Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Pria di Trenggalek Ditemukan Tewas di Dalam Sumur

Kompas.com, 24 Februari 2022, 18:40 WIB
Slamet Widodo,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

TRENGGALEK, KOMPAS.com - Seorang warga Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur ditemukan tewas di dalam sumur, Kamis (24/2/2022).

Diduga, korban nekat menceburkan diri ke dalam sumur karena sakit lambung yang dideritanya.

“Benar bahwa ada korban meninggal dunia di dalam sumur,” terang Kapolsub Sektor Trenggalek Ipda Zainul di lokasi kejadian, Kamis (24/02/2022).

Baca juga: Sejarah Trenggalek, Kabupaten Berjuluk “Kota Gaplek” yang Asal-usulnya dari Legenda Menak Sopal

Diketahui, korban berinisial HR (43) warga Desa Parakan, Kabupaten Trenggalek. Sebelum ditemukan, korban dicari oleh orangtuanya sejak Kamis (24/02/2022) pagi.

“Orangtua korban sempat mencari sejak Kamis pagi tadi,” terang Ipda Zainul.

Melihat tutup sumur terbuka, orangtua korban curiga dan berinisiatif memanggil warga lain untuk menguras air sumur.

Hingga akhirnya, bagian tubuh korban terlihat tenggelam di dalam sumur, dan membuat warga yang berada di lokasi sempat panik.

Baca juga: Detik-detik Pikap Angkut 20 Tamu Resepsi Tabrak Tebing dan Terguling di Trenggalek, 8 Orang Luka

“Pada Kamis sore, orangtua korban melihat penutup sumur terbuka. Biasanya sumur selalu tertutup. Kemudian dibantu warga lain, sumur yang berada di samping rumah korban dikuras,” ujar Ipda Zainul.

“Setelah di air berkurang cukup banyak, terlihat tubuh korban dan membuat warga panik dan ada yang histeris,” imbuh Ipda Zainul.

Baca juga: Jalan Nasional di Kabupaten Trenggalek Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Lumpuh

Selanjutnya, sejumlah warga melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

Menerima laporan tersebut, polisi langsung menuju lokasi dan melakukan koordinasi dengan Basarnas Pos SAR Trenggalek untuk upaya evakuasi.

“Karena membutuhkan peralatan khusus dan rawan akan kandungan racun, untuk evakuasi kami kordinasi dengan anggota basarnas,” ujar Ipda Zainul.

Petugas dari Basarnas Pos SAR Trenggalek bersama TNI- Polri, kemudian melakukan upaya evakuasi terhadap korban meninggal dunia dari dalam sumur.

Korban dievakuasi dengan menggunakan perlengkapan khusus. Petugas lebih dulu masuk ke dalam sumur dengan kedalaman 15 hingga 20 meter itu.

“Sumur tersebut cukup dalam dan debit air tinggi, karena lagi musim penghujan. Namun itu bukan kendala yang berarti,” terang Kordinator Pos SAR Trenggalek Yoni Fariza.

Baca juga: Warga Kabupaten Malang Positif Varian Omicron, Sempat ke Trenggalek hingga PPKM Mikro Skala RT Diterapkan

Evakuasi tersebut dilaksanakan dengan metode mengikat tubuh korban dengan tali, kemudian ditarik menggunakan peralatan khusus.

Proses evakuasi tidak memakan waktu lama, yakni 30 menit setelah petugas tiba di lokasi jenazah korban berhasil dievakuasi.

“Tidak memakan waktu lama. Dari awal anggota kami (Basarnas) tiba, hingga terevakuasi sekitar 30 menit,” ujar Yoni Fariza.

Dari keterangan polisi, sekitar satu tahun lalu korban bercerai dengan istrinya yang bekerja di luar negeri, dan memiliki penyakit.

“Korban bercerai dengan istrinya satu tahun lalu, dan mempunyai penyakit lambung,” terang Ipda Zainul.

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim medis, tidak ditemukan tanda kekerasan di tubuh korban. Diduga, korban nekat menyeburkan diri kedalam sumur akibat depresi karena penyakit yang diderita selama ini

“Kami belum bisa memastikan penyebab kematian korban. Namun tidak ditemukan tanda mencurigakan di tubuh korban. Dugaan sementara, korban bunuh diri karena depresi ditambah penyakit lambung,” ujar Ipda Zainul.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau