Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curah Kobokan, Lokasi Aliran Lahar Semeru Jadi Spot Wisata Dadakan

Kompas.com - 08/03/2022, 15:20 WIB
Miftahul Huda,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi


LUMAJANG, KOMPAS.com - Dusun Curah Kobokan di Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur merupakan salah satu lokasi bencana yang terdampak parah awan panas guguran Gunung Semeru, pada 4 Desember 2021.

Dusun yang berjarak kurang lebih 10 kilometer dari puncak Gunung Semeru tersebut menjadi wilayah yang dilewati aliran lahar di Sungai Besuk Kobokan.

Tiga bulan sudah berlalu, antusias warga yang datang ke lokasi bencana rupanya masih tinggi.

Baca juga: Penataan Permukiman bagi Warga Terdampak Erupsi Semeru di Lokasi Baru Akan Sesuai Denah Lama

Tak sekadar ingin tahu dan melihat dari dekat, mereka juga menyempatkan diri untuk selfie atau berswafoto.

Seperti yang dilakukan Subakri, salah satu warga dari Surabaya yang menyempatkan diri datang ke lokasi bersama keluarganya.

"Kebetulan mampir saja, baru takziah di Sumber Mujur," ujar Bakri saat ditemui di tepi sungai Curah Kobokan, Selasa (8/3/2022), .

Berbeda dengan Bakri, Anita, warga Jember mengaku sudah lama ingin datang ke lokasi bencana Semeru.

Bahkan sejak awal kejadian erupsi tiga bulan lalu.

Namun niatan itu harus tertunda setelah mendengar informasi dari teman dan media sosial bahwa pintu masuk ke lokasi bencana dijaga ketat petugas.

"Sebenarnya sebelum tahun baru kemarin mau ke sini, tapi ditunda dulu karena ada penjagaan petugas," ujar Anita.

Baca juga: 902 Permohonan Dispensasi Pernikahan Anak Dikabulkan Hakim di 2021, Ini Penjelasan Pengadilan Agama Lumajang

Bersama 11 teman lainya, Anita akhirnya bisa sampai ke Curah Kobokan dengan mengendarai motor.

"Tadi berangkat jam 7 dari Jember naik motor langsung menuju ke Dusun Kampung Renteng, lihat-lihat gladak perak dan langsung ke sini," kata Anita.

Seperti kebanyakan orang yang datang, Anita mengaku hanya penasaran dan ingin mengabadikan momen di lokasi.

“Pengin lihat aja gimana ini kejadiannya, tapi sayang gunungnya tertutup mendung jadi kurang bagus,” tutur Anita.

Tak sekadar berfoto dari atas Sungai Lengkong dan Curah Kobokan, Anita dan warga yang lain juga turun ke sungai dan berfoto diatas endapan sisa awan panas guguran.

Baca juga: Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Pengeroyokan Suporter Persebaya di Lumajang

Tidak bisa dipungkiri bahwa lokasi bencana awan panas guguran Gunung Semeru kini jadi lokasi wisata dadakan.

Namun begitu, warga harus tetap waspada mengingat ancaman bencana susulan berupa banjir lahar maupun awan panas guguran masih berpotensi terjadi.

Kalaksa BPBD Lumajang Patria Dwi Hastiadi mengatakan,bahwa status Gunung Semeru saat ini masih siaga level III. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada.

"Dengan status Gunung Semeru ini Siaga level III tentu imbauan kami agar warga tetap waspada," pesannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com