Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Kecelakaan Maut Bus di Tol Dupak-Tanjung Perak, Kemudi Hendak Direbut Penumpang, Tiga Tewas

Kompas.com - 06/03/2022, 12:25 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Diduga depresi, seorang pria mencoba merebut kemudi sopir bus saat sedang melaju di Tol Surabaya Gempol, Sabtu (5/3/2022).

Akibatnya, bus oleng dan menabrak sebuah kendaraan dan akhirnya terbalik usai menghantam pembatas tol.

Tiga orang dilaporkan tewas dalam kecelakaan tersebut, salah satunya penumpang yang hendak merebut kemudi.

Baca juga: Siswa Korban Kecelakaan Bus Tabrak Tebing di Purbalingga Dapat Pendampingan Psikolog

"Penumpang tersebut diduga tiba-tiba depresi lalu berusaha merebut kemudi bus dari belakang sopir," tutur Panit PJR Tol Jatim 2 Iptu Nanang Hendra, Sabtu.

Banting setir

Polisi melakukan pemeriksaan di lokasi kecelakan bus pariwisata dengan truk di Tol Dupak - Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (5/3/2022). Kecelakaan antara bus pariwisata bernopol D 7610 AT yang memuat rombongan peziarah dengan truk 'Colt Diesel' nomor polisi W 9948 Z itu diduga disebabkan salah satu penumpang bus merebut kendali kemudi dari sopir bus dan menabrak truk 'Colt Diesel' dari arah berlawanan. Dalam kecelakaan itu sopir truk dan kernetnya meninggal dunia di lokasi kecelakaan.Antara Foto/Didik Suhartono Polisi melakukan pemeriksaan di lokasi kecelakan bus pariwisata dengan truk di Tol Dupak - Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (5/3/2022). Kecelakaan antara bus pariwisata bernopol D 7610 AT yang memuat rombongan peziarah dengan truk 'Colt Diesel' nomor polisi W 9948 Z itu diduga disebabkan salah satu penumpang bus merebut kendali kemudi dari sopir bus dan menabrak truk 'Colt Diesel' dari arah berlawanan. Dalam kecelakaan itu sopir truk dan kernetnya meninggal dunia di lokasi kecelakaan.

Saat mengetahui kemudi hendak direbut salah satu penumpang berinisial B, sopir bus membanting setir dan akhirnya menabrak pembatas tol.

Baca juga: Ikuti Petunjuk Google Maps, Sopir Truk Malah Tersesat dan Kecelakaan di Semarang

"Setelah menabrak pembatas, bus berbalik ke arah sebaliknya dan menabrak truk colt diesel," katanya.

Akibatnya, tiga orang tewas dan beberapa penumpang bus terluka. Dari informasi yang diperolah Kompas.com, bus bernomor polisi D 7610 AT tersebut mengangkut rombongan peziarah asal Palembang yang akan menuju Jombang dari Makam Sunan Ampel Surabaya.

Baca juga: Penumpang Depresi Coba Rebut Kemudi Penyebab Kecelakaan Bus Tewaskan 3 Orang di Tol Surabaya-Gempol

 

Identitas korban

Menurut Nanang, tiga korban tewas dalam kecelakaan maut itu adalahUjang Teguh Pribadi (31) dan Sujoni (48), kernet dan sopir truk colt diesel dengan nopol W 9948 Z.

Sedangkan satu korban tewas lainnya adalah B, penumpang bus yang berusaha merebut kendali sopir.

Llau, penumpang yang mengalami luka berat adalah Sobiyatin (41), Supar (64), Yana Rohmana (40 ) dan Waginem (53 ).

Para korban dibawa ke Rumah sakit PHC di kompleks Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

(Penulis : Kontributor Surabaya, Achmad Faizal | Editor : Robertus Belarminus)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rombongan Harley-Davidson Kecelakaan di Probolinggo, Suami Istri Tewas

Rombongan Harley-Davidson Kecelakaan di Probolinggo, Suami Istri Tewas

Surabaya
Gadis 17 Tahun Diperkosa 2 Pemuda Saat Berwisata di Pulau Merah Banyuwangi

Gadis 17 Tahun Diperkosa 2 Pemuda Saat Berwisata di Pulau Merah Banyuwangi

Surabaya
Suami yang Bunuh Istrinya di Tuban Tewas usai Serahkan Diri ke Polisi

Suami yang Bunuh Istrinya di Tuban Tewas usai Serahkan Diri ke Polisi

Surabaya
Kiai Zubair Muntashor, Cicit Syaikhona Kholil Bangkalan, Wafat

Kiai Zubair Muntashor, Cicit Syaikhona Kholil Bangkalan, Wafat

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Remaja Hanyut Bersama Motor, Jasad Ditemukan 30 Km dari Titik Kejadian

Remaja Hanyut Bersama Motor, Jasad Ditemukan 30 Km dari Titik Kejadian

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Gempa Garut M 6.5, Guncangan Terasa Kuat di Trenggalek

Gempa Garut M 6.5, Guncangan Terasa Kuat di Trenggalek

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com