SURABAYA, KOMPAS.com - Di usia yang masih sangat muda, pemain sepak bola berbakat asal Surabaya, Jawa Timur, Ahmad Faruq Idhom Afi (17), tutup usia, Rabu (9/2/2022).
Perjuangannya bertahan hidup dari penyakit kronis yang dia derita kini berakhir.
Keinginan Afi merumput sebagai pemain Persebaya dan timnas senior pun belum mewujud.
Baca juga: Ahmad Afi, Pemain Sepak Bola Muda Asal Surabaya yang Derita Sakit Kronis Meninggal
Karier Afi di sepak bola mulanya sudah mulai menanjak.
Ayahnya, Abdurrohman, telah melihat bakat sepak bola afi sejak kanak-kanak dan mengikutkannya ke sekolah sepak bola (SSB) di Surabaya.
Meski berpostur tubuh kecil, Afi sangat lincah dan gesit hingga oleh rekan-rekannya ia dijuluki "Afi kancil".
Baca juga: Ahmad Afi, Mantan Pemain Timnas Indonesia U-16 Menderita Penyakit Kronis Setelah Jatuh di Rumah
"Dulu Afi sempat juara harapan Piala Wali Kota Surabaya 2016, dan juara turnamen Piala Mitra Surabaya," kata Abdurrohman saat dihubungi, Sabtu (22/1/2022).
Sang ayah kemudian terus mendukung Afi untuk ikut seleksi timnas U-16 dan akhirnya dipanggil untuk memperkuat skuad dari pelatih Bima Sakti:
"Sebelum Afi sakit itu, dia dapat panggilan timnas U-16. Seleksi pertama Afi lolos, tapi seleksi kedua Afi tidak bisa hadir karena sakit," ucap Abdurrohman.
Baca juga: Mantan Pemain Timnas Indonesia U-16 Ahmad Afi Masih Dirawat Intensif di RS, Begini Kondisinya
Menurut Abdurrohman, Afi sakit sejak 24 Juni 2020 setelah terpeleset di rumahnya.
"Awalnya, Afi terpeleset di depan kamar mandi dan enggak sadarkan diri. Mau makan dan minum langsung kejang," kata dia.
Sempat dibawa ke Rumah Sakit Mitra Keluarga di Surabaya, kondisi fisik Afi masih terbilang normal dan tak ada bekas luka apa pun.
Baca juga: Eks Pemain Timnas U-16 Ahmad Afi Terbaring Sakit, Ketua PKK Surabaya: Kami Dampingi hingga Sembuh
Afi juga masih bisa berbicara selama sekitar lima hari. Namun setelahnya, dia tak bisa berkomunikasi lagi.
Dia hanya bisa merespons ketika ada seseorang yang memanggil maupun mengajaknya berinteraksi.
Keluarga lalu membawa Afi ke RSAL Surabaya dan menjalani perawatan selama sekitar dua bulan.
"Dari hasil pemeriksaan, baru diketahui bahwa Afi mengalami penyumbatan darah di otak. Oleh dokter mau di-scan, keluarga saat itu tidak mau karena harus dioperasi," ucap Abdurrohman.
Baca juga: Sakit Kronis, Eks Pemain Timnas U-16 Ahmad Afi Kini Kurus Kering, Didiagnosis Penyumbatan Otak
Karena pengobatan medis tak kunjung mengubah kondisi Afi, keluarga pun mencoba pengobatan alternatif.
Beberapa yang pernah ia coba, antara lain pengobatan alternatif milik Ningsih Tinampu di Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur dan Jagat Satria di Banyuwangi, Jawa Timur.
Bahkan keluarga membawa Afi kepada kiai hingga dukun, tapi upaya ini tak juga membuahkan hasil.
Ia hanya berharap, putra sulungnya bisa sembuh seperti sedia kala.
Dia ingin, Afi bisa mengejar kembali mimpinya menjadi pemain sepak bola.
"Saya berharap Afi bisa sembuh, bisa main bola lagi. Dia sangat ingin main di Persebaya, dia juga ingin main bersama timnas sampai keluar negeri," tutur sang ayah.
Mengetahui kabar tentang Afi, Pemkot Surabaya pun segera membantu melakukan pemeriksaan kesehatan.
"Melalui cara itu, nanti bisa diketahui juga apa saja yang harus kami lakukan untuk membantu Adik Afi ini, yang pasti kami akan terus dampingi hingga dia sembuh. Jadi, mohon doanya agar Adik Afi bisa lebih baik lagi ketika mendapatkan pengobatan dari Rumah Sakit Soewandhie," kata Ketua TP PKK Kota Surabaya Rini Indriyani Eri Cahyadi.
Istri Wali Kota Surabaya itu bahkan datang ke rumah Afi bersama ambulans yang siap mengantar Afi melakukan pemeriksaan kesehatan di RS Soewandhie.
Afi juga mendapatkan bantuan berupa tempat tidur medis untuk memudahkan keluarga merawat Afi.
"Salah satu yang sudah dibantu adalah tempat tidur medis yang diberikan kepada Adik Afi supaya aktivitas sehari-harinya bisa lebih mudah dan yang jaga juga lebih gampang," kata Rini.
Baca juga: Aturan Lengkap PPKM Level 2 di Surabaya, Operasional Pusat Perbelanjaan hingga Pasar Dibatasi
Namun Tuhan berkehendak lain, Afi akhirnya mengembuskan napas terakhir di RSUD dr Soewandi Surabaya pada Rabu (9/2/2022) pukul 08.00 WIB.
Rini yang bertakziah ke rumah duka pun langsung memeluk ibunda Afi, Farida sembari menguatkan hatinya.
"Ya Allah, hati saya runtuh melihat Mama (Ibu) ananda Afi yang begitu kuat dan tangguh. Ibu (Farida) harus kuat nggih," kata Rini Indriyani kepada Ibunda almarhum Afi.
Rini terlihat beberapa kali menepuk bahu ibunda Afi yang terisak. Dia meminta agar ibunda Afi mengikhlaskan kepergian putranya.
Baca juga: Mantan Pemain Timnas U-16 Indonesia Ahmad Afi Alami Penyumbatan Otak, Ini Kondisinya
Rini juga tak kuasa menahan air mata ketika menyaksikan langsung jenazah Afi yang sudah tertutup kain jarik.
"Tidak mungkin Allah menguji umatnya dibatas kemampuan. Tenang nggih Bu, kita doakan terus Afi," kata Rini mencoba menguatkan hati ibunda almarhum Afi.
Sebelum jenazah dishalatkan ke masjid, Rini mengajak keluarga almarhum untuk bersama-sama mendoakan Afi.
"Ibu sudah berusaha semaksimal mungkin. Kita kirimi adik Afi doa terus nggih (ya). Kita berikan yang terbaik buat adik Afi dan Allah sudah ngasih jalannya. Ibu harus ridho (ikhlas) nggih (ya)," ujar Rini.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Surabaya, Ghinan Salman | Editor: Dheri Agriesta, Priska Sari Pratiwi, Andi Hartik, Teuku Muhammad Valdy Arief, Pythag Kurniati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.