Salin Artikel

22 Mahasiswa UIN Tulungagung Positif Covid-19, 6 di Antaranya Dicurigai Omicron

Dari 22 mahasiswa yang positif Covid-19 tersebut, enam di antaranya diambil sampel swab dan dikirim ke Surabaya karena dicurigai varian Omicron.

Puluhan mahasiswa yang dinyatakan positif Covid-19 tersebut, merupakan kelompok belajar dan tinggal di tempat kos sekitar kampus.

Dalam tempat kos tersebut, seluruhnya mahasiswa UIN dan juga kelompok pengajian.

“Mereka adalah kelompok belajar mahasiswa UIN, yang tinggal di kos-kosan. Sekali lagi ke-22 mahasiswa tersebut tinggal dalam satu kos-kosan, bukan pesantren,” terang Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Tulungagung Didik Eka melalui sambungan telepon, Kamis (27/01/2022).

Kronologi

Temuan tersebut berawal pada Senin malam (24/01/2022) saat pihak Dinas Kesehatan Tulungagung menerima laporan dari RS Bhayangkara Tulungagung dan salah satu laboratorium di Tulungagung bahwa ada satu mahasiswi UIN terkonfirmasi positif Covid-19.

“Awalnya satu mahasiswi yang tinggal di tempat kos sekitar kampus tersebut, terkonfirmasi positif Covid-19,” ujar Didik.

Menindaklanjut laporan tersebut, Dinas Kesehatan Tulunggung melakukan tracing terhadap kontak erat.

Sebanyak 80 mahasiswi yang tinggal di tempat kos tersebut di-tracing dengan cara tes swab antigen. Dari hasil tes tersebut diketahui 37 orang mahasiswi reaktif Covid-19.

“Setelah kita telusuri, satu pasien positif tersebut tinggal di tempat kos kemudian kita lakukan tracing terhadap 80 mahasiswi. Dan 37 di antaranya, diketahui positif covid-19 berdasarkan tes swab antigen,” terang Didik.

Selanjutnya, ke-37 mahasiswi yang reaktif dari tes antigen menjalani tes PCR di RSUD dr Iskak Tulungagung.

Hasilnya, 21 mahasiswi penghuni kos tersebut dinyatakan positif Covid-19.

“Setelah kita lakukan tes PCR terhadap 37 mahasiswa, diketahui 21 orang positif Covid-19. Jadi total positif Covid-19 sebanyak 22 orang setelah ditambah satu orang pertama,” ujar Didik.

Dari ke-22 mahasiswa tersebut, sesuai hasil tes laboratorium di Tulungagung dicurigai ada enam sampel swab yang dicurigai mirip dengan gejala varian Omicron.

Guna memastikan, Dinas Kesehatan Tulungagung mengirim sampel enam orang yang dicurigai terkena varian Omicron ke Surabaya untuk diteliti.

“Kami mencurigai ada enam sampel swab yang kami kirim ke Surabaya, untuk dites. Kami mecurigai terdapat varian omicron. Semoga hasilnya negatif. Hasilnya diperkirakan keluar sekitar minggu depan,” terang Didik.

“Pengiriman sampel swab ke Surabaya ada syarat khusus. Misalnya Cycle Threshold (CT Value) harus pada angka sekian,” imbuhnya.

Untuk mencegah penularan Covid-19 meluas, seluruh mahasiswa yang dinyatakan positif Covid-19 menjalani karantina di tempat kos tersebut.

Pihaknya sudah melakukan kordinasi kepada tiga pilar tingkat kecamatan hingga satgas desa, guna memantau dan memenuhi kebutuhan serta perkembangan kesehatan.

“Kami lakukan pembatasan wilayah di tempat kos tersebut. Rutin kami lakukan pemantauan kesehatan melalui satgas di tingkat desa,” terang Didik eka.

Diketahui, pada semester genap saat ini, UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung belum memulai kegiatan perkuliahan karena masih menunggu kebijakan dari Kementerian Agama.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/01/27/211703478/22-mahasiswa-uin-tulungagung-positif-covid-19-6-di-antaranya-dicurigai

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com