Dia mengatakan Hasan sendiri bukan kiai atau ustaz. Pendiri tunggal jati nusantara itu sempat merantau ke Malaysia.
Lalu pada tahun 2014 dia kembali ke Desa Dukuh Mencek.
“Cukup lama dia di Malaysia, sekitar 2014 datang,” tutur dia.
Ketika kembali itu, pekerjaan Hasan cukup beragam, seperti menjadi MC. Bahkan sekarang juga sering berjualan online.
“Kerjanya kadang-kadang MC dangdut, sementara ini jual online, kayak tisu,” terang dia.
Nanda mengaku, para anggota kelompok tunggal jati nusantara itu ada yang datang untuk berobat, punya masalah ekonomi, maupun masalah keluarga.
“Kayaknya orang yang datang ke sana itu yang susah, mungkin sakit atau kesulitan ekonomi dan masalah keluarga,” papar dia.
Dia menilai warga yang datang untuk ikut kegiatan itu berasal dari luar desa.
Kemungkinan mereka melakukan ritual guna menyelesaikan masalah yang dialami.
Baca juga: Kesaksian Korban Selamat Tragedi Ritual di Pantai Payangan Jember: Dihantam Ombak lalu Terseret
Dia mengaku baru mendengar bila ada kegiatan ritual di Pantai Payangan.
Namun setelah ditelusuri, ternyata sudah beberapa kali menggelar ritual ke pantai, tapi anggotanya tidak sebanyak sekarang.
“Orangnya tidak sebanyak sekarang,” ucap dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.