2. Pondok Pesantren Jamsaren
Ponpes Jamsaren pertama kali didirikan pada tahun 1750. Selain termasuk tertua di Indonesia, Ponpes ini juga tertua di Kota Surakarta.
Ponpes Jamsari ini didirikan atas prakarsa dari Raja Kasunanan Surakarta Pakubuwono IV.
Saat itu, Pakubuwono IV mendatangkan sejumlah alim ulama ke Surakarta, salah satunya adalah Kiai Jamsari dari Banyumas.
Nama Kiai Jamsari ini yang kemudian diabadikan sebagai nama pesantren, yaitu Ponpes Jamsaren.
Dalam perjalanannya, Ponpes Jamsaren sempat vakum selama sekitar 50 tahun, yaitu tahun 1830-1878.
Vakumnya kegiatan pesantren akibat dari tipu muslihat Belanda yang awalnya kalah dari Pangeran Diponegoro dalam Perang Jawa.
Para kiai dan santri Ponpes Jamsaren saat itu bahu membahu membantu perjuangan Pangeran Diponegoro.
Selama 50 tahun vakum, kemudian pada tahun 1878, seorang keturunan pembantu Pangeran Diponegoro bernama Kiai Haji Idris akhirya membuka kembali kegiatan di Ponpes Jamsaren.
Ponpes Jamsaren berlokasi di Jalan Veteran Nomor 263, Serengan, Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Ponpes Buntet Cirebon ini didirikan hampir bersamaan dengan Ponpes Jamsaren, yaitu tahun 1750.
Ponpes Buntet didirikan oleh seorang mufti Keraton Cirebon bernama Kiai Haji Muqoyyim bin Abdul Hadi.
Awalnya Ponpes Buntet didirikan di Desa Bulak, yang berada sekitar 1/2 kilometer dari lokasi pesantren yang sekarang.
Semasa hidupnya, KH Muqoyyim atau yang disebut Mbah Muqoyyim oleh masyarakat Buntet dikenal tidak mau kooperatif dengan Belanda.