Salin Artikel

Cerita Perajin Batik Blitar, Karyanya Dipesan Bintang NBA Justin Holiday, Ada Gambar Gapura Makam Soekarno

Tangan perempuan dan laki-laki itu bergerak menyelupkan alat colet atau kuas pada cairan pewarna kemudian menggoreskan perlahan pada kain berukuran sekitar 1,5 meter x 3 meter.

"Ini yang batik pesanan Justin Holiday (salah satu bintang NBA) itu. Saat ini sedang proses pewarnaan," kata Santika yang bersama suaminya, Yogi, menjalankan usaha "Batik Mawar Putih", kepada Kompas.com, Selasa (8/2/2022).

Kedua pekerja usaha batik bernama Batik Mawar Putih itu bekerja di balkon bangunan lantai dua di Jalan Tanjung, Kota Blitar, Jawa Timur.

Balkon itu lebarnya sekitar dua meter, hanya cukup untuk membentangkan dua lembar kain dalam proses pembantikan.

Dia membenarkan bahwa bintang NBA Justin Alaric Holiday memesan kemeja batik kepada mereka.

"Proses pewarnaan mungkin selesai akhir pekan ini. Pekan depan mulai proses pembuatan kemejanya. Timeline kami, kemeja Justin Holiday akan selesai akhir bulan ini," tambah ibu muda dengan satu anak tersebut.

Mereka pun tak menyangka, atlet basket tersohor itu memesan kemeja batik tulis dari sebuah workshop pembuatan batik di kota kecil di Provinsi Jawa Timur.

Justin Holiday mulanya menghubungi akun Instagram Batik Mawar Putih pertengahan tahun lalu guna menyatakan minatnya membeli satu kemeja batik. Tapi pemesanan itu baru benar-benar disepakati kedua pihak akhir 2021.

"Jadi yang lama itu bagaimana menyepakati motif batiknya. Baru pada Desember lalu dia menyetujui motif finalnya," kata Yogi.

Yogi dan Santika tidak bersedia menyebutkan berapa harga untuk sebuah kemeja berbahan batik tulis yang diberikan kepada Justin Holiday.

"Kami berikan 'special price' untuk dia," ungkap Yogi.

"Pembeli-pembeli dari luar negeri juga kebanyakan terjangkau dari Instagram, termasuk Justin Holiday juga menghubungi kami melalui Instagram," kata Yogi.

Meskipun proses custom sering berlangsung cepat bagi banyak pembeli, tapi hal itu tidak berlaku untuk pesanan dari Justin Holiday yang memakan waktu berbulan-bulan sebelum sampai pada motif yang disetujui.

"Hasil akhirnya, motif yang disetujui Justin Holiday, lebih suka saya sebut sebagai motif 'cross culture'. Setidaknya terjadi perpaduan selera dan bentuk-bentuk antara lokalitas Blitar dan pihak Justin," ungkap Yogi.

Menurutnya, meski motif-motif lokal tetap dia pertahankan, namun pihak Justin juga meminta adanya unsur-unsur yang bersifat universal.

Misalnya, motif jaran kepang harus dimodifikasi sedemikian rupa sehingga bentuk kuda juga dapat dicerna oleh orang dengan latar belakang budaya asing.

"Tentang kuda, kebetulan kata 'Pacer' pada nama klub itu artinya kuda perang. Jadi kalau kita memaknai kuda kepang, maka pihak Justin dapat juga memaknai sebagai kuda perang sesuai nama klubnya," ujar Yogi yang memang lebih banyak bertanggungjawab dalam hal pembuatan motif batik itu.

Selain bentuk kuda kepang, bentuk-bentuk yang kental dengan tradisi lokasl Blitar bertebaran pada kain batik yang akan digunakan sebagai bahan kemeja pesanan Justin Holiday.

Pecut hingga gapura makam Soekarno

Bentuk-bentuk itu, antara lain, cambuk yang di Kota Blitar juga diadopsi sebagai salah satu ikonnya yang dikenal dengan nama "Pecut Samandiman" dengan monumen Taman Pecut yang ada di seberang Alun-alun kota.

Bentuk lainnya yang ikut menghiasi calon kemeja batik Justin adalah kendang jimbe yang pernah mengalami masa kejayaannya di kalangan perajin yang ada di Kota dan Kabupaten Blitar.

Bahkan, Yogi juga memasukkan gambar gapura Makam Presiden Soekarno yang juga memiliki kemiripan bentuk dengan arsitektur candi terbesar di Jawa Timur yang terletak di Blitar, yakni Candi Penataran.

Kemudian, di salah satu sisi kain, terdapat huruf "JH" dan "P" yang merupakan inisial dari nama Justin Holiday dan logo klub Indiana Pacers.

"Inisial JH dan logo P itu nanti ada di bagian depan kemeja, dekat dengan posisi kancing bajunya," jelas Yogi.

Terkait ukuran, kata Yogi, karena ukuran tubuh Justin Holiday tergolong sangat besar, maka kain batik yang disiapkan untuk kemeja itu berukuran 1,5 meter x 3 meter lebih.

Padahal untuk kemeja ukuran kebanyakan hanya membutuhkan kain batik 1,5 meter x 2,25 meter.

Bukan hanya pemasaran, kemudahan bertukar informasi dan berkomunikasi secara multimedia benar-benar dimanfaatkan oleh Yogi dan Santika.

"Orang membeli kemeja batik ke kami itu meskipun hanya satu potong bisa minta motif sesuai keinginan, jadi kami melayani batik custom. Biasanya modifikasi dari motif yang sudah ada," ujar Yogi.

Untuk pembeli kain atau pun kemeja batik custom, maka diperlukan tahapan approving, motif final yang dimintakan persetujuan dari pembeli. Proses inilah yang menjadi lebih mudah dengan kemajuan teknologi.

"Saya cukup mengirimkan gambar motif yang dikehendaki pembeli dalam bentuk file gambar melalui email. Begitu pembeli setuju, proses pembuatan kami kerjakan," jelas pria berlatar belakang pembuat video dokumenter itu.

Dipesan orang-orang di luar negeri

Justin Holiday bukanlah orang asing pertama yang memesan busana batik dari Batik Mawar Putih, usaha yang belum genap berusia 3 tahun itu.

Sebelumnya, Santika dan Yogi sudah puluhan kali mengirimkan kemeja batik tulis buatan Batik Mawar Putih ke sejumlah pembeli dari beberapa negara di luar negeri, misalnya, Dubai, Malaysia dan Singapura.

Yogi mengatakan, pembeli melihat batik tulis bukan sebagai produk massal tapi lebih sebagai barang yang memiliki nilai seni.

Tidak jarang pembeli dari luar negeri harus membayar biaya pengiriman yang lebih mahal dari harga kemeja atau kain batik yang mereka beli.

"Tapi biasanya mereka menyesuaikan dengan ongkos kirim dengan berat tertentu, kebanyakan beratnya 5 kilogram, isinya sekitar 4 potong kemeja batik," kata Yogi.

Harga jutaan

Yogi mengungkapkan, kemeja batik berbahan batik tulis buatan Batik Mawar Putih kebanyakan dihargai Rp 1 juta hingga Rp 2 juta.

Harga bisa lebih tinggi dari Rp 2 juta jika ada pesanan khusus yang meminta bahan-bahan yang lebih mahal dengan motif yang lebih rumit pengerjaannya.

Untuk kain batik tulis, harganya berkisar antara Rp 500.000 hingga Rp 1,5 juta per lembar ukuran 2,25 meter x 1,5 meter.

"Bisa sampai Rp 2 juta atau lebih sebenarnya. Tergantung kain, pewarna, dan motifnya," tambah Yogi.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/02/09/061113978/cerita-perajin-batik-blitar-karyanya-dipesan-bintang-nba-justin-holiday-ada

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com