Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sudah Jelas Covid-19 Kok Keluyuran"

Kompas.com - 08/02/2022, 05:33 WIB
Pythag Kurniati

Editor

MALANG, KOMPAS.com - Wali Kota Malang Sutiaji menyayangkan adanya warga yang diduga nekat bepergian ke wilayahnya meskipun sudah dinyatakan positif Covid-19.

Warga tersebut bahkan memamerkan dirinya sedang berjalan-jalan dalam kondisi terpapar Covid-19 dalam sebuah unggahan di media sosial.

"Sudah jelas Covid-19 kok keluyuran," kata Sutiaji saat diwawancara, Senin (7/2/2022).

Baca juga: Polisi Akan Klarifikasi Pemilik Akun FB yang Mengaku Covid-19 tapi Keluyuran di Malang

Bermula unggahan viral

Kasus ini berawal dari sebuah unggahan foto yang viral. Unggahan itu mulanya diposting di akun Instagram @tubirfess.

Foto tersebut berisi soal adanya pengunjung toko swalayan Lai Lai di Jalan Semeru, Kota Malang, Jawa Timur, yang terindikasi positif Covid-19.

Foto diunggah pada Minggu (6/2/2022) dengan mengunggah ulang dari akun Facebook Reza Fahd Adrian yang diunggah pertama kali pada 27 Januari 2022.

Postingan Facebook tersebut juga diunggah oleh akun Twitter @prilempril yang kemudian viral dan dikomentari warganet.

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 8 Februari 2022, Pagi Cerah Berawan, Sore Hujan Petir

Dalam unggahan tersebut, akun Facebook Reza Fahd Adrian terlihat menautkan akun bernama Anggi Oktawiranti Adrian yang saat itu berada di Lai Lai, Kota Malang.

Keterangan dalam unggahan tersebut berisi sebagai berikut:

"Batal ke bali karena mo nyebrang feri ketapang gili malah positif Covid-19 akhirnya keliling batu - malang dan sekitarnya ternyata banyak destinasi belum dikunjungi. Om imron kali ini ringan gejalanya, mungkin karna alumni delta sebelumnya jd hampir tak terasa, gejalanya tenggorokan guatel agak sakit spt radang, badan sumer dan bersin-bersin suedikit, yah seperti divaksin moderna lah tapi jalan2 jalan teroos. Next time bali lah. Ditoko lailai lailai panggil aku si ..."

Baca juga: Angin Kencang, Pohon Tumbang Timpa Mobil di Kota Malang

 

Ilustrasi rapid test antigen(SHUTTERSTOCK)KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL Ilustrasi rapid test antigen(SHUTTERSTOCK)
Pegawai toko juga terpapar

Pemerintah Kota Malang dan perwakilan Polresta Malang Kota kemudian bergerak melakukan tes swab antigen kepada 30 pegawai Toko Lai Lai pada Senin (7/2/2022).

Dari hasil swab antigen itu, terdapat satu pegawai positif Covid-19.

Akibatnya, toko tersebut harus ditutup sementara waktu.

"Ternyata ada satu yang terpapar Covid-19. Orang-orang di sini rawan terpapar Covid-19. Ini baru antigen, nanti yang berkaitan atau kontak erat dengan dia dites PCR supaya jelas," kata Sutiaji.

Sutiaji mengimbau agar para pengunjung yang beberapa waktu terakhir berbelanja di toko tersebut untuk segera melakukan tes swab di puskesmas terdekat.

Baca juga: Buntut Pengunjung Positif Covid-19 Keluyuran, 30 Pegawai Toko Lai Lai Malang Dites Antigen

Temukan kelalaian

Ilustrasi Covid-19 varian Omicron, gejala Omicron Covid-19.Shutterstock/G.Tbov Ilustrasi Covid-19 varian Omicron, gejala Omicron Covid-19.

Setelah melakukan pengecekan lokasi, Sutiaji menilai Toko Lai Lai selama ini sebenarnya telah menerapkan protokol kesehatan.

Namun masih ada kelalaian terkait penggunaan aplikasi PeduliLindungi karena belum dilakukan sepenuhnya.

Menurutnya, Satpol PP Kota Malang telah memasukkan temuan itu ke dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

"Maka, ini kelalaian dan dilakukan BAP oleh Satpol PP. Alasan penutupannya karena di sini ada yang terpapar Covid-19 sehingga dilakukan penutupan selama 10 hari," katanya.

Baca juga: Cegah Kerumunan Warga, Lampu di Kayutangan Heritage Malang Dimatikan Mulai Pukul 18.00

Sutiaji mengimbau pelaku usaha untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat agar perekonomian tak lagi terganggu kasus Covid-19.

"Saya juga mengimbau bagi pengusaha kalau ingin bangkit, apa pun aturannya tolong sekali lagi prokes diikuti," tuturnya.

Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Kabupaten Malang Terapkan PTM 50 Persen

 

Ilustrasi Polisi - Ilustrasi Polisi
Panggil pemilik akun

Kasi Humas Polresta Malang Kota Ipda Eko Novianto mengatakan, pihaknya telah mengirimkan surat panggilan kepada pemilik akun yang unggahannya viral tersebut.

Polisi memanggilnya untuk mengklarifikasi unggahan tersebut.

Petugas secara intensif juga memantau aktivitas digital si pemilik akun.

Eko menuturkan, pemilik akun itu diduga berasal dari Samarinda, Kalimantan Timur.

Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Kabupaten Malang Terapkan PTM 50 Persen

Pihaknya membuka kemungkinan mengklarifikasi secara online jika pemilik akun tersebut masih dalam kondisi positif Covid-19.

"Polresta sudah koordinasi dengan Polresta Samarinda terhadap pemanggilan yang bersangkutan, bisa dilakukan dengan cara zoom atau online jika masih positif," ucapnya.

Eko pun turut menyayangkan tindakan pemilik akun yang tidak menjalani isolasi mandiri dan justru nekat keliling Kota Batu dan Malang meski positif Covid-19.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Malang dan Batu, Nugraha Perdana | Editor: Priska Sari Pratiwi, Andi Hartik)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Siswi di Sukabumi Meninggal Saat Seleksi Paskibraka,Sempat Pingsan Usai Lari 12 Menit

Kronologi Siswi di Sukabumi Meninggal Saat Seleksi Paskibraka,Sempat Pingsan Usai Lari 12 Menit

Surabaya
Polisi Telah Periksa Terduga Pelaku Kekerasan pada Anak Isa Bajaj, Status Masih Saksi

Polisi Telah Periksa Terduga Pelaku Kekerasan pada Anak Isa Bajaj, Status Masih Saksi

Surabaya
Kronologi Suami Istri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru Sepulang Silaturahmi

Kronologi Suami Istri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru Sepulang Silaturahmi

Surabaya
Jasad Bapak dan Anak yang Tercebur di Sungai Kalimas Gresik Ditemukan

Jasad Bapak dan Anak yang Tercebur di Sungai Kalimas Gresik Ditemukan

Surabaya
PDI-P Persilakan Anang Hermansyah Ikut Pendaftaran Bacabup-Bacawabup Jember

PDI-P Persilakan Anang Hermansyah Ikut Pendaftaran Bacabup-Bacawabup Jember

Surabaya
TKW Asal Madiun Robohkan Rumah Miliknya Usai Diceraikan Suami

TKW Asal Madiun Robohkan Rumah Miliknya Usai Diceraikan Suami

Surabaya
DPC PDI-P Jember Buka Pendaftaran Bacabup Bacawabup Pilkada 2024

DPC PDI-P Jember Buka Pendaftaran Bacabup Bacawabup Pilkada 2024

Surabaya
3 Dusun di Lumajang Terisolasi Imbas Jembatan Putus akibat Banjir Lahar Semeru

3 Dusun di Lumajang Terisolasi Imbas Jembatan Putus akibat Banjir Lahar Semeru

Surabaya
UPDATE Banjir dan Longsor Lumajang, 3 Meninggal dan 17 Jembatan Rusak

UPDATE Banjir dan Longsor Lumajang, 3 Meninggal dan 17 Jembatan Rusak

Surabaya
Petasan Meledak Jelang Pernikahan di Bangkalan, Calon Pengantin Kritis

Petasan Meledak Jelang Pernikahan di Bangkalan, Calon Pengantin Kritis

Surabaya
Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar Keras, Warga: Dikira Bom

Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar Keras, Warga: Dikira Bom

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar hingga Radius 2 Kilometer

Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar hingga Radius 2 Kilometer

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com