Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WR Supratman: Asal, Pendidikan, Karya, dan Alasan Menciptakan Lagu Indonesia Raya

Kompas.com - 22/01/2022, 22:11 WIB
Dini Daniswari

Penulis

Setelah peristiwa di Kongres Pemuda II itu, WR Supratman sempat berpindah-pindah tempat tinggal hingga jatuh sakit.

Baca juga: Kisah Lagu Indonesia Raya dan Biola WR Supratman di Museum Sumpah Pemuda

Pada 7 Agustus 1938, WR Supratman ditangkap Belanda di studio Radio NIROM (Nederlandsch Indische Radio Omroep) di Jalan Embong Malang, Surabaya. Penangkapan itu karena lagu berjudul "Matahari Terbit" dinyanyikan pandu-pandu KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia) di radio tersebut dan dianggap wujud simpati kepada kekaisaran Jepang.

Sempat ditahan, WR Supratman kemudian dilepas setelah Belanda tidak dapat menemukan bukti bahwa dirinya bersimpati kepada Jepang.

Kondisi kesehatan WR Supratman semakin menurun, pada 17 Agustus 1938 (Rabu Wage), WR Supratman meninggal dunia di Jalan Mangga No. 21 Tambak Sari, Surabaya. Ia meninggal karena gangguan jantung yang dideritanya.

Almarhum WR Supratman dimakamkan di TPU Kapasan, Jalan Tambak Segaran Wetan, Surabaya.

Alasan Menciptakan Lagu Indonesai Raya

Lagu Indonesia Raya diciptakan ketika WR Supratman membaca artikel mengenai "Manakah komponis Indonensia yang bisa menciptakan lagu kebangsaan Indonesia yang dapat membangkitkan semangat rakyat?". Artikel tersebut termuat dalam majalah Timboel terbitan Solo.

Baca juga: Kisah Biola WR Supratman di Museum Sumpah Pemuda

Hati WR Supratman tergerak. Hingga pada suatu malam 1926, WR Supratman mulai menuliskan not-not lagu Indonesia dan membuat lagu menggunakan biola.

Saat memperdengarkan pertama kali di Kongres Pemuda II di Gedung Indonesische Clubgebouw, Jl Kramat Raya 106, lagu Indonesia Raya dibawakan menggunakan gesekan biola tanpa lirik.

Sebagian peserta kongres mencoba merangkul WR Supratman dengan mata berkaca-kaca. Ada yang bertepuk tangan, ada yang meminta lagu dimainkan ulang.

Semenjak itu nama WR Supratman semakin populer seiring dengan partitur dan lagu Indonesia, yang semula berjudul Indonesia, dirilis oleh surat kabar Sin Po edisi Sabtu, 10 November 1928. Selebaran berisikan partitur dan lirik tiga stanza Indonesia Raya juga turut disebarkan.

Tak berhenti sampai di situ, WR Supratman lalu menemui seorang kawan yang memiliki studio rekaman, bernama Yo Kim Tjan. 

Baca juga: Jejak Sejarah Lagu Kebangsaan Karya WR Supratman, Ini Karya Pertamanya

Di studio rekaman itu, WR Supratman membuat rekaman piringan hitam lagu Indonesia Raya versi instrumen biola beserta suaranya dan versi orkes keroncong.

Keroncong saat itu merupakan musik populer di kalangan pemuda. WR Supratman berharap lagunya dikenal luas.

Karya WR Supratman

Lagu ciptaan WR Supratman

  1. Indonesia Raya, diciptakan tahun 1928
  2. Bendera Kita Merah Putih, tahun 1928
  3. Indonesia Ibuku, tahun 1928
  4. Bangunlah Hai Kawan, diciptakan tahun 1929
  5. Mars Surya Wirawan, diciptakan tahuan 1937
  6. Matahari Terbit, diciptakan tahun 1938
  7. R.A. Kartini (sekarang dikenal dengan judul Ibu Kita Kartini), diciptakan tahun 1929
  8. Mars KBI (Kepanduan Indonesia), diciptakan tahun 1930
  9. Di Timur Matahari, diciptakan tahun 1931
  10. Mars Parindra, diciptakan tahun 1937
  11. Selamat Tinggal (belum selesai), diciptakan tahun 1938

Buku sastra karya WR Supratman

  1. Perawan Desa (1929), sempat dsita Polisi Hindia Belanda dan dilarang beredar
  2. Dara Moeda, Kaoem Panatik (1930)
  3. Kaoem Fanatik

Sumber: https://ditsmp.kemdikbud.go.id/, https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/,makassar.tribunnews.com dan https://museumsumpahpemuda.kemdikbud.go.id/m

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek 'Guru Tugas'

Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek "Guru Tugas"

Surabaya
Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Surabaya
Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Surabaya
Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Surabaya
Gantikan Gus Muhdlor, Plt Bupati Sidoarjo Akan Evaluasi Kebijakan

Gantikan Gus Muhdlor, Plt Bupati Sidoarjo Akan Evaluasi Kebijakan

Surabaya
Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Surabaya
Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Surabaya
Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Surabaya
Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Surabaya
Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Surabaya
Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Surabaya
Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Surabaya
Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Surabaya
Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com