Sejauh ini pihaknya hanya melakukan pemantauan. Selama tidak terdampar dan tidak ada konflik dengan nelayan, kawanan hiu diberi kebebasan berada di perairan.
"Kalau kita perhatikan beberapa tahun terakhir, mereka punya jadwal. Mereka sepertinya safari ke perairan Probolinggo. Kedatangannya bisa karena alam, karena mungkin di perairan Dringu makanannya banyak, yaitu plankton. Jadi kita hanya memantau fenomena lama ini," jelas Mamat.
Mamat menjelaskan, kemunculan kawanan hiu pada saat musim hujan sudah dua minggu.
Baca juga: Hiu Tutul Sepanjang 7 Meter Terdampar di Tasikmalaya
Mamat mengimbau agar nelayan tidak mengganggu kawanan hiu yang kerap muncul di perairan Probolinggo dan Pasuruan tersebut. Sebab, meski hiu tutul jinak, tidak bisa diprediksi mengenai sifat liarnya.
Kasatpolairud Polres Probolinggo, AKP Slamet mengaku masih belum sempat melakukan patroli lantaran kapal patrolinya masih dalam perbaikan. Kawanan hiu tutul diprediksi berada di perairan itu hingga Februari.
"Imbauan kepada nelayan, jika bertemu hiu tutul tolong dijaga karena hewan itu jenis mamalia, termasuk hewan dilindungi, tidak boleh disakiti," tutur Slamet.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.