Sementara itu, BMKG menyebutkan, cuaca ekstrem ini diperkirakan bakal berlangsung hingga Februari 2022 mendatang.
Sebab pada kurun waktu ini merupakan puncak musim hujan.
"Perkiraan kondisi ini akan kembali melandai pada akhir Maret 2022 mendatang. Jadi kami berharap masyarakat lebih behati-hati. Karena pada masa ini fenomena bencana hidrometerologi seperti hujan lebat, petir, hujan es, puting beliung, angin kencang akan rawan terjadi," ungkap Prakirawan BMKG Klimatologi Malang, Linda Fitrotul melalui sambungan telepon, Rabu (19/1/2022).
Baca juga: Kebakaran Pasar Bululawang Malang, Kios yang Rusak Ringan Bakal Direnovasi
Penyebab cuaca ekstrem ini dipicu oleh peningkatan aktivitas dinamika atmosfer seperti ITCZ (intertropical convergance zone), yakni pertemuan dua massa udara di sekitar kawasan tropis dari utara dan selatan bumi.
"Dinamika ini menyebabkan massa udara naik dan membentuk awan konvektif yg berpotensi mengakibatkan hujan yg disertai petir dan angin kencang," tuturnya.
"Selain itu, juga ada fenomena lain yang mendukung seperti gelombang kelvin dan rossby equatorial, diperkuat juga adanya pengaruh labilitas udara dalam skala lokal," sambungnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.