang Rejo menuturkan, banjir melanda lingkungan tempat tinggalnya sejak Jumat malam. Kala itu, ketinggian banjir di tempatnya mencapai 50 sentimeter.

Dia mengungkapkan, karena banjir tak kunjung surut hingga Sabtu (12/3/2022), dia terpaksa mengungsikan sapi miliknya dari kandang menuju jalan desa Ketapang Kuning, karena khawatir sapi miliknya tenggelam.

Karena ternaknya mengungsi, Mulyo terpaksa meninggalkan rumah untuk menjaga ternak miliknya yang diungsikan ke jalan desa.

“Terpaksa tidur di sini untuk menjaga. Kalau anak dan istri tetap di rumah,” kata Mulyo, kepada Kompas.com, Senin (14/3/2022).

Baca juga: Hujan Lebat, 12 Desa di Jombang Banjir

 

Korban banjir di Desa Ketapang Kuning, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mengungsikan ternak milik mereka ke jalan desa, Senin (14/3/2022).KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ Korban banjir di Desa Ketapang Kuning, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mengungsikan ternak milik mereka ke jalan desa, Senin (14/3/2022).

Tunggu banjir surut

Supardi (50), pemilik ternak lainnya mengungkapkan, banjir yang melanda tempat tinggalnya membahayakan sapi-sapi miliknya.

Saat banjir mencapai hampir 1 meter, dia pun mengungsikan sapinya ke jalan desa, di dekat Kantor Desa Ketapang Kuning.

Dia mengaku terpaksa tidak tidur di rumah karena harus menjaga dua ekor sapi miliknya yang berada di tepi jalan Desa Ketapang Kuning.

“Di dalam rumah rumah banyak airnya. Waktu itu (ketinggian banjir) sampai satu setengah meter. (Sapi) saya bawa ke jalan saja, biar tidak mati. Kalau kena air kan enggak bisa tidur sapinya,” kata Supardi

Baca juga: Bus Wisata Angkut 40 Pelajar Tabrak Truk di Tol Jombang, Kondektur Tewas

Meski terpaksa mengungsi untuk menjaga ternak miliknya, Supardi tidak mengizinkan anak dan istrinya ikut mengungsi. Mereka diminta menjaga rumah sembari menunggu banjir surut.

“Saya tidur di sini (di dekat kandang darurat), kadang-kadang tidur di balai desa,” kata Supardi.

Dia mengatakan, jika banjir sudah benar-benar surut, dia akan membawa kembali sapi miliknya. Saat ini, beberapa warga masih bertahan di tepi jalan desa dan menunggu surutnya banjir.

Adapun pada Senin, ketinggian banjir di Desa Ketapang Kuning antara 20-30 sentimeter. Banjir di desa itu berdampak pada 900 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di empat dusun.

Baca juga: Sekolah di Jombang Terendam Banjir, Ratusan Siswa Diliburkan

Supervisor Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jombang, Pepy Stevy Maria mengungkapkan, selain intensitas hujan, banjir yang melanda empat dusun di Desa Ketapang Kuning disebabkan meluapnya sungai Marmoyo.

Kondisi terkini, lanjut dia, banjir mulai surut. Dari keempat dusun yang dilanda banjir, saat ini ketinggiannya antara 5-10 sentimeter.

“Hasil koordinasi dengan perangkat desa Ketapang Kuning, kondisi terkini terjadi penurunan debit air,” kata Pusdalops BPBD Jombang, Pepy Stevy Maria, kepada Kompas.com, Selasa.

Dia mengungkapkan, karena kondisi banjir yang terus surut, pihaknya tidak menempatkan relawan di lokasi banjir. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar hingga Radius 2 Kilometer

Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar hingga Radius 2 Kilometer

Surabaya
Rumah Ambruk di Bangkalan Akibat Petasan Meledak, 1 Orang Meninggal dan 2 Kritis

Rumah Ambruk di Bangkalan Akibat Petasan Meledak, 1 Orang Meninggal dan 2 Kritis

Surabaya
Arus Balik di Pelabuhan Jangkar Situbondo Didominasi Kalangan Santri

Arus Balik di Pelabuhan Jangkar Situbondo Didominasi Kalangan Santri

Surabaya
3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

Surabaya
PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

Surabaya
2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

Surabaya
Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Surabaya
Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Surabaya
Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Surabaya
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Surabaya
Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Surabaya
Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Surabaya
Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Surabaya
Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com