Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Kota Malang Tumbuh 4,21 Persen pada 2021

Kompas.com, 2 Maret 2022, 08:19 WIB
Nugraha Perdana,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi


MALANG, KOMPAS.com - Pertumbuhan ekonomi di Kota Malang, Jawa Timur diklaim menunjukkan capaian positif 4,21 persen pada 2021.

Angka ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang minus 2,26 persen imbas pandemi Covid-19. 

Wali Kota Malang Sutiaji menilai, capaian positif tersebut tak lepas dari peran para pelaku ekonomi kreatif di wilayahnya. 

Baca juga: Harga Daging Sapi Naik, Pembeli di Malang Beralih ke Daging Ayam

Selama pandemi, Sutiaji mengatakan telah berupaya mengoptimalkan sektor ekonomi kerakyatan melalui UMKM. 

"Sumber daya manusia dari para pelaku ekonomi kreatif (ekraf) yang berorientasi entrepreneur ini sangat luar biasa geliatnya di Kota Malang. Kemudian kita digitalisasi UMKM dengan didukung ekosistem, fasilitas, dan infrastruktur yang baik, ini yang jadi fokus untuk bangkit," ungkap Sutiaji.

Kini Pemkot Malang juga membangun gedung Malang Creative Center (MCC) di Jalan Ahmad Yani untuk mewadahi para pelaku ekraf.

Di antaranya seperti fasilitas co-working space dan sebagai pusat interaksi para pelaku ekonomi kreatif potensial untuk saling berkolaborasi.

Baca juga: Ribuan Vaksin Kedaluwarsa di Malang Bakal Digunakan untuk Vaksinasi Booster

Ketua Gekrafs (Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional) Kota Malang, Alexander Soegio mengatakan,  pihaknya terus mendukung langkah dari Pemkot Malang dalam pengembangan ekraf.

Gekrafs Kota Malang, kata dia, saat ini sudah memiliki 1.000 anggota yang tergabung.

"Kita juga sudah berupaya dengan roadshow ke lingkup perguruan tinggi untuk menambah talenta yang ada. Ke depan target saya bagaimana 10.000 pelaku ekraf masuk ke Gekraf Kota Malang," kata Alexander.

Menurutnya, potensi ekraf di Kota Malang beragam. Untuk Gekrafs sendiri memiliki 19 sub sektor ekraf di antaranya kuliner, fesyen, kriya, musik, aplikasi dan lainnya.

"Kita akan terus bersinergi dengan pelaku ekraf baik di Jawa Timur dan nasional, untuk mengolah sumber daya manusia yang memiliki keahlian beragam menjadi suatu yang nyata, sehingga membantu pertumbuhan ekonomi di Kota Malang," katanya.

Meski begitu, dia mengungkapkan masih ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.

Menurutnya peran pemerintah dalam hal pendampingan yang merata bagi pelaku ekraf sangat dibutuhkan.

"Di Kota Malang, karya atau produk ekraf ini sudah baik, tidak kalah dengan luar negeri, tapi mereka terbatas terkait pemasaran dan sebagainya. Ini yang perlu dibantu dari pemerintah supaya ada percepatan mendukung perekonomian kita lebih baik," katanya.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Kabupaten Malang Mulai Turun, Tren Kesembuhan Naik

Fasilitasi UMKM

Sementara itu, Fungsional Analis Muda Diskopindag Kota Malang Asih Siswanti menjelaskan, pihaknya terus berupaya memfasilitasi pelaku ekraf yang menjadi bagian dari UMKM.

Ia menuturkan, UMKM saat ini menyumbang kontribusi dalam pertumbuhan ekonomi yang ada di Kota Malang mencapai 70 persen.

"Salah satunya kita bantu terkait ekraf seperti fasilitasi pengursan HaKI (Hak Kekayaan Intelektual), tahun lalu ada 250 UKM, tahun ini ada lagi kuotanya 150 UKM dan itu gratis," katanya.

Baca juga: Buron Satu Tahun, 2 Pelaku Pencurian 7 Sepeda Motor di Malang Ditangkap Polisi

Dia menyampaikan bahwa HaKI merupakan suatu hal yang penting bagi pelaku ekraf karena berkaitan dengan branding dari suatu produk.

"Kalau mereknya tidak terdaftar (di Kemenkumham) maka bisa saja produknya diklaim oleh orang lain karena mungkin bentuknya sama," tuturnya. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau