Salin Artikel

Kisah Perjuangan Ahmad Afi, Ikut Seleksi Timnas U-16, Karier Terhenti Usai Terjatuh, Kini Meninggal Dunia

Perjuangannya bertahan hidup dari penyakit kronis yang dia derita kini berakhir.

Keinginan Afi merumput sebagai pemain Persebaya dan timnas senior pun belum mewujud.

Karier Afi di sepak bola mulanya sudah mulai menanjak.

Ayahnya, Abdurrohman, telah melihat bakat sepak bola afi sejak kanak-kanak dan mengikutkannya ke sekolah sepak bola (SSB) di Surabaya.

Meski berpostur tubuh kecil, Afi sangat lincah dan gesit hingga oleh rekan-rekannya ia dijuluki "Afi kancil".

"Dulu Afi sempat juara harapan Piala Wali Kota Surabaya 2016, dan juara turnamen Piala Mitra Surabaya," kata Abdurrohman saat dihubungi, Sabtu (22/1/2022).

Sang ayah kemudian terus mendukung Afi untuk ikut seleksi timnas U-16 dan akhirnya dipanggil untuk memperkuat skuad dari pelatih Bima Sakti:

"Sebelum Afi sakit itu, dia dapat panggilan timnas U-16. Seleksi pertama Afi lolos, tapi seleksi kedua Afi tidak bisa hadir karena sakit," ucap Abdurrohman.

"Awalnya, Afi terpeleset di depan kamar mandi dan enggak sadarkan diri. Mau makan dan minum langsung kejang," kata dia.

Sempat dibawa ke Rumah Sakit Mitra Keluarga di Surabaya, kondisi fisik Afi masih terbilang normal dan tak ada bekas luka apa pun.

Afi juga masih bisa berbicara selama sekitar lima hari. Namun setelahnya, dia tak bisa berkomunikasi lagi.

Dia hanya bisa merespons ketika ada seseorang yang memanggil maupun mengajaknya berinteraksi.

Keluarga lalu membawa Afi ke RSAL Surabaya dan menjalani perawatan selama sekitar dua bulan.

"Dari hasil pemeriksaan, baru diketahui bahwa Afi mengalami penyumbatan darah di otak. Oleh dokter mau di-scan, keluarga saat itu tidak mau karena harus dioperasi," ucap Abdurrohman.

Ingin impian sang anak terwujud

Karena pengobatan medis tak kunjung mengubah kondisi Afi, keluarga pun mencoba pengobatan alternatif.

Beberapa yang pernah ia coba, antara lain pengobatan alternatif milik Ningsih Tinampu di Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur dan Jagat Satria di Banyuwangi, Jawa Timur.

Bahkan keluarga membawa Afi kepada kiai hingga dukun, tapi upaya ini tak juga membuahkan hasil.

Ia hanya berharap, putra sulungnya bisa sembuh seperti sedia kala.

Dia ingin, Afi bisa mengejar kembali mimpinya menjadi pemain sepak bola.

"Saya berharap Afi bisa sembuh, bisa main bola lagi. Dia sangat ingin main di Persebaya, dia juga ingin main bersama timnas sampai keluar negeri," tutur sang ayah.

"Melalui cara itu, nanti bisa diketahui juga apa saja yang harus kami lakukan untuk membantu Adik Afi ini, yang pasti kami akan terus dampingi hingga dia sembuh. Jadi, mohon doanya agar Adik Afi bisa lebih baik lagi ketika mendapatkan pengobatan dari Rumah Sakit Soewandhie," kata Ketua TP PKK Kota Surabaya Rini Indriyani Eri Cahyadi.

Istri Wali Kota Surabaya itu bahkan datang ke rumah Afi bersama ambulans yang siap mengantar Afi melakukan pemeriksaan kesehatan di RS Soewandhie.

Afi juga mendapatkan bantuan berupa tempat tidur medis untuk memudahkan keluarga merawat Afi.

"Salah satu yang sudah dibantu adalah tempat tidur medis yang diberikan kepada Adik Afi supaya aktivitas sehari-harinya bisa lebih mudah dan yang jaga juga lebih gampang," kata Rini.

Namun Tuhan berkehendak lain, Afi akhirnya mengembuskan napas terakhir di RSUD dr Soewandi Surabaya pada Rabu (9/2/2022) pukul 08.00 WIB.

Rini yang bertakziah ke rumah duka pun langsung memeluk ibunda Afi, Farida sembari menguatkan hatinya.

"Ya Allah, hati saya runtuh melihat Mama (Ibu) ananda Afi yang begitu kuat dan tangguh. Ibu (Farida) harus kuat nggih," kata Rini Indriyani kepada Ibunda almarhum Afi.

Rini terlihat beberapa kali menepuk bahu ibunda Afi yang terisak. Dia meminta agar ibunda Afi mengikhlaskan kepergian putranya.

Rini juga tak kuasa menahan air mata ketika menyaksikan langsung jenazah Afi yang sudah tertutup kain jarik.

"Tidak mungkin Allah menguji umatnya dibatas kemampuan. Tenang nggih Bu, kita doakan terus Afi," kata Rini mencoba menguatkan hati ibunda almarhum Afi.

Sebelum jenazah dishalatkan ke masjid, Rini mengajak keluarga almarhum untuk bersama-sama mendoakan Afi.

"Ibu sudah berusaha semaksimal mungkin. Kita kirimi adik Afi doa terus nggih (ya). Kita berikan yang terbaik buat adik Afi dan Allah sudah ngasih jalannya. Ibu harus ridho (ikhlas) nggih (ya)," ujar Rini.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Surabaya, Ghinan Salman | Editor: Dheri Agriesta, Priska Sari Pratiwi, Andi Hartik, Teuku Muhammad Valdy Arief, Pythag Kurniati)

https://surabaya.kompas.com/read/2022/02/10/054831278/kisah-perjuangan-ahmad-afi-ikut-seleksi-timnas-u-16-karier-terhenti-usai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke