Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga di Kota Malang Bisa Tukar Sampah dengan Sembako

Kompas.com - 10/03/2022, 16:08 WIB
Nugraha Perdana,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Sampah masih menjadi persoalan pelik. Bahkan, sampah yang tidak terurus dapat mencemari lingkungan.

Hal itu yang membuat warga di RW 05 Kelurahan Dinoyo, Kota Malang, Jawa Timur, membuat terobosan untuk mengatasi persoalan sampah.

Melalui Bank Sampah Delima, warga di RW itu bisa menabung dengan menyetor sampah. Hasilnya tabungan bisa diambil dengan sembako.

"Kami dari warga RW 05, terus berkomitmen untuk mengurangi volume dan membantu permasalahan sampah di Kota Malang," kata salah satu pengurus Bank Sampah Delima, Imam Wahyudi saat diwawancara di Kota Malang, Kamis (10/3/2022).

Baca juga: Gunakan Headset Saat Panen Padi, Petani di Malang Tewas Tersambar Petir, HP Terbakar

Dia mengatakan, tujuan adanya kegiatan itu supaya masyarakat mampu secara mandiri mengelola sampah organik maupun anorganik.

Sehingga, beban volume sampah yang masuk di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) atau Tempat Pembuangan Akhir (TPA) berkurang.

"Warga dapat menukar sampah anorganik seperti kertas, botol bekas, minyak goreng bekas, nanti ditukar dengan sembako yaitu beras, gula, serta minyak goreng," ujarnya.

Baca juga: Kisah Pelajar Indonesia di Rusia: Harga Kebutuhan Pokok Naik hingga Kuliah Pakai VPN Berbayar

Warga yang ingin ikut dalam program menabung sampah itu harus mendaftar sebagai nasabah di Bank Sampah Delima RW 05 Kelurahan Dinoyo.

Sampah yang disetor sudah harus dipilah dari rumah dan sesuai dengan kriteria yaitu kardus, kertas, koran, botol air mineral dan minyak goreng.

"Kemudian, hasilnya itu akan ditimbang dan ditaksir oleh petugas Bank Sampah, itu nanti dicatat sistemnya menggunakan poin," katanya.

Anggota bank sampah menyimpan hasil setor sampah ke dalam buku rekening nasabah. Kemudian, hasil setor sampah tersebut akan ditukarkan dengan sembako ketika menjelang Bulan Ramadhan.

"Apabila poin sudah mencukupi maka dapat ditukar dengan sembako. Apabila poin belum mencukupi atau sisa berlebih maka akan menjadi saldo yang tercatat di buku tabungan nasabah," ungkapnya.

Baca juga: Cek Longsor di Tol Pandaan-Malang, Kapolda Jatim: Harus Ada Penguatan Material Tebing

Untuk besaran poinnya berbeda-beda. Untuk mendapatkan beras kemasan 0,5 kilogram, warga harus mengumpulkan poin sebesar 500 poin. Sedangkan untuk gula pasir 0,5 kilogram, warga harus mengumpulkan 925 poin. Untuk minyak goreng 500 mili liter, setara dengan 500 poin.

Menurutnya, masyarakat cukup antusias dengan program tersebut. Saat ini sudah ada sekitar 50 warga yang mendaftar menjadi nasabah.

"Harapannya, kegiatan ini bisa terus berlanjut dan bisa dikembangkan, sampah anorganik juga kami olah menjadi kerajinan daur ulang," katanya.

Baca juga: Banjir Bandang di Malang, 1 Warga Tewas, Rumah hingga Pabrik Terendam

Selain itu, Bank Sampah Delima juga menerima bentuk sampah organik. Sampah-sampah tersebut biasanya dikelola menjadi budidaya maggot, urban farming dan sebagainya.

Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, kegiatan bank sampah itu merupakan inisiatif dari masyarakat yang berdampak positif dalam penanganan sampah.

"Bank sampah ini tentu bisa menjadi bentuk implementasi pendekatan ekonomi sirkular yang bisa menggali nilai ekonomis sampah. Harapan saya ini bisa dikembangkan di setiap RW tentu dengan beragam kreasi masing-masing untuk mengurangi sampah kota," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

May Day di Surabaya, 136 Kendaraan Buruh Jatim Terjaring ETLE

May Day di Surabaya, 136 Kendaraan Buruh Jatim Terjaring ETLE

Surabaya
Wali Kota Blitar Santoso Pensiun jika Tak Dapat Rekomendasi PDI-P untuk Pilkada 2024

Wali Kota Blitar Santoso Pensiun jika Tak Dapat Rekomendasi PDI-P untuk Pilkada 2024

Surabaya
Tabur Bunga di Makam Marsinah, 'Pahlawan Buruh' Asal Nganjuk

Tabur Bunga di Makam Marsinah, "Pahlawan Buruh" Asal Nganjuk

Surabaya
Pelajar Asal Lamongan Tewas Tenggelam di Waduk Gresik

Pelajar Asal Lamongan Tewas Tenggelam di Waduk Gresik

Surabaya
Anggota DPRD Jatim Daftar Bacabup ke DPC PKB Jember

Anggota DPRD Jatim Daftar Bacabup ke DPC PKB Jember

Surabaya
Buruh Kepung Kantor Gubernur Jatim, Polisi Alihkan Arus Lalu Lintas

Buruh Kepung Kantor Gubernur Jatim, Polisi Alihkan Arus Lalu Lintas

Surabaya
Warga Mengeluh Ditolak Petugas Saat Memperpanjang SIM, Kapolres Madiun: Tak Boleh Terjadi

Warga Mengeluh Ditolak Petugas Saat Memperpanjang SIM, Kapolres Madiun: Tak Boleh Terjadi

Surabaya
Tengah Kota Surabaya Macet, Ratusan Buruh Berhenti di Tunjungan Plaza Saat Aksi 'May Day'

Tengah Kota Surabaya Macet, Ratusan Buruh Berhenti di Tunjungan Plaza Saat Aksi "May Day"

Surabaya
Nestapa Buruh Angkut Garam di Madura, Bayaran Kecil dan Perlindungan Minim

Nestapa Buruh Angkut Garam di Madura, Bayaran Kecil dan Perlindungan Minim

Surabaya
Jelang Porprov Jatim 2025, Pemkot Batu Bakal Bangun Jalur Lintas Olahraga BMX

Jelang Porprov Jatim 2025, Pemkot Batu Bakal Bangun Jalur Lintas Olahraga BMX

Surabaya
Remaja Dicabuli Teman Barunya, Orangtua Korban Tahu dari Video yang Beredar

Remaja Dicabuli Teman Barunya, Orangtua Korban Tahu dari Video yang Beredar

Surabaya
Dirumorkan Maju sebagai Cabup, Pj Bupati Probolinggo Akhirnya Buka Suara

Dirumorkan Maju sebagai Cabup, Pj Bupati Probolinggo Akhirnya Buka Suara

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Alasan Warga Banyuwangi Bacok Tetangganya Saat Tahlilan

Alasan Warga Banyuwangi Bacok Tetangganya Saat Tahlilan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com