Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesederhanaan Perayaan Imlek di Kelenteng Poo An Kiong Blitar yang Terbakar

Kompas.com - 28/01/2022, 17:33 WIB
Asip Agus Hasani,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

 

Kegiatan pertama dilakukan pada Rabu (26/1/2022), berupa sembahyang untuk mengantarkan kenaikan dewa-dewi (Sien Bing) Kelenteng Poo An Kiong ke kahyangan (Song Shen). Sembahyang hanya diikuti pengurus Kelenteng yang berjumlah belasan orang.

Pada Minggu (30/1/2022), akan dilakukan pemandian patung-patung dewa yang ada di lantai dua bangunan belakang kelenteng yang selamat dari amukan api. Satu rangkaian dengan pemandian patung-patung dewa, pakaian dan segala perhiasan yang dikenakan para dewa akan dicuci.

Jumlah patung dewa (Kiem Sien) yang akan dimandikan pun tinggal sedikit. Patung dewa yang harus dimandikan tinggal yang puluhan patung di lima altar di ruangan pemujaan di lantai dua itu.

Mereka adalah tiga altar tri nabi (Dai Shang Lauw Chin, Kong Hu Chu dan Buddha), altar Dewi Kwan Im, dan altar Se Mien Fuk (Buddha empat wajah).

Jumlah patung yang harus dimandikan jauh lebih sedikit dibandingkan masa sebelumnya ketika masih terdapat tujuh altar dewa dan dewi di ruangan persembahyangan yang terbakar termasuk altar dewa tuan rumah Kong Tek Cun Ong.

"Karena itu pula kegiatan memandikan Kiem Sien juga tidak membutuhkan banyak tenaga," kata Daniel.

Memandikan dan membersihkan patung dewa-dewi dilakukan setelah ruh para dewa meninggalkan raga patung-patung (Kiem Sien) tersebut.

Pada Senin (31/1/2022), akan dilakukan sembahyang menyambut pergantian tahun baru Imlek 2.573 dimulai di tengah malam.

Baca juga: Hasil Uji Labfor, Kebakaran Kelenteng Poo An Kiong Blitar akibat Korsleting Listrik

Pada hari keempat tahun baru yang dipercaya sebagai hari kembalinya para dewa ke Kiem Sien, Jumat (4/2/2022), dilakukan sembahyang penyambutan turunnya kembali para dewa ke bumi, ke rumah Kelenteng Poo An Kiong.

Terakhir, pada Sabtu (8/2/2022), dilakukan upacara pemujaan kepada Tuhan Semesta Alam serta pemanjatan puja dan puji syukur atas selesainya prosesi ritual mengakhiri satu tahun kalender dan memulai bentangan tahun kalender baru.

"Keseluruhan prosesi ini akan dilaksanakan hanya oleh pengurus," kata Daniel.

Pembatasan keterlibatan umat pada rangkaian perayaan dan ritual Imlek, kata Daniel, sudah lama direncanakan setelah musibah kebakaran itu terjadi.

Namun dalam perkembangannya, terjadi kenaikan kasus Covid-19, terutama dipicu oleh varian Omicron, sehingga pembatasan juga menjadi langkah untuk ikut menahan laju penularan.

"Kami juga mengimbau umat yang ada di luar kota untuk tidak usah mudik ke Blitar saat ini. Karena biasanya mereka juga menjalankan memanfaatkan momen Imlek untuk pulang kampung ke Blitar dan merayakan Imlek di sini," ujar Daniel.

Cara pemeluk Konghucu Blitar menyikapi kondisi yang ada akibat kebakaran mengajarkan kelenturan umat beragama dalam menerapkan ritual dan peribadatan.

"Pada dasarnya kita dapat memanjatkan doa, sembahyang dan memuja kapan pun, dimana pun, dan dengan cara yang tidak harus seragam. Yang terpenting adalah sembahyang di dalam batin kita," kata Alik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ASN Pemkab Madiun yang WFH Usai Lebaran Tak Sampai 1 Persen

ASN Pemkab Madiun yang WFH Usai Lebaran Tak Sampai 1 Persen

Surabaya
18.000 Orang Tiba di Stasiun Surabaya pada Hari Terakhir Arus Balik

18.000 Orang Tiba di Stasiun Surabaya pada Hari Terakhir Arus Balik

Surabaya
Dinas Pariwisata Sebut Ada 200.000 Wisatawan Kunjungi Surabaya di Lebaran Tahun Ini

Dinas Pariwisata Sebut Ada 200.000 Wisatawan Kunjungi Surabaya di Lebaran Tahun Ini

Surabaya
Polisi Tangkap Remaja dan Anak di Bawah Umur Pembuat Onar di Gresik

Polisi Tangkap Remaja dan Anak di Bawah Umur Pembuat Onar di Gresik

Surabaya
Selain Gus Muhdlor, Win Hendarso dan Saiful Ilah juga Punya Jejak Korupsi di Sidoarjo

Selain Gus Muhdlor, Win Hendarso dan Saiful Ilah juga Punya Jejak Korupsi di Sidoarjo

Surabaya
Keponakan Habisi Nyawa Pamannya di Bangkalan, Polisi Periksa 3 Saksi

Keponakan Habisi Nyawa Pamannya di Bangkalan, Polisi Periksa 3 Saksi

Surabaya
Perampokan di Gresik, Korban asal Tuban Sempat Mengira Pelaku adalah Suaminya

Perampokan di Gresik, Korban asal Tuban Sempat Mengira Pelaku adalah Suaminya

Surabaya
Bupati Sidoarjo Jadi Tersangka KPK, Pj Gubernur Jatim Hormati Proses Hukum

Bupati Sidoarjo Jadi Tersangka KPK, Pj Gubernur Jatim Hormati Proses Hukum

Surabaya
Diduga Tabung Gas Bocor, Warung di Magetan Ludes Dilalap Api

Diduga Tabung Gas Bocor, Warung di Magetan Ludes Dilalap Api

Surabaya
Harga Relatif Mahal dan Terbuat dari Besi Anti Karat, Meteran Air Pelanggan PDAM di Kota Malang Kerap Dicuri

Harga Relatif Mahal dan Terbuat dari Besi Anti Karat, Meteran Air Pelanggan PDAM di Kota Malang Kerap Dicuri

Surabaya
Bupati Sidoarjo Tersangka Korupsi, Tim Hukum: Kami Akan Ajukan Praperadilan

Bupati Sidoarjo Tersangka Korupsi, Tim Hukum: Kami Akan Ajukan Praperadilan

Surabaya
Wisatawan Keluhkan Akses Jalan Rusak Menuju Pantai Selatan Malang

Wisatawan Keluhkan Akses Jalan Rusak Menuju Pantai Selatan Malang

Surabaya
Usai Ditetapkan Tersangka Korupsi, Bupati Sidoarjo Belum Dapat Surat Panggilan Pemeriksaan

Usai Ditetapkan Tersangka Korupsi, Bupati Sidoarjo Belum Dapat Surat Panggilan Pemeriksaan

Surabaya
Anjing Maltese Mati Usai Disiksa 4 Pemuda di Jember, Pemilik Lapor Polisi

Anjing Maltese Mati Usai Disiksa 4 Pemuda di Jember, Pemilik Lapor Polisi

Surabaya
Pemuda 26 Tahun di Banyuwangi Hilang Tenggelam Saat Mandi di Sungai

Pemuda 26 Tahun di Banyuwangi Hilang Tenggelam Saat Mandi di Sungai

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com