Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal Usul Keris, Makna, dan Alasan Bentuknya Melengkung

Kompas.com - 08/01/2022, 21:03 WIB
Dini Daniswari

Penulis

KOMPAS.com - Keris merupakan senjata tikam dalam kelompok belati yang dikenal di kawasan Nusantara.

Keris memiliki susunan yang mudah dibedakan dengan senjata tajam lainnya. Keris memiliki bentuk asimeteris dan di bagian pangkalnya melebar. Bilahnya sering terlihat berkelok-kelok.

Pada masa lalu, keris digunakan sebagai senjata tajam dalam peperangan sekaligus sebagai benda sesaji.

Seperti pada masa kerajaan Majapahit, keris merupakan senjata umum yang digunakan masyarakat diberbagai kalangan sosial.

Pada masa itu, tidak ada laki-laki berusia 12-80 tahun, keluar rumah, tanpa menyelipkan keris di sabuknya.

Penggunaan keris di Nusantara terpengaruh oleh Majapahit. Sehingga, keris terdapat di sejumlah daerah, seperti Jawa, Madura, Nusa Tenggara, Sumatera, pesisir Kalimantan, sebagian Sulawesi, Semenanjung Malaya, Thailand Selatan, dan Filipina Selatan.

Baca juga: Pengertian Keris, Cara Membuat, Fungsi dan Pengaruhnya

Pada saat ini, keris digunakan sebagai fungsi simbolik sebagai sebuah warisan keluarga, fungsi sosial, senjata yang dipercayai memiliki kekuatan mistis dan barang antik.

Keris memiliki tempat khusus di hati masyarakat karena keris memiliki arti, pesan moral, serta simbol yang mendalam. Nilai-nilai yang terkandung dalam keris ini diebut pasemon

Keris Jawa terdiri dari tiga bagian, yaitu warangka atau sarung keris, hulu atau pegangan keris, dan bilah atau bagian pokok keris.

Asal Usul Keris

Asal usul keris belum jelas. Karena, tidak ada sumber diskriptif tentang keris sebelum abad ke 15. Walaupun, penyebutan keris telah tercantum dalam prasasti ke 9 M.

Kajian ilmiah tentang perkembangan keris diperoleh melalui analisis relief candi atau patung. Termasuk dengan fungsi keris yang dapat dilacak melalui prasasti dan laporan-laporan penjelajah asing ke Nusantara.

Prototipe keris diduga berasal dari senjata tikam yang terdapat pada pahatan arca megalitik dan relief candi dari masa megalitikum 10-11 M.

Baca juga: Melestarikan Kearifan Lokal lewat Jamasan Keris Satu Suro

Dimana waktu itu, senjata tikam mirip dengan senjata Dongson maupun India. Susunan senjata tikam yang diduga prototipe keris tersebut bilahnya belum memiliki kecondongan terhadap ganja (bagian di atas pesi atau pangkal). Sehingga, bilahnya terkesan simetris.

Selain itu, senjata tikam menunjukkan hulu atau pegangan yang merupakan satu kesatuan dengan bilah.

Yang paling menyerupai keris adalah peninggalan megalitikum dari lembah Basemah Lahat Sumatera Selatan dari 10-5 SM.

Kecodongan bilah bukan terhadap ganja melainkan (derajat kemiringan) terhadap hulunya.

Selain itu, satu panel relief Candi Borobudur (abad ke 9) memperlihatkan seseorang memegang benda menyerupai keris tetapi belum memiliki derajat kecondongan dan hulunya masih menyatu dengan bilah.

Ki Empu Sungkowo Harumbrodjo menempa besi saat pembuatan keris di rumah tempa miliknya di Dusun Gatak, Desa Sumberagung, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, Jumat (3/9/2021). Seni Tempa Pamor Ki Empu Sungkowo Harumbrodjo yang merupakan empu keris keturunan Kerajaan Majapahit. Dia menerima pembuatan keris yang dijual ke sejumlah kota Tanah Air hingga Amerika, Singapura dan Malaysia.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Ki Empu Sungkowo Harumbrodjo menempa besi saat pembuatan keris di rumah tempa miliknya di Dusun Gatak, Desa Sumberagung, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, Jumat (3/9/2021). Seni Tempa Pamor Ki Empu Sungkowo Harumbrodjo yang merupakan empu keris keturunan Kerajaan Majapahit. Dia menerima pembuatan keris yang dijual ke sejumlah kota Tanah Air hingga Amerika, Singapura dan Malaysia.

Bentuk Keris

Merujuk deskripsi UNESCo, bahwa nilai estetika sebilah keris mencakup dhapur, pamor, dan tangguh

Dhapur merupakan istilah bahasa Jawa yang dipakai untuk menyebut bentuk dan model keris. Ada komposisi racikan atau ornamen yang memberikan ciri pembeda antara satu keris dengan keris yang lainnya. Perbedaan itu akan memunculkan nama-nama dhopur yang beragam.

Baca juga: Begini Proses Pembersihan Keris pada Malam Satu Suro

Keris lurus (lajer) dan ber-luk (kelok) dengan jumlah yang sama. Tetapi jika, keris memiliki ornamental atau racikan yang berbeda, maka akan berbeda pula nama dhopurnya. Dalam catatan UNESCO, ada 40 varian dhopur.

Pamor yaitu pola dekorasi pada bilah yang muncul dari kombinasi logam yang berbeda sebagai konsekuensi dari teknik tempa-lipat. Menurut UNESCO, tercatat 120 varian.

Aspek tangguh, istilah tangguh ditambah awalan pe- dan -an menjadi penangguhan. Istilah ini bermakna proses interpretasi perihal asal usul dan estimasi usia sebuah keris.

Pengetahuan Tentang Keris Jawa

Dalam pegetahuan tentang keris di Jawa (padhuwungan), keris dari masa pra Kediri-Singosari dikenal sebagai "keris Buda" atau "keris sombro". Keris ini tidak berpamor dan sederhana.

Keris Buda dianggap sebagai pengawal susunan keris modern. Contoh, susunan keris milik keluarga Knaud dari Batavia yang diperoleh Charles Knaud, seorang Belanda yang memiliki minat pada mistisisme Jawa.

Karis tersebut miliki relief tokoh epik Ramayana pada permukaan bilahnya dan mencantumkan angka tahun Saka 1264 (1342M), satu jaman dengan candi Penataran.

Baca juga: Ritual Pencucian Keris Saat Bulan Suro pada Masyarakat Jawa

Kajian ikonografi konstruksi dan gaya ukiran pada masa Kediri-Singosari (abad ke 13 hingga ke -14) menunjukkan pembumian murni India menuju gaya Jawa, tak terkecuali dengan susunan kerisnya.

Keris Modern

Keris modern diyakini ketika para pemerhati keris memperoleh susunannya pada masa Majapahit (abad ke 14).

Sesuai relief keris modern paling awal terdapat pada candi Bahal Sumatera Utara dan penemuan karis Buddha dari Jawa Timur 10 M.

Sehingga, dapat diperkirakan bahwa kurang lebih 10 M mulai tercipta keris dalam susunannya yang modern asimetris

Baca juga: Keunikan Keris Khas Bali

Keris Pada Masa Kini

Pada masa kini, keris memiliki fungsi beragam yang ditunjukkan dengan susunan keris. Keris memiliki beberapa fungsi:

  • Keris masih digunakan sebagai bagian sesaji seperti yang termuat dalam prasasti-prasasti milenium.
  • Keris digunakan sebagai ritual upacara mistik. Keris semacam ini dikenal sebagai keris sesajian atau "keris Majapahit".
  • Selain itu pada masa kini, kalangan perkerisan Jawa selalu melihat keris sebagai tosan aji atau "benda keras (logam) yang luhur", bukan sebagai senjata.
  • Keris adalah dhuwung, bersama-sama dengan tombak, keduanya dianggap sebagai benda "pegangan" (ageman)

Sumber: https://p2k.unhamzah.ac.id/, http://etd.repository.ugm.ac.id/, journals.telkomuniversity.ac.id,
dan https://www.indonesia.go.id/ragam/

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Surabaya
Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Surabaya
Oknum Polisi di Tulungagung Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Oknum Polisi di Tulungagung Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Surabaya
Motor Remaja Banyuwangi yang Tercebur di Sungai Ditemukan, Korban Masih Dicari

Motor Remaja Banyuwangi yang Tercebur di Sungai Ditemukan, Korban Masih Dicari

Surabaya
Kasus Penggelapan Motor Adik Pedangdut Via Vallen Berujung Damai

Kasus Penggelapan Motor Adik Pedangdut Via Vallen Berujung Damai

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Surabaya
Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Surabaya
Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Surabaya
Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com