Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pak Polisi, Minta Tolong Ikatkan Hasduk Menutup Kedua Mataku, biar Tak Takut Disuntik Vaksin"

Kompas.com - 21/01/2022, 15:46 WIB
Hamzah Arfah,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Vaksinasi bagi anak usia 6 hingga 11 tahun terus digencarkan di Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Hal menggelikan sempat terjadi saat agenda vaksinasi dilaksanakan di Sekolah Dasar (SD) Negeri 39 Gresik di Desa Leran, Kecamatan Manyar, Jumat (21/1/2022).

Baca juga: Takut Disuntik, Pelajar di Sorong Lemas Saat Divaksin hingga Dibantu Pakai Alat Oksigen

Minta mata ditutup hasduk

Seorang siswa, Bintang Al Qhiromi Pratama Putra (10), yang duduk di bangku kelas V (lima) tiba-tiba meminta tolong kepada petugas kepolisian yang memantau pelaksanaan vaksinasi.

Dia meminta supaya polisi berkenan menutup matanya dengan hasduk, yang dikenakan bersama seragam pramuka.

Permintaan tersebut diucapkan oleh Kiki, sapaan Bintang Al Qhiromi Pratama Putra, kepada Kanit Binmas Polsek Manyar Aiptu Rozi.

Kiki meminta matanya ditutup hasduk, supaya tidak takut saat disuntik vaksin.

"Pak Polisi, boleh minta tolong ikatkan hasduk pramuka untuk menutup kedua mataku. Biar tidak takut disuntik vaksin, Pak," ujar Kiki kepada Rozi, ketika hendak disuntikan vaksin oleh vaksinator yang bertugas, Jumat (21/1/2022).

Baca juga: Siswa SMP di Gresik Diduga Dikeroyok Kakak Kelas Saat PTM, Dinas Pendidikan Terjunkan Tim

Mendengar permintaan tersebut, Aiptu Rozi segera melepas hasduk yang semula melingkar di leher Kiki.

Polisi itu kemudian mengikatkan hasduk melingkar di bagian kepala supaya menutupi kedua mata Kiki.

Tidak lupa, anggota polisi itu juga meminta Kiki untuk memanjatkan doa agar tidak takut.

Baca juga: Siswa SMP Diduga Dianiaya Kakak Kelas di Sekolah, Orangtua di Gresik Lapor Polisi

 

Bintang Al Qhiromi Pratama Putra alias Kiki (tengah) saat menjalani agenda vaksinasi di SD Negeri 39 Gresik dengan mata ditutup hasduk, Jumat (21/1/2022).Dok. Polsek Manyar Bintang Al Qhiromi Pratama Putra alias Kiki (tengah) saat menjalani agenda vaksinasi di SD Negeri 39 Gresik dengan mata ditutup hasduk, Jumat (21/1/2022).
Kiki rupanya tidak menyadari, telah disuntik oleh petugas vaksinator dari Puskesmas Manyar di bagian lengan sebelah kiri, ketika tengah memanjatkan doa.

Menurut Sulis, guru dan Wali Kelas V, Kiki sebenarnya anak yang pemberani.

"Sebenarnya Kiki itu anak pemberani, tidak takut disuntik vaksin. Bahkan, pada kegiatan imunisasi sebelumnya, dia juga tidak takut ketika disuntik," ucap Sulis.

Bahkan Sulis sempat diberitahu oleh Kiki jika dirinya ingin dan bercita-cita sebagai seorang polisi.

"Kiki terbilang siswa yang rajin, orang tuanya juga perhatian dengan perkembangan prestasi anak. Hanya mungkin dia mencari perhatian di hadapan Pak Rozi, sebab Kiki memang bercita-cita ingin menjadi polisi saat besar nanti," kata Sulis.

Dalam agenda vaksinasi yang dilaksanakan di SD Negeri 39 Gresik ini, para pelajar terlihat antusias.

Baca juga: Dinas PUTR Gresik Targetkan Separuh dari Panjang Kali Lamong Bisa Diperbaiki Tahun 2024

Vaksin Sinovac

Kepala UPT Puskesmas Manyar dokter Ovaldo Kurniawan, saat dikonfirmasi terpisah mengatakan, vaksin yang digunakan dalam agenda vaksinasi di SD Negeri 39 Gresik kali ini adalah Sinovac.

Sebagian siswa menjalani suntikan dosis pertama, namun ada pula yang sudah dosis kedua.

"Untuk vaksinasi di SD Negeri 39 Gresik, vaksin yang digunakan jenis Sinovac. Meliputi dosis pertama sebanyak 88 siswa, sedangkan dosis kedua sebanyak 114 siswa," tutur Ovaldo.

Sementara Kapolsek Manyar AKP Windu Priyo Prayitno menambahkan, pihaknya bakal terus mengawal pelaksanaan vaksinasi yang dilakukan, dalam rangka menyukseskan agenda vaksinasi Covid-19 bagi anak berusia 6 hingga 11 tahun di wilayah tersebut.

"Bersama Forkopimcam Manyar dan Puskesmas yang ada di wilayah Kecamatan Manyar, kami akan terus mendampingi vaksin bagi anak-anak di sekolah," kata Windu.

Baca juga: Gudang Industri Rotan di Gresik Terbakar, Kerugian Ratusan Juta Rupiah

Tetap ingatkan prokes

Windu juga mengingatkan kepada masyarakat, termasuk bagi warga yang telah menerima dosis vaksin, untuk tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) yang telah dianjurkan.

Terlebih pada saat ini, sudah ada varian baru Covid-19 yakni Omicron.

"Meskipun sudah menerima vaksinasi, masyarakat tetap diminta mematuhi protokol kesehatan. Karena varian omicron, telah masuk ke Jawa Timur," tutur Windu.

Windu berharap, masyarakat tidak abai dan menyepelekan aturan protokol kesehatan, yang sudah terbukti ampuh dalam mencegah dan juga meminimalisir penyebaran Covid-19.

Termasuk varian omicron, yang kini telah masuk ke Indonesia dan juga Jawa Timur.

Baca juga: Gudang Industri Rotan di Gresik Terbakar, Kerugian Ratusan Juta Rupiah

 

Belum ditemukan klaster

Kepala Dinas Pendidikan Gresik Hariyanto mengatakan, dari pantauan dan evaluasi yang sudah dilakukan oleh pihaknya, agenda Pembelajaran Tatap Muka (PTM) untuk siswa SD dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Gresik masih berjalan lancar sesuai harapan.

"Sampai hari ini, PTM SD dan SMP di Gresik berjalan lancar. Tidak ada guru dan siswa yang terkonfirmasi (Covid-19)," kata Hariyanto.

Hariyanto menyatakan, PTM yang dilaksanakan oleh jajaran SD dan SMP di Gresik, tetap mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri.

Hariyanto berharap, pihak sekolah, siswa dan semua unsur yang terlibat dalam agenda PTM, dapat mematuhi protokol kesehatan sehingga tidak sampai terjadi klaster sekolah di Gresik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Gula di Kota Malang Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Gula di Kota Malang Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Surabaya
Mobil Pribadi Terjebak di Sabana Bromo, Begini Aturannya

Mobil Pribadi Terjebak di Sabana Bromo, Begini Aturannya

Surabaya
Makan Korban WNA, Spot Foto di Kawah Ijen Banyuwangi Akhirnya Ditutup

Makan Korban WNA, Spot Foto di Kawah Ijen Banyuwangi Akhirnya Ditutup

Surabaya
Respons Kuasa Hukum Korban Kekerasan atas Bantahan Anak Anggota DPRD Surabaya

Respons Kuasa Hukum Korban Kekerasan atas Bantahan Anak Anggota DPRD Surabaya

Surabaya
Sepekan PDI-P Buka Pendaftaran Pilkada Madiun, Belum Ada yang Ambil Formulir

Sepekan PDI-P Buka Pendaftaran Pilkada Madiun, Belum Ada yang Ambil Formulir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Ribuan Ulat Bulu “Serang” Permukiman di Ponorogo, Warga: Gatal-gatal meski Sudah Mandi

Ribuan Ulat Bulu “Serang” Permukiman di Ponorogo, Warga: Gatal-gatal meski Sudah Mandi

Surabaya
Isa Bajaj Minta Pemkab Pasang CCTV di Alun-alun Magetan Usai Insiden yang Menimpa Anaknya

Isa Bajaj Minta Pemkab Pasang CCTV di Alun-alun Magetan Usai Insiden yang Menimpa Anaknya

Surabaya
Gibran dan Bobby Disebut Akan Terima Satyalancana dari Presiden Jokowi di Surabaya

Gibran dan Bobby Disebut Akan Terima Satyalancana dari Presiden Jokowi di Surabaya

Surabaya
Bendahara PNPM di Magetan Dijebloskan ke Sel

Bendahara PNPM di Magetan Dijebloskan ke Sel

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Maafkan Pria yang Tabrak Anaknya, Isa Bajaj: Dia Tak Sengaja Menyakiti Putri Saya

Maafkan Pria yang Tabrak Anaknya, Isa Bajaj: Dia Tak Sengaja Menyakiti Putri Saya

Surabaya
Pengamat soal Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres: Saatnya Fase Rekonsiliasi

Pengamat soal Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres: Saatnya Fase Rekonsiliasi

Surabaya
5 Kearifan Lokal di Jawa Timur, Ada Upacara Kasada dan Toron

5 Kearifan Lokal di Jawa Timur, Ada Upacara Kasada dan Toron

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com