Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resmikan Jembatan Tunggulmas, Wali Kota Malang: Ini Sudah Lama Menjadi Cita-cita Saya...

Kompas.com, 24 Februari 2022, 13:33 WIB
Nugraha Perdana,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Jembatan Tunggulmas, Kota Malang, Jawa Timur, yang menghubungkan antara Jalan Raya Tlogomas dan Kelurahan Tunggulwulung, Kecamatan Lowokwaru, mulai beroperasi Kamis (24/2/2022).

Jembatan dengan panjang 314 meter itu diresmikan langsung oleh Wali Kota Malang Sutiaji.

Sebelum meresmikan jembatan, Sutiaji berziarah ke makam leluhur di Situs Karuman, Kelurahan Tlogomas.

"Untuk memohon barokah, dan mengingat kematian, orang-orang yang berjasa pendahulu kita didoakan semoga mendapatkan perlindungan dari Allah SWT dan jembatan Tunggulmas menjadi sebuah fasilitas yang membawa kebaikan, kemanfaatan," kata Sutiaji di Malang, Kamis.

Sutiaji juga berharap akses fasilitas jalan baru itu mampu memiliki nilai outcome yang baik.

Baca juga: Pernikahan Dini di Kabupaten Malang Tertinggi se-Jatim, Koalisi Perempuan: Ini Darurat

Di antaranya mampu menjadi salah satu solusi pengurai kemacetan di area Kelurahan Dinoyo. Sehingga pengendara bisa lebih cepat jika ingin menuju Jalan Soekarno Hatta.

Selain itu, dapat mendongkrak pertumbuhan pertumbuhan ekonomi dan pengembangan wilayah sekitar. Seperti diketahui lokasi jembatan Tunggulmas berdekatan dengan Universitas Muhammadiyah Malang.

"Jembatan Tunggulmas ini sudah lama menjadi cita-cita sejak saya dan anggota dewan lainnya dulu, sebelumnya sudah diinisiasi, dicanangkan dan hari ini bisa terealisasi," katanya.

Pengerjaan jembatan dengan nilai kontrak Rp 39 miliar itu menggunakan anggaran APBD Pemkot Malang. Selain pengerjaan jembatan, juga dilakukan pembangunan dan pelebaran jalan serta pembuatan saluran drainase.

Penggarapan jembatan Tunggulmas sempat terlambat dari waktu yang telah ditentukan dengan penambahan selama 50 hari. Penyebabnya, adanya imbas dari banjir bandang kiriman dari Kota Batu pada 2021. Sehingga kontraktor didenda sebanyak Rp 43 juta per hari.

Sutiaji mengaku banyak mendapatkan ucapan terima kasih dari warga Kabuapaten Malang karena mulai beroperasinya jembatan itu. Sebab, jembatan tersebut dekat berbatasan dengan Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.

"Harapannya jembatan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, justru orang Kabupaten Malang yang berterima kasih karena harga tanah menjadi naik, dari Pemkab Malang juga sudah ada koordinasi tinggal apa yang akan dikerjasamakan untuk peningkatan infrastruktur jalan selanjutnya," katanya.

Menurutnya, masih ada beberapa hal yang perlu disempurnakan dari Jembatan Tunggulmas. Seperti, pemasangan rambu dan marka putus-putus yang saat ini hanya berbentuk lurus.

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 24 Februari 2022, Pagi Cerah Berawan, Sore Cerah Berawan

Ada beberapa aturan yang harus diperhatikan pengendara yang ingin melewati jembatan tersebut. Pengendara dari arah Jalan Raya Tlogomas tidak boleh belok kanan menuju jembatan.

Sementara itu, pengendara dari Kelurahan Tunggulwulung yagn melewati jembatan itu tidak boleh belok kanan ke arah Kota Batu.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
Surabaya
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Surabaya
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Surabaya
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Surabaya
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Surabaya
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Surabaya
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Surabaya
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
Surabaya
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau