KOMPAS.com - Trenggalek merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur berjuluk "Kota Gaplek".
Kabupaten Trenggalek berada di wilayah pesisir pantai sleatan Jawa, sehingga memiliki sejumlah pantai sebagai destinasi wisata.
Luas wilayah Kabupaten Trenggalek mencapai 1.261,40 kilometer persegi, yang dihuni oleh 731.125 jiwa berdasarkan data tahun 2020.
Nama Trenggalek disebut-sebut berasal dari kata “teranging galih”, yang berarti terangnya hati.
Nama teranging galih yang kemudian berubah menjadi Trenggalek merupakan pemberian dari Ki Ageng Sinawang.
Nama ini berkaitan dengan cerita suami istri bernama Ki Ageng Sinawang dan Raden Ayu Saraswati.
Sepasang suami istri ini disebut merawat seorang bayi laki-laki bernama Menak Sopal, yang dikemudian hari menjadi tokoh penting di Trenggalek.
Ketika dewasa, Menak Sopal dikenal sebagai pemuda sakti yang disukai oleh masyarakat sekitar Padepokan Sinawang.
Suatu hari, terjadi kekurangan air di wilayah padepokan itu. Menak Sopal dan pemuda sekitar pun bergegas memeriksa sekitar Sungai Bagong.
Berikutnya, Menak Sopal lantas membendung sungai itu agar daerahnya bisa memiliki cadangan air.
Namun, bendungan yang baru itu ambrol. Setelah diperiksa, rusaknya bendungan itu disebabkan oleh buaya putih.
Setelah terjadi dialog antara buaya putih dan Menak Sopal, si buaya meminta kepala gajah putih agar berhenti merusak bendungan.
Saat itu, orang memiliki gajah putih hanya Mbok randa dari Desa Krandon. Menak Sopal pun bergegas menemui Mbok Randa itu.
Menak Sopal lantas meminta izin meminjam gajah putih. Menak Sopal juga siap bertanggung jawab jika dalam tiga hari gajah putih itu tidak kembali.
Setelah diizinkan, Menak Sopal membawa pulang gajah putih itu, lalu disembelih dan kepalanya diberikan kepada si buaya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.