Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Perajin Batik Blitar, Karyanya Dipesan Bintang NBA Justin Holiday, Ada Gambar Gapura Makam Soekarno

Kompas.com, 9 Februari 2022, 06:11 WIB
Asip Agus Hasani,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Dua orang pembatik berusia muda, tampak berkonsentrasi pada selembar kain bermotif di depan mereka.

Tangan perempuan dan laki-laki itu bergerak menyelupkan alat colet atau kuas pada cairan pewarna kemudian menggoreskan perlahan pada kain berukuran sekitar 1,5 meter x 3 meter.

"Ini yang batik pesanan Justin Holiday (salah satu bintang NBA) itu. Saat ini sedang proses pewarnaan," kata Santika yang bersama suaminya, Yogi, menjalankan usaha "Batik Mawar Putih", kepada Kompas.com, Selasa (8/2/2022).

Baca juga: Soal Perusakan Atribut Partai di Blitar, Ketua DPD Gerindra Jatim Minta Kader Tak Terprovokasi

Selesai akhir bulan ini

Ruang pembuatan busana di workshop Batik Mawar Putih yang terletak di Jalan Tanjung, Kota Blitar, Selasa (8/2/2022)KOMPAS.COM/ASIP HASANI Ruang pembuatan busana di workshop Batik Mawar Putih yang terletak di Jalan Tanjung, Kota Blitar, Selasa (8/2/2022)

Kedua pekerja usaha batik bernama Batik Mawar Putih itu bekerja di balkon bangunan lantai dua di Jalan Tanjung, Kota Blitar, Jawa Timur.

Balkon itu lebarnya sekitar dua meter, hanya cukup untuk membentangkan dua lembar kain dalam proses pembantikan.

Dia membenarkan bahwa bintang NBA Justin Alaric Holiday memesan kemeja batik kepada mereka.

"Proses pewarnaan mungkin selesai akhir pekan ini. Pekan depan mulai proses pembuatan kemejanya. Timeline kami, kemeja Justin Holiday akan selesai akhir bulan ini," tambah ibu muda dengan satu anak tersebut.

Baca juga: Satu Warga Kabupaten Blitar Terinfeksi Covid-19 Varian Omicron

Tak menyangka dihubungi melalui Instagram

Tangkap Layar Instagram Justin HolidayTangkap Layar Instagram Justin H Tangkap Layar Instagram Justin Holiday

Mereka pun tak menyangka, atlet basket tersohor itu memesan kemeja batik tulis dari sebuah workshop pembuatan batik di kota kecil di Provinsi Jawa Timur.

Justin Holiday mulanya menghubungi akun Instagram Batik Mawar Putih pertengahan tahun lalu guna menyatakan minatnya membeli satu kemeja batik. Tapi pemesanan itu baru benar-benar disepakati kedua pihak akhir 2021.

"Jadi yang lama itu bagaimana menyepakati motif batiknya. Baru pada Desember lalu dia menyetujui motif finalnya," kata Yogi.

Yogi dan Santika tidak bersedia menyebutkan berapa harga untuk sebuah kemeja berbahan batik tulis yang diberikan kepada Justin Holiday.

"Kami berikan 'special price' untuk dia," ungkap Yogi.

Baca juga: Diduga Hendak Dijual ke Luar Daerah, Polisi Sita 6,2 Ton Pupuk Bersubsidi di Blitar

Santika dan Yogi Rosdianta, pemilik usaha Batik Mawar Putih, berpose di samping kain batik yang dipesan pebasket NBA Justin Holiday, Selasa (8/2/2022)KOMPAS.COM/ASIP HASANI Santika dan Yogi Rosdianta, pemilik usaha Batik Mawar Putih, berpose di samping kain batik yang dipesan pebasket NBA Justin Holiday, Selasa (8/2/2022)

Motif batik pesanan Justin Holiday

Meski menggunakan sejumlah marketplace di internet, pesanan justru paling banyak datang melalui akun media sosial di platform Instagram.

"Pembeli-pembeli dari luar negeri juga kebanyakan terjangkau dari Instagram, termasuk Justin Holiday juga menghubungi kami melalui Instagram," kata Yogi.

Meskipun proses custom sering berlangsung cepat bagi banyak pembeli, tapi hal itu tidak berlaku untuk pesanan dari Justin Holiday yang memakan waktu berbulan-bulan sebelum sampai pada motif yang disetujui.

"Hasil akhirnya, motif yang disetujui Justin Holiday, lebih suka saya sebut sebagai motif 'cross culture'. Setidaknya terjadi perpaduan selera dan bentuk-bentuk antara lokalitas Blitar dan pihak Justin," ungkap Yogi.

Baca juga: 84 Bendera Partai Hilang Jelang HUT, Gerindra Blitar Adukan ke Polisi

Menurutnya, meski motif-motif lokal tetap dia pertahankan, namun pihak Justin juga meminta adanya unsur-unsur yang bersifat universal.

Misalnya, motif jaran kepang harus dimodifikasi sedemikian rupa sehingga bentuk kuda juga dapat dicerna oleh orang dengan latar belakang budaya asing.

"Tentang kuda, kebetulan kata 'Pacer' pada nama klub itu artinya kuda perang. Jadi kalau kita memaknai kuda kepang, maka pihak Justin dapat juga memaknai sebagai kuda perang sesuai nama klubnya," ujar Yogi yang memang lebih banyak bertanggungjawab dalam hal pembuatan motif batik itu.

Selain bentuk kuda kepang, bentuk-bentuk yang kental dengan tradisi lokasl Blitar bertebaran pada kain batik yang akan digunakan sebagai bahan kemeja pesanan Justin Holiday.

Baca juga: Soal Perusakan Atribut Partai di Blitar, Ketua DPD Gerindra Jatim Minta Kader Tak Terprovokasi

Pecut hingga gapura makam Soekarno

Bentuk-bentuk itu, antara lain, cambuk yang di Kota Blitar juga diadopsi sebagai salah satu ikonnya yang dikenal dengan nama "Pecut Samandiman" dengan monumen Taman Pecut yang ada di seberang Alun-alun kota.

Bentuk lainnya yang ikut menghiasi calon kemeja batik Justin adalah kendang jimbe yang pernah mengalami masa kejayaannya di kalangan perajin yang ada di Kota dan Kabupaten Blitar.

Bahkan, Yogi juga memasukkan gambar gapura Makam Presiden Soekarno yang juga memiliki kemiripan bentuk dengan arsitektur candi terbesar di Jawa Timur yang terletak di Blitar, yakni Candi Penataran.

Kemudian, di salah satu sisi kain, terdapat huruf "JH" dan "P" yang merupakan inisial dari nama Justin Holiday dan logo klub Indiana Pacers.

"Inisial JH dan logo P itu nanti ada di bagian depan kemeja, dekat dengan posisi kancing bajunya," jelas Yogi.

Terkait ukuran, kata Yogi, karena ukuran tubuh Justin Holiday tergolong sangat besar, maka kain batik yang disiapkan untuk kemeja itu berukuran 1,5 meter x 3 meter lebih.

Padahal untuk kemeja ukuran kebanyakan hanya membutuhkan kain batik 1,5 meter x 2,25 meter.

Santika menunjukkan batik buatan Batik Mawar Putih dengan motif ikan koi yang merupakan salah satu produk unggulan Blitar, Selasa (8/2/2022)KOMPAS.COM/ASIP HASANI Santika menunjukkan batik buatan Batik Mawar Putih dengan motif ikan koi yang merupakan salah satu produk unggulan Blitar, Selasa (8/2/2022)
Batik Mawar Putih, yang diwarisi dari ibunda Santika yang bernama Elisabeth Sujiati itu merupakan salah satu contoh usaha kecil berbasis kerajinan tradisional mampu memanfaatkan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi.

Bukan hanya pemasaran, kemudahan bertukar informasi dan berkomunikasi secara multimedia benar-benar dimanfaatkan oleh Yogi dan Santika.

"Orang membeli kemeja batik ke kami itu meskipun hanya satu potong bisa minta motif sesuai keinginan, jadi kami melayani batik custom. Biasanya modifikasi dari motif yang sudah ada," ujar Yogi.

Untuk pembeli kain atau pun kemeja batik custom, maka diperlukan tahapan approving, motif final yang dimintakan persetujuan dari pembeli. Proses inilah yang menjadi lebih mudah dengan kemajuan teknologi.

"Saya cukup mengirimkan gambar motif yang dikehendaki pembeli dalam bentuk file gambar melalui email. Begitu pembeli setuju, proses pembuatan kami kerjakan," jelas pria berlatar belakang pembuat video dokumenter itu.

Baca juga: BPCB Jatim Mulai Ekskavasi Situs Karangtengah, Diduga Bekas Permukiman Era Majapahit di Blitar

Dipesan orang-orang di luar negeri

Justin Holiday bukanlah orang asing pertama yang memesan busana batik dari Batik Mawar Putih, usaha yang belum genap berusia 3 tahun itu.

Sebelumnya, Santika dan Yogi sudah puluhan kali mengirimkan kemeja batik tulis buatan Batik Mawar Putih ke sejumlah pembeli dari beberapa negara di luar negeri, misalnya, Dubai, Malaysia dan Singapura.

Yogi mengatakan, pembeli melihat batik tulis bukan sebagai produk massal tapi lebih sebagai barang yang memiliki nilai seni.

Tidak jarang pembeli dari luar negeri harus membayar biaya pengiriman yang lebih mahal dari harga kemeja atau kain batik yang mereka beli.

"Tapi biasanya mereka menyesuaikan dengan ongkos kirim dengan berat tertentu, kebanyakan beratnya 5 kilogram, isinya sekitar 4 potong kemeja batik," kata Yogi.

Baca juga: BPCB Jatim Mulai Ekskavasi Situs Karangtengah, Diduga Bekas Permukiman Era Majapahit di Blitar

Harga jutaan

Yogi mengungkapkan, kemeja batik berbahan batik tulis buatan Batik Mawar Putih kebanyakan dihargai Rp 1 juta hingga Rp 2 juta.

Harga bisa lebih tinggi dari Rp 2 juta jika ada pesanan khusus yang meminta bahan-bahan yang lebih mahal dengan motif yang lebih rumit pengerjaannya.

Untuk kain batik tulis, harganya berkisar antara Rp 500.000 hingga Rp 1,5 juta per lembar ukuran 2,25 meter x 1,5 meter.

"Bisa sampai Rp 2 juta atau lebih sebenarnya. Tergantung kain, pewarna, dan motifnya," tambah Yogi.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
Surabaya
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Surabaya
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau