Eka menambahkan, Bripda Febriyan dan Nur Hasan memiliki guru yang sama. Namun, Eka enggan menyebutkan nama guru yang dipanggil eyang tersebut.
Hanya saja, Eka menegaskan, Febriyan dan Hasan hanya mengaji bersama eyang tersebut, tanpa ada ritual.
"Kenalnya ya dari mengaji bareng ke eyang. Cuma Hasan ini lebih senior daripada adik saya. Kalau di eyang itu cuma ngaji enggak ada ritualnya," kata Eka.
Bripda Febriyan ditelepon Hasan
Sementara itu, istri Bripda Febriyan, Diana mengatakan, suaminya itu ditelepon Nur Hasan. Saat itu, Bripda Febriyan sedang piket di Mapolsek Pujer.
Setelah mendapatkan telepon dari pimpinan Padepokan Tunggal Jati Nusantara itu, Bripda Febriyan menelepon Diana yang sedang bertugas di puskesmas.
Febriyan berpamitan untuk pergi ke pantai bersama Hasan.
"Mas itu pulang kerja ditelepon sama Hasan diajak ke pantai. Kalau enggak ditelepon, enggak ke sana, karena besok paginya berencana mau pulang ke Lumajang," terang Diana.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang