Maret merupakan waktu banyaknya sampah plastik dan kayu gelondongan yang terbawa air sungai hingga menumpuk menimpa mangrove.
Selain tertimpa sampah, penyakit dan gelombang tinggi juga merusak mangrove, terutama yang baru ditanam.
Dengan banyaknya gangguan yang bisa merusak, bibit mangrove yang ditanam bisa mati separuhnya atau lebih.
Potensi kematian mangrove kecil itu akan semakin besar jika tidak dirawat setelah ditanam.
Ranti menjelaskan, penanaman bibit mangrove hari ini diinisiasi Kodam V Brawijaya Malang, di berapa titik termasuk Kampung Blekok, Kabupaten Situbondo.
Baca juga: Minim Perlengkapan, Petugas Damkar Situbondo Disembur Ular Kobra dan Diserang Tawon
Sebanyak 4.000 bibit dialokasikan ke Kampung Blekok. Sebagian ditanam hari ini dan lainnya disimpan terlebih dahulu untuk penyulaman.
"Waktu yang bagus untuk penanaman mangrove di Situbondo sekitar bulan April, soalnya kalau sekarang ombak lagi gede-gedenya, jadi takutnya kebawa arus dan lain sebagainya. Secara teknis tidak ada barrier di depan kan, jadi tadi kita putuskan untuk tanam 1.500 bibit, sisanya kita nanti sulam lagi," kata Ranti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.