Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes Banyuwangi Temukan Perbedaan Data Hasil Vaksinasi Setelah Validasi Manual

Kompas.com - 03/03/2022, 15:07 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ahmad Su'udi ,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, telah menyelesaikan langkah validasi secara manual data hasil program vaksinasi Covid-19.

Ternyata, ada perbedaan antara data hasil validasi secara manual dengan yang ditampilkan dalam informasi daring milik pemerintah.

Baca juga: Menengok Persiapan Nyepi di Desa Patoman, Bali Kecil Milik Banyuwangi

Penyebab perbedaan data

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi Amir Hidayat mengatakan, perbedaan data itu disebabkan adanya kegiatan vaksinasi yang hasilnya belum diunggah secara daring.

Vaksinasi yang datanya belum diunggah, sebagian merupakan hasil giat pihak-pihak terkait rekan Dinkes Banyuwangi, misalnya TNI-Polri.

"Dosis satu, yang ada di dashboard kita sudah 91,58 persen. Tapi kalau data hasil validasi manual, yang termasuk support TNI-Polri yang belum kita masukkan ke dalam sistem, kita itu sudah 97,04 persen," kata Amir melalui telepon, Kamis (3/3/2022).

Baca juga: Upacara Adat Kebo-keboan Banyuwangi: Sejarah, Tujuan, dan Pelaksanaannya

Demikian juga dosis kedua, di dashboard tercatat sudah menjangkau 70,23 persen. Sementara hasil validasi manual, dihasilkan angka 75,21 persen dari target sasaran.

Pihaknya kini dalam proses mengunggah data yang belum masuk sistem daring pemerintah tersebut, menggunakan hasil validasi manual.

"Kalau target pemerintah pusat, dosis dua itu harus 70 persen, kita sudah di atas 70 persen," kata Amir lagi.

Baca juga: Ritual Seblang, Tradisi Bersih Desa dan Menolak Bala oleh Suku Osing Banyuwangi

 

Sisa sasaran yang belum mendapatkan vaksin dosis pertama, didominasi lansia yang kesulitan mengakses fasilitas kesehatan.

Untuk itu pihaknya bekerja sama dengan pihak terkait, seperti Babinsa, Babinkamtibmas, dan Satpol PP, untuk menjemput lansia ke rumah mereka dan diantarkan ke fasilitas kesehatan untuk menerima vaksin Covid-19.

Di sisi lain, diakuinya hasil vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster masih rendah, yakni 2,9 persen.

Sebelumnya pemerintah menetapkan, orang boleh divaksinasi dosis ketiga minimal harus menunggu 6 bulan setelah menerima dosis kedua.

Baca juga: Detik-detik Driver Ojol di Banyuwangi Bantu Seorang Ibu Melahirkan di Mobilnya, Bidan Mengarahkan lewat Telepon

Amir mengatakan hal itu yang membuat vaksinasi dosis ketiga belum banyak dilakukan di Banyuwangi.

Namun kini pemerintah telah menetapkan regulasi baru, dimana masa tunggu penerima vaksin Covid-19 dosis dua, boleh mendapatkan dosis ketiga setelah menunggu 3 bulan.

Dia optimistis, jumlah penerima dosis ketiga akan meningkat secara signifikan setelah pengurangan masa jeda dari menerima vaksin dosis kedua dan ketiga tersebut.

"Masa tunggunya untuk di-booster itu cukup lama, 6 bulan. Sekarang dipangkas menjadi 3 bulan, supaya segera mendapatkan peningkatan imunitas," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
May Day di Surabaya, 136 Kendaraan Buruh Jatim Terjaring ETLE

May Day di Surabaya, 136 Kendaraan Buruh Jatim Terjaring ETLE

Surabaya
Wali Kota Blitar Santoso Pensiun jika Tak Dapat Rekomendasi PDI-P untuk Pilkada 2024

Wali Kota Blitar Santoso Pensiun jika Tak Dapat Rekomendasi PDI-P untuk Pilkada 2024

Surabaya
Tabur Bunga di Makam Marsinah, 'Pahlawan Buruh' Asal Nganjuk

Tabur Bunga di Makam Marsinah, "Pahlawan Buruh" Asal Nganjuk

Surabaya
Pelajar Asal Lamongan Tewas Tenggelam di Waduk Gresik

Pelajar Asal Lamongan Tewas Tenggelam di Waduk Gresik

Surabaya
Anggota DPRD Jatim Daftar Bacabup ke DPC PKB Jember

Anggota DPRD Jatim Daftar Bacabup ke DPC PKB Jember

Surabaya
Buruh Kepung Kantor Gubernur Jatim, Polisi Alihkan Arus Lalu Lintas

Buruh Kepung Kantor Gubernur Jatim, Polisi Alihkan Arus Lalu Lintas

Surabaya
Warga Mengeluh Ditolak Petugas Saat Memperpanjang SIM, Kapolres Madiun: Tak Boleh Terjadi

Warga Mengeluh Ditolak Petugas Saat Memperpanjang SIM, Kapolres Madiun: Tak Boleh Terjadi

Surabaya
Tengah Kota Surabaya Macet, Ratusan Buruh Berhenti di Tunjungan Plaza Saat Aksi 'May Day'

Tengah Kota Surabaya Macet, Ratusan Buruh Berhenti di Tunjungan Plaza Saat Aksi "May Day"

Surabaya
Nestapa Buruh Angkut Garam di Madura, Bayaran Kecil dan Perlindungan Minim

Nestapa Buruh Angkut Garam di Madura, Bayaran Kecil dan Perlindungan Minim

Surabaya
Jelang Porprov Jatim 2025, Pemkot Batu Bakal Bangun Jalur Lintas Olahraga BMX

Jelang Porprov Jatim 2025, Pemkot Batu Bakal Bangun Jalur Lintas Olahraga BMX

Surabaya
Remaja Dicabuli Teman Barunya, Orangtua Korban Tahu dari Video yang Beredar

Remaja Dicabuli Teman Barunya, Orangtua Korban Tahu dari Video yang Beredar

Surabaya
Dirumorkan Maju sebagai Cabup, Pj Bupati Probolinggo Akhirnya Buka Suara

Dirumorkan Maju sebagai Cabup, Pj Bupati Probolinggo Akhirnya Buka Suara

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com