Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hutan Mangrove Lindungi Kampung Blekok dari Gelombang, tetapi Pohon Sering Mati karena Sampah

Kompas.com - 04/03/2022, 19:43 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ahmad Su'udi ,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Hutan mangrove di pesisir Kampung Blekok, Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, telah dirasakan mampu melindungi permukiman setempat.

Namun keberadaannya terancam dengan banyaknya sampah plastik dan kayu gelondongan yang biasa terbawa sungai ke muara.

Baca juga: 7 Tempat Wisata Terdekat dari Surabaya, dari Ekowisata Mangrove hingga Wisata Lumpur Lapindo

Kasi Pemeliharaan Lingkungan dan Hutan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Situbondo, Ranti Seta Ayu Pratiwi mengatakan, dulu air laut berkali-kali masuk ke rumah warga saat terjadi gelombang pasang.

Kini hutan mangrove yang telah tumbuh berhasil memecah gelombang tinggi dan angin kencang, hingga permukiman warga lebih terlindungi.

"Dulu kalau air pasang (air laut masuk ke rumah warga), cuma sekarang kan ketebalannya sudah mulai bagus ya. Jadi mereka membutuhkan mangrove, terutama untuk area yang (jadi) barrier-nya rumah warga," kata Ranti melalui telepon, Jumat (4/3/2022).

Semangat warga pada upaya pelestarian hutan mangrove nampak saat kegiatan penanaman mangrove, misalnya yang dilaksanakan hari ini.

Sekitar 100 orang dari kelompok masyarakat, perwakilan pemerintah kabupaten dan kecamatan, hingga anggota TNI-Polri, menanam bibit mangrove bersama di Kampung Blekok.

Ranti mengatakan, masyarakat pesisir juga rutin merawat hutan mangrove, membersihkan dan menyulam tiga bulan sekali.

Baca juga: Bidan di Situbondo Dibunuh Suami, Anak Balitanya Tidur di Sebelah Jenazah Sang Ibu

Bahkan, di sana telah dibentuk kelompok pengelola mangrove bernama Abdi Tani, dan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Kampung Blekok, yang aktif merawat hutan mangrove.

"Tantangannya, di teknis penanaman. Misal kelilit kresek. Jadi, kalau tidak dibersihkan, dia semakin berat, semakin berat, patah," kata Ranti.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek 'Guru Tugas'

Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek "Guru Tugas"

Surabaya
Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Surabaya
Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Surabaya
Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Surabaya
Gantikan Gus Muhdlor, Plt Bupati Sidoarjo Akan Evaluasi Kebijakan

Gantikan Gus Muhdlor, Plt Bupati Sidoarjo Akan Evaluasi Kebijakan

Surabaya
Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Surabaya
Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Surabaya
Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Surabaya
Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Surabaya
Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Surabaya
Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Surabaya
Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Surabaya
Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Surabaya
Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com