Mbah Muqoyyim bahkan disebut kecewa ketika Belanda mulai campur tangan urusan internal keraton.
Kekecewaan itu membuat Mbah Muqoyyim keluar dari Istana, dan mendirikan masjid serta pemondokan untuk mengajarkan Islam.
Ponpes Buntet beralamat di Buntet Pesantren Desa, Mertapada Kulon, Kecamatan Astanajapura, Cirebon, Jawa Barat.
Baca juga: Belajar Wirausaha ala Pesantren Lirboyo Kediri
Pondok pesantren tertua di Indonesia berikutnya adalah Ponpes Gading Malang yang didirikan tahun 1768.
Ponpes ini memiliki nama resmi Ponpes Miftahul Huda Gading Malang.
Awalnya Pondok Gading didirikan oleh KH Hasan Munadi. Kemudian pengasuhan pondok dilanjutkan oleh KH Ismail pada tahun 1858.
Ponpes Gading Malang terkenal dengan ilmu hisabnya, yang selalu menjadi rujukan masyarakat untuk menentukan Idul Fitri dan Idul Adha.
Selain itu, Ponpes Gading Malang juga dikenal sebagai pondok tasawuf, karena adanya thariqah qadiriyah dan naqsabandiyah.
Ponpes Gading Malang beralamat di Jalan Gading Pesantren, Nomor 53, Malang, Jawa Timur.
Baca juga: Makam Kiai Sholeh Darat Terbengkalai, tetapi Ramai Peziarah
5. Ponpes Darul Ulum Banyuanyar
Pondok Pesantren Darul Ulum Banyuanyar berdiri pada tahun 1787 atau 1204 Hijriah.
Pendiri Ponpes Darul Ulum Banyuanyar ini adalah Kiai Itsbat bin Ishaq, seorang ulama kharismatik dari Pulau Madura.
Awalnya Ponpes Darul Ulum Banyuanyar ini merupakan sebuah langgar atau mushola kecil.
Mushola itu berdiri di atas sebidang tanah tegalan sempir dan gersang. Daerah ini kemudian dikenal dengan sebutan Banyuanyar.
Nama Banyuanyar berasal dari bahasa Jawa yang artinya air baru. Hal ini lantara Kiai Itsbat menemukan mata air baru yang besar di lokasi pesantrennya.
Ponpes Darul Ulum Banyuanyar saat ini berkedudukan di Potoan, Potoan Dajah, Palengaan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur.
Sumber:
Sidogiri.net
Alislamjamsaren
Buntetpesantren.id
Gadingpesantren.id
Banyuanyar.net