Dalam perjalanannya, Ponpes Jamsaren sempat vakum selama sekitar 50 tahun, yaitu tahun 1830-1878.
Vakumnya kegiatan pesantren akibat dari tipu muslihat Belanda yang awalnya kalah dari Pangeran Diponegoro dalam Perang Jawa.
Para kiai dan santri Ponpes Jamsaren saat itu bahu membahu membantu perjuangan Pangeran Diponegoro.
Selama 50 tahun vakum, kemudian pada tahun 1878, seorang keturunan pembantu Pangeran Diponegoro bernama Kiai Haji Idris akhirya membuka kembali kegiatan di Ponpes Jamsaren.
Ponpes Jamsaren berlokasi di Jalan Veteran Nomor 263, Serengan, Kota Surakarta, Jawa Tengah.
3. Pondok Pesantren Buntet
Ponpes Buntet Cirebon ini didirikan hampir bersamaan dengan Ponpes Jamsaren, yaitu tahun 1750.
Ponpes Buntet didirikan oleh seorang mufti Keraton Cirebon bernama Kiai Haji Muqoyyim bin Abdul Hadi.
Awalnya Ponpes Buntet didirikan di Desa Bulak, yang berada sekitar 1/2 kilometer dari lokasi pesantren yang sekarang.
Semasa hidupnya, KH Muqoyyim atau yang disebut Mbah Muqoyyim oleh masyarakat Buntet dikenal tidak mau kooperatif dengan Belanda.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.