“Kami mencurigai ada enam sampel swab yang kami kirim ke Surabaya, untuk dites. Kami mecurigai terdapat varian omicron. Semoga hasilnya negatif. Hasilnya diperkirakan keluar sekitar minggu depan,” terang Didik.
“Pengiriman sampel swab ke Surabaya ada syarat khusus. Misalnya Cycle Threshold (CT Value) harus pada angka sekian,” imbuhnya.
Baca juga: Pengedar Sabu Jaringan Madiun Terungkap di Blitar dan Tulungagung
Untuk mencegah penularan Covid-19 meluas, seluruh mahasiswa yang dinyatakan positif Covid-19 menjalani karantina di tempat kos tersebut.
Pihaknya sudah melakukan kordinasi kepada tiga pilar tingkat kecamatan hingga satgas desa, guna memantau dan memenuhi kebutuhan serta perkembangan kesehatan.
“Kami lakukan pembatasan wilayah di tempat kos tersebut. Rutin kami lakukan pemantauan kesehatan melalui satgas di tingkat desa,” terang Didik eka.
Diketahui, pada semester genap saat ini, UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung belum memulai kegiatan perkuliahan karena masih menunggu kebijakan dari Kementerian Agama.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang