MALANG, KOMPAS.com - Belum lama ini pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan pemerataan harga minyak goreng Rp 14.000 per liter. Pada Februari, pemerintah berencana menurunkan harga minyak menjadi Rp 13.500 liter untuk kemasan sederhana.
Namun, faktanya, belum semua warga di Jawa Timur merasakan membeli minyak goreng dengan harga Rp 14.000 per liter. Seperti halnya ibu rumah tangga, Rinda Dwi Lestari (38), asal Kelurahan Sisir, Kota Batu.
Wanita yang bekerja sehari-hari menjadi pegawai swasta di salah satu rumah sakit di Kota Batu itu masih membeli minyak goreng dengan harga lama.
Ia biasa membeli minyak goreng seharga Rp 20.000 per liter atau Rp 38.000 per kemasan dua liter.
"Belum pernah saya beli minyak harga Rp 14.000, masih seperti harga yang lama," kata ibu dua anak itu saat dikonfirmasi, Jumat (28/1/2022).
Baca juga: Minyak Goreng Rp 14.000 di Malang Ludes Diborong Warga, Minimarket Jamin Stok Gudang Aman
Sebenarnya, ia tidak keberatan membeli minyak goreng dengan harga lama. Tetapi, ia tetap berharap minyak goreng Rp 14.000 per liter itu bisa dijangkau seluruh masyarakat.
Rinda tidak mau ribet dan memilih membeli minyak goreng di toko-toko kelontong di dekat rumahnya.
Ia sempat berusaha membeli minyak goreng murah itu dengan mencari di ritel-ritel modern, tetapi selalu kehabisan.
"Kalau merasa kesusahan sih tidak, di Indomaret dan Alfamart stoknya gampang habis, saya juga pernah lihat ibu-ibu ngantre minyak goreng murah di toko ritel dekat Pasar Besar sebelum tokonya buka," ujarnya.