Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perajin Tempe dan Tahu di Surabaya Mogok karena Kedelai Mahal, Ini yang Dilakukan Armuji

Kompas.com - 23/02/2022, 13:25 WIB
Ghinan Salman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Sejumlah perajin tempe dan tahu di Kota Surabaya, Jawa Timur, memilih mogok produksi. Sikap itu diambil setelah harga kedelai di pasaran melambung tinggi.

Para perajin tahu dan tempe itu enggan membeli kedelai dengan harga Rp 11.000 per kilogram.

Baca juga: WN Palestina yang Kabur dari Rudenim Surabaya Ditangkap di Menteng Jakarta

Pasalnya, selama ini harga kedelai yang menjadi bahan utama pembuatan tempe dan tahu berada di kisaran Rp 6.000 per kilogram.

Harga kedelai yang terus merangkak naik ini juga dipengaruhi karena permintaan global yang juga tinggi. Salah satunya dipicu oleh aksi borong China terhadap kedelai impor dari negara-negara pemasok utama seperti AS.

Akibatnya, perajin tahu dan tempe harus menebus kedelai dengan harga lebih mahal.

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji mengunjungi sejumlah perajin tempe di Kelurahan Kebonsari, Surabaya, dan perajin tahu di Kelurahan Pagesangan, Kecamatan Jambangan, Selasa (22/2/2022).

Armuji datang untuk memberikan motivasi dan harapan kepada para perajin tahu dan tempe yang mogok produksi.

"Para perajin tempe sementara ini berhenti produksi karena untuk membeli kedelai terlalu tinggi. Sedangkan perajin tahu menurun angka produksinya," kata Armuji di Surabaya, Selasa.

Terkait temuannya itu, ia mengaku akan berkoordinasi dengan sejumlah stakeholder untuk merumuskan jalan keluar terhadap permasalahan produksi tahu dan tempe yang menggunakam bahan baku kedelai itu.

Langkah ini dilakukan agar harga kedelai bisa kembali stabil dan para perajin tahu dan tempe tidak merugi. Sehingga, mereka bisa berproduksi kembali.

"Tadi juga untuk menjaga harga stabil, ada beberapa ukurannya diperkecil," ucap Armuji.

Di samping itu, Cak Ji sapaan akrabnya, juga mendorong pemerintah pusat melalui Kementerian Perdagangan agar segera menetapkan harga eceran tertinggi (HET) kedelai.

Baca juga: Dilema Para Perajin Tahu Takwa Kediri di Tengah Tingginya Harga Kedelai...

Kemudian, pihaknya juga ingin Kementerian Perdagangan segera mengambil langkah konkret untuk mengendalikan harga kedelai yang meroket dan membawa dampak luas, terutama bagi para perajin tahu dan tempe tersebut.

"Semoga harga-harga bahan pokok mampu dikendalikan mendekati bulan puasa nanti," tutur Cak Ji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Surabaya
Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Surabaya
Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Surabaya
Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Surabaya
Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Surabaya
Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Surabaya
6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

Surabaya
Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Surabaya
Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Surabaya
Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Surabaya
Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Surabaya
Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Surabaya
Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Surabaya
Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com