MALANG, KOMPAS.com - Sesosok mayat terapung di Kali Amprong, Jalan Umar Maksum, Kelurahan Kedungkandang, Kota Malang pada Selasa (25/1/2022).
Diketahui mayat tersebut berjenis kelamin laki-laki bernama Muhyi (70) asal Desa Kesungcaluk, Kabupaten Probolinggo.
Baca juga: Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 25 Januari 2022
Kapolsek Kedungkandang Kompol Yusuf Suryadi mengatakan, awalnya korban Muhyi ditemukan oleh salah satu warga yang melewati jembatan di atas Kali Amprong sekitar pukul 09.30 WIB.
Saksi melihat ada seseorang mengenakan kaus garis-garis mengapung.
"Kemudian saat dilihat lebih dekat lagi ternyata saksi melihat bahwa itu manusia atau mayat," kata Kompol Yusuf saat dikonfirmasi via telepon, Selasa (25/1/2022).
Baca juga: Satu Warga Positif Covid-19 Diduga Tertular Pasien Omicron di Malang
Kemudian saksi memanggil warga lainnya untuk melaporkan hal tersebut ke Polsek Kedungkandang.
Selanjutnya, pihak Kepolisian dari Polsek Kedungkandang berkoordinasi dengan Polresta Malang Kota untuk identifikasi dan evakuasi ke RS Syaiful Anwar.
"Kebetulan mas Mahfud ini anak kedua korban sudah menginformasikn di media sosial hilangnya orangtuanya itu dan keluarganya sudah kita hubungi," katanya.
Baca juga: Pagar Tembok di Malang Dinilai Putus Interaksi Sosial, Warga Naiki Tangga jika Ingin Berkunjung
Kompol Yusuf menyampaikan bahwa korban sebenarnya sedang berkunjung ke rumah anaknya di Sekarpuro, Kabupaten Malang.
Namun sejak Minggu (23/1/2022) pada pukul 06.30 WIB, korban meninggalkan rumah sendirian dan hingga malam hari tak kunjung pulang.
Dari keterangan anaknya, korban mengalami pikun.
"Sudah nginep di Malang ini sejak sabtu lalu, sebelumnya karena korban ini orang desa kalau buang air besar sempat diantarkan ke sungai. Tapi setelah pulang, dia ngomong bukan rumahnya, cucunya ngomong masuk aja tapi Pak Muhyi (korban) keluar rumah dan dicari enggak ketemu," jelasnya.
Diduga korban kembali lagi ke sungai dan tidak sengaja terpeleset, kemudian tersungkur sehingga nyawanya tidak bisa tertolong.
Kompol Yusuf mengatakan bahwa dari hasil pemeriksaan pada bagian tubuh luar korban tidak ditemukan adanya unsur kekerasan pada tubuh korban.
Kemudian pihak keluarga menerima musibah tersebut dengan ikhlas dan enggan dilakukan otopsi.
"Korban direncanakan akan dimakamkan di tempat asalnya di Probolinggo," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.