Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khofifah: Jangan Rayakan Libur Natal dan Tahun Baru Berlebihan

Kompas.com - 23/12/2021, 20:07 WIB
Achmad Faizal,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta warganya supaya tidak menyambut libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 dengan euforia berlebihan. Dia berharap, warga Jawa Timur merayakan libur akhir tahun secara sederhana.

"Kalau bisa jangan dirayakan berlebihan, sederhana saja, karena varian baru Covid-19 masih menjadi ancaman," kata Khofifah di Gedung Grahadi Surabaya, Kamis (23/12/2021).

Baca juga: Kunjungi Korban Gempa di Jember, Khofifah Minta Titik Evakuasi Warga Dipastikan

Tidak hanya itu, warga juga diminta membatasi mobilitas. Sebab berdasarkan pada pengalaman masa libur tahun lalu, terjadi lonjakan kasus Covid-19 pada 14 hari kemudian.

"Di manapun wajib waspada, protokol kesehatan harus tetap dijaga," tegasnya.

Berdasarkan survei Balitbang Kementerian Perhubungan pada Desember 2021, diperkirakan ada pergerakan masyarakat jelang Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 sekitar 11 juta orang atau 7,1 persen.

"Akan tetapi, pemerintah daerah memastikan pergerakan tidak terlalu tinggi mengingat pemerintah pusat telah meniadakan cuti bersama, termasuk melakukan penyekatan dan penjagaan di sektor transportasi dan pariwisata," jelas Khofifah.

Baca juga: Kunjungi Daerah Terdampak Bencana Puting Beliung Madiun, Khofifah Beri Bantuan Rp 1 M

Apalagi, sosialisasi dan imbauan kepada masyarakat pada masa Natal dan tahun baru melalui Instruksi Menteri Dalam Negeri (Imendagri) nomor 66 Tahun 2021 terus digencarkan.

Imendagri tersebut berisi imbauan untuk tidak melakukan perjalanan kalau tidak sangat mendesak. Warga juga diimbau untuk melakukan silaturahmi secara virtual dan menghindari kerumunan.

Selain itu, masyarakat juga diwajibkan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Bagi yang melakukan perjalanan jarak jauh, baik menggunakan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi wajib sudah menjalani vaksinasi lengkap dan tes cepat antigen dengan hasil negatif dengan masa berlaku 1x24 jam yang tersambung dengan aplikasi PenduliLindungi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Surabaya
Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Surabaya
Oknum Polisi di Tulungagung Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Oknum Polisi di Tulungagung Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Surabaya
Motor Remaja Banyuwangi yang Tercebur di Sungai Ditemukan, Korban Masih Dicari

Motor Remaja Banyuwangi yang Tercebur di Sungai Ditemukan, Korban Masih Dicari

Surabaya
Kasus Penggelapan Motor Adik Pedangdut Via Vallen Berujung Damai

Kasus Penggelapan Motor Adik Pedangdut Via Vallen Berujung Damai

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com