Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pilu Korban Investasi Bodong Lamongan, Rugi Rp 27 Juta dan Hendak Diceraikan oleh Suami

Kompas.com - 24/01/2022, 20:22 WIB
Hamzah Arfah,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Seorang korban investasi bodong di Lamongan, Jawa Timur tak hanya menderita kerugian materi, namun juga akan diceraikan oleh sang suami.

Hal itu dikemukakan oleh Wellem Mintarja, penasihat hukum sejumlah korban investasi bodong.

"Bahkan, ada salah seorang dari klien saya yang juga korban itu sampai mengaku, hendak bercerai dengan suaminya gara-gara investasi ini," ucap Wellem saat dihubungi, Senin (24/1/2022).

Baca juga: Sempat Pilek, Santri di Lamongan Ternyata Positif Varian Omicron, Diketahui Saat Akan Dioperasi

Willem menyatakan, kliennya saat ini sedang digugat cerai oleh sang suami lantaran mengikuti investasi bodong tersebut.

Wellem mengatakan, korban mengalami kerugian mencapai Rp 27 juta akibat investasi bodong itu.

"Digugat cerai suaminya, karena korban pada saat mengikuti investasi ini tidak berkomunikasi dulu dengan suaminya," papar dia.

Terkait hal itu, pihaknya tidak bisa melakukan apa-apa dan hanya bisa menangani kasus hukum persoalan investasi tersebut.

"Saya kasihan juga saat mendengarnya. Tapi bagaimana lagi, saya hanya bisa membantunya terkait sisi hukum kasus investasi yang dialami olehnya," kata Wellem.

Baca juga: Video Mempelai Wanita Naik Perahu Saat Banjir di Lamongan, Ini Penjelasan BPBD

Tujuh korban baru melapor

Satu per satu warga yang menjadi korban investasi bodong di Lamongan, melaporkan apa yang dialami kepada pihak kepolisian.

Terbaru, ada sekitar tujuh orang korban yang mengadukan apa yang dialami ke Polres Lamongan, Senin (24/1/2022).

Wellem Mintarja mengatakan, ketujuh orang yang melapor ke Polres Lamongan merupakan perwakilan dari sekitar 50 kliennya yang menjadi korban penipuan investasi bodong di Lamongan.

"Kebetulan tadi tujuh orang (yang melapor ke Polres) perwakilan dari 50 orang (yang menguasakan kepada Wellem). Karena tadi kan baru pelaporan, belum pemeriksaan. Nanti kan diperiksa satu per satu," ujar Wellem.

Baca juga: Banjir Bengawan Njero Lamongan yang Rendam 26 Desa Mulai Surut

 

Wellem menjelaskan, total kerugian 50 orang korban investasi bodong tersebut mencapai Rp 700 juta.

Wellem mengatakan, para korban yang menjadi kliennya terpikat mengikuti investasi bodong ini dari salah seorang reseller berinisial JHN.

Reseller ini bekerja untuk tersangka S (21), yang merupakan penggagas investasi ini.

Korban terpikat untuk mengikuti investasi, dengan berbagai janji yang diberikan oleh JHN.

"Sebanyak 50-an orang korban ini ada yang warga Lamongan, ada juga yang Tuban. Mereka ini mengaku, kepincut dengan janji yang diberikan JHN, yang dapat melipat gandakan uang jika mengikuti investasi ini," tutur Wellem.

Baca juga: Siswa SD di Lamongan Rela Menyisihkan Uang Jajan demi Bantu Biaya Pengobatan Suami Ibu Guru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

Surabaya
PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

Surabaya
2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

Surabaya
Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Surabaya
Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Surabaya
Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Surabaya
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Surabaya
Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Surabaya
Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Surabaya
Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Surabaya
Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Surabaya
Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Paman di Pamekasan Tega Cabuli Keponakannya di Kantor Kelurahan

Surabaya
Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Alasan Sakit, Bupati Sidoarjo Mangkir Panggilan Pemeriksaan KPK

Surabaya
Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lapangan Basket Alun Alun Magetan, Isa Bajaj Minta Pelaku Kekerasan terhadap Anaknya Bertanggung Jawab

Surabaya
Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Yakin MK Menangkan Prabowo-Gibran

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com