MALANG, KOMPAS.com - Pertumbuhan ekonomi di Kota Malang, Jawa Timur diklaim menunjukkan capaian positif 4,21 persen pada 2021.
Angka ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang minus 2,26 persen imbas pandemi Covid-19.
Wali Kota Malang Sutiaji menilai, capaian positif tersebut tak lepas dari peran para pelaku ekonomi kreatif di wilayahnya.
Baca juga: Harga Daging Sapi Naik, Pembeli di Malang Beralih ke Daging Ayam
Selama pandemi, Sutiaji mengatakan telah berupaya mengoptimalkan sektor ekonomi kerakyatan melalui UMKM.
"Sumber daya manusia dari para pelaku ekonomi kreatif (ekraf) yang berorientasi entrepreneur ini sangat luar biasa geliatnya di Kota Malang. Kemudian kita digitalisasi UMKM dengan didukung ekosistem, fasilitas, dan infrastruktur yang baik, ini yang jadi fokus untuk bangkit," ungkap Sutiaji.
Kini Pemkot Malang juga membangun gedung Malang Creative Center (MCC) di Jalan Ahmad Yani untuk mewadahi para pelaku ekraf.
Di antaranya seperti fasilitas co-working space dan sebagai pusat interaksi para pelaku ekonomi kreatif potensial untuk saling berkolaborasi.
Baca juga: Ribuan Vaksin Kedaluwarsa di Malang Bakal Digunakan untuk Vaksinasi Booster
Ketua Gekrafs (Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional) Kota Malang, Alexander Soegio mengatakan, pihaknya terus mendukung langkah dari Pemkot Malang dalam pengembangan ekraf.
Gekrafs Kota Malang, kata dia, saat ini sudah memiliki 1.000 anggota yang tergabung.
"Kita juga sudah berupaya dengan roadshow ke lingkup perguruan tinggi untuk menambah talenta yang ada. Ke depan target saya bagaimana 10.000 pelaku ekraf masuk ke Gekraf Kota Malang," kata Alexander.
Menurutnya, potensi ekraf di Kota Malang beragam. Untuk Gekrafs sendiri memiliki 19 sub sektor ekraf di antaranya kuliner, fesyen, kriya, musik, aplikasi dan lainnya.
"Kita akan terus bersinergi dengan pelaku ekraf baik di Jawa Timur dan nasional, untuk mengolah sumber daya manusia yang memiliki keahlian beragam menjadi suatu yang nyata, sehingga membantu pertumbuhan ekonomi di Kota Malang," katanya.
Meski begitu, dia mengungkapkan masih ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.
Menurutnya peran pemerintah dalam hal pendampingan yang merata bagi pelaku ekraf sangat dibutuhkan.
"Di Kota Malang, karya atau produk ekraf ini sudah baik, tidak kalah dengan luar negeri, tapi mereka terbatas terkait pemasaran dan sebagainya. Ini yang perlu dibantu dari pemerintah supaya ada percepatan mendukung perekonomian kita lebih baik," katanya.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Kabupaten Malang Mulai Turun, Tren Kesembuhan Naik