Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang Suwarjana mengatakan bahwa sekolah yang ditinjau adalah SMPN 29 Malang.
Namun, dirinya mengaku tidak mengikuti secara langsung kegiatan dari Sutiaji tersebut.
"Kalau enggak salah hanya satu sekolahan saja dan itu kebetulan saja tidak semua tegel (lantai keramik), ada rongganya saat masang atau enggak kemungkinan gembos ada angin masuk," papar Suwarjana saat dikonfirmasi via telepon, Jumat (4/2/2022).
Dia mengatakan, jika ada kerusakan pada bangunan sekolah, maka masih menjadi tanggung jawab dari rekanan atau kontraktor.
"Dan itu masih murni tanggung jawabnya pemborong yang masih ada masa pemeliharaan sekian hari," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.